Bab 5 : Zhao Yuan Zhou

529 75 10
                                    

Zhu Yan membuka matanya, ia merasakan ada seseorang yang duduk disampingnya. Saat Zhu Yan menoleh teriakan langsung memekakkan gendang telinganya.

"AAAAA!!! SILUMANNYA BANGUN" Sosok yang tadi duduk disampingnya beringsut mundur, Zhu Yan menatap sosok asing itu. Kenapa ada bocah di dalam penjaranya.

"Berisik!" Sentak Zhu Yan membuat sosok itu malah semakin keras berteriak.

"Diam!" Zhu Yan merapalkan mantra satu katanya, membuat mulut si bocah tak lagi mengeluarkan suara. Dirinya bangkit dan duduk diatas batu dalam sel itu.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?" Bocah itu menunjuk-nunjuk mulutnya, Zhu Yan menghela nafas lalu mematahkan mantranya.

"Kau Benar-benar tidak makan manusia kan?"

"Sebenarnya tidak, tapi sudah berhari-hari ini aku lapar. Sepertinya memakan mu akan membuat ku kenyang. "

" AAAA ZHUO DÀRÉN DIA AKAN MEMAK-" Zhu Yan lagi-lagi memantrai mulut bocah itu. Sungguh berisik kenapa juga Zhuo Yichen mengirimnya kesini.

plakkk

Tubuh Zhu Yan di pukul dengan sangat keras oleh si bocah, membuat Zhu Yan menatapnya tak terima.

"Sakit!! Kau memukul ku dengan sangat keras" Protes Zhu Yan sembari mematahkan mantranya.

"Jangan terus-terusan memantrai ku, atau aku akan membunuh mu dengan jarum ini" Bocah yang merupakan tabib itu menunjuk sebuah jarum yang lumayan panjang.

"Tidak takut" ucap Zhu Yan namun tak lama si bocah benar-benar menusukan jarumnya. "akhh... kenapa sangat sakit"

"Jarum ini adalah jarum dewa, namun tak bisa sembarangan di pakai. Bisa menjadi alat pengobatan atau senjata pembunuhan, jika aku menekan semakin dalam saraf mu bisa lumpuh" Oke Zhu Yan cukup takut dengan ancaman itu.

"Baiklah-baiklah aku hanya bercanda. Tidak memakan orang" Si bocah lalu mengangguk dan mengeluarkan jarumnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi? kenapa aliran tenaga dalam mu sangat kacau? Apa terkena racun?" Tanya Bai Ju sambil memeriksa kembali nadi si siluman besar.

"Tidak, hanya memilik penyakit bawaan. Tidak dapat disembuhkan dengan apapun"

"Benarkah? jika terjadi pada orang normal ia akan mati secepatnya"

"Aku siluman"

"oh ya benar juga, yasudah lah cukup sampai disini pemeriksaannya. Aku akan melaporkannya pada Zhuo Dàrén" Bai Ju bersiap-siap untuk pergi.

"Zhuo Dàrén? Zhuo Yichen?"

"iya lah siapa lagi kalau bukan dirinya, hanya ada satu nama Zhuo disini" Zhu Yan terdiam, kenapa juga Yichen mengirimkan tabib padanya? Padahal sebelum Zhu Yan kehilangan kesadaran yang ia lihat hanya sikap tak acuh milik Yichen.

.
.
.

"Zhu Yan" Zhu Yan menoleh, sudah lama panggilan itu tak terdengar terlebih dari bibir Yichen.

"Bisakah tidak memanggil ku itu? Nama itu sangat menyakitkan bagi ku" Di dalam goa selama bertahun-tahun tak ada yang memanggilnya. Kini nama itu terucap lagi dari Yichen, mengembalikan ingatan-ingatan lama yang masih menjadi trauma Zhu Yan.

"Maaf"

"Zhao Yuan Zhou, panggil aku itu mulai saat ini" Yichen terdiam, ia teringat nama yang sama persis dimasa lalu. Zhao Yuan Zhou adalah nama dari pemilik toko kenari langganannya, apa itu sebuah kebetulan?.

"Zhao.. Yuan Zhou kenapa kau melakukan itu?"

"Melakukan apa? Berkelahi dengan Li Lun? atau meminta pertolongan mu?"

"Semuanya"

"Ku dengar kau sangat ingin membunuh ku, jadi jika aku mati ditangan Li Lun semua dendam mu tidak akan terbayarkan. Oleh karena itu aku meminta bantuan mu, lebih baik mati dibawah pedang Yunguang dari pada tersiksa oleh Li Lun selamanya" Ucapannya diselingi tawa lirih, tawa yang sarat aka luka mendalam.

"Kau memang tak takut mati ya"

"Untuk apa? harusnya aku sudah mati sedari dulu, namun tidak adil bagi mu jika tak membalaskan dendam keluarga mu. Jadi selama ini mati-matian berusaha akhh" Zhu Yan merasakan dadanya sakit, sialan iblis ini. Sudah ditekan oleh kekuatan siluman nya pun masih berani untuk keluar.

Yichen yang menatap itu tak dapat menyembunyikan ekspresi paniknya, ia juga tak mengerti. Namun melihat Zhu Yan kesakitan membuat hatinya mencelos, kenapa ini? apa yang salah dengan dirinya?.

"Maaf Zhou Dàrén penyakit bawaan ku ini memang sering kambuh" Ujad Zhu Yan beralasan.

Yichen tetap diam.

'bagaimana rasanya bertemu dengan cinta lama mu Zhu Yan. Kau merindukannya? ingin memeluknya seperti dulu?'

'berisik'

'sangat amat jelas kau mencintainya, kasian li lun yang malang. Sampai mati pun tak akan mendapatkan hati mu'

'Kau terlalu banyak bicara, tidak berguna'

'ingin ku bantu buka segel ingatannya? siapa tau jika ia mengingat mu akan berubah fikiran. Dia mungkin akan memeluk mu seperti dulu'

'jangan berani-beraninya kau melakukan itu'

'baiklah baiklah tidak akan, seorang iblis menepati janjinya. Tidak seperti siluman dan manusia yang selalu ingkar janji'.

Saat Zhu Yan tersadar Yichen sudah pergi, bahkan tanpa sepatah katapun.

𒈔𒈔𒈔

"Serahkan siluman besar itu pada Kamp Chungwo, ini merupakan perintah kaisar."Ucap Zhen Mei dengan banyak anggota Kamp yang terlah berbaris.

"Tidak akan pernah" Ucap Zhuo Yichen dengan tegas, ia muncul dari arah belakang sembari memegang erat pedang Yunguangnya.

"Kau ingin dipenggal karena melawan perintah kaisar?"

"Walau kaisar datang kesini secara langsung aku tak akan memberikannya. Seharusnya kaisar tau masa lalu keluarga ku dengan siluman jahat tersebut. Tidak ada yang bisa merebutnya dari Biro Pembasmi Siluman"

"Kau berani?!" Zhen Mei mengeluarkan pedangnya, diikuti anggota Kamp Chungwo yang juga bersiap untuk menyerang.

"Sampaikan pada kaisar tentang jasa Biro Pembasmi Siluman 8 tahun lalu. Selamanya ia tak bisa mengusik ku dan Biro Pembasmi Siluman" Lalu setelah itu Yichen pergi.

Zhu Yan membuka matanya, ia baru saja mendengar betapa tegasnya Yichen menahan anggota Kamp Chungwo untuk membawa dirinya. Ada sedikit rasa senang, namun juga sedih di sisi yang lainnya.

.
.
.

Zhu Yan berhasil keluar dari penjara bawah tanah, hanya keluar dari sel buatan manusia bukan lah hal yang sulit bagi Zhu Yan. Ia mengelilingi Biro Pembasmi Siluman yang sudah sangat lama tak ia kunjungi.

Hingga langkah Zhu Yan membawanya pada tempat penghormatan terakhir klan Bing Yi, sebuah kuil yang berada di dalan Biro, ditempat penghormatan itu ada nama Bing Yi serta ayah dan kakak Yichen serta keturunannya yang lain.

Zhu Yan terdiam sejenak, berdiri memandangi nama tuan Zhuo serta Zhuo Yi Xuan, ia tak lama memberikan penghormatan terakhir pada mereka.

"Hanya bisa memberikan ini sebagai penebus dosa, mungkin suatu saat baru bisa dihukum oleh langit" Ujar Zhu Yan, ia mengambil sebuah pisang yang selalu disembunyikan dibalik jubahnya, meletakan pisang itu pada meja penghormatan lalu pergi.

TBC

n

yicil dikit2 mumpung saya blm siap nonton endingnya:)

Kill Li Lun FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang