CHAPTER 21

205 26 56
                                    

Hatake Kakashi datang ke rumah sakit yang terletak di Chiyoda setengah jam kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatake Kakashi datang ke rumah sakit yang terletak di Chiyoda setengah jam kemudian. Setidaknya keberadaannya dapat menguatkan Sakura yang nampak rapuh malam itu--yang terkadang juga masih terlalu bingung dalam mengambil keputusan.

Lantas hal ini cukup menyebalkan, otak canggih yang biasanya dapat diandalkan malah malam ini membeku, sulit sekali dibuat berpikir jernih.

"Paman, apa dia akan baik-baik saja?"

Bukan hanya perasaannya yang berantakan, penampilannya pun juga tak jauh berbeda. Noda darah di pakaian maupun celananya cukup membuat beberapa pasang mata memandangnya iba sekaligus penasaran mengenai kejadian mengerikan apa yang baru saja dilalui.

Menit demi menit terasa begitu lambat, ketika kabar yang dinanti tak kunjung ada. Mengenai kondisi Sasuke dari petugas kesehatan yang sedang berperang di UGD.

Kakashi yang duduk disampingnya menepuk bahu Sakura demi menyalurkan ketenangan. "Berpikir baik-baik saja, dia pasti bisa melalui." Meski sebetulnya kekhawatiran Kakashi tak jauh berbeda dengan Sakura. "Lagipula dia pernah mengalami yang lebih parah dari ini, dan dia sanggup selamat."

"Semengerikan itukah hidupnya di masa lalu?" Hingga sepertinya sudah berkawan dengan luka-luka berat semacam ini?

Kakashi mengangguk, tapi tak ingin menjelaskan lebih jauh. Itu bukan ranahnya, dan dia tak ingin terlalu mencampuri urusan keduanya.

Situasi dari awal memang sudah mencekam, dia dan Kakashi hanya mampu melihat dari jauh tanpa diperbolehkan mendekat. Sampai di mana hadirnya dua orang yang seenaknya menerobos ke jajaran petugas kesehatan yang sibuk menangani Sasuke semakin membuat ricuh, si laki-laki jangkung pucat, dan si gadis blonde.

Si gadis blonde datang membawa emosi meledak-ledak, seenaknya membentak maupun menyuruh petugas kesehatan supaya bergerak cepat, sekaligus menangani dengan tepat.

Kakashi dan Sakura dalam sekejap berdiri. Merasa tak setuju terhadap tindakan gadis itu, karena bukan semakin membantu melainkan justru mengganggu kinerja petugas kesehatan.

"Paman, mereka itu siapa?"

"Teman Sasuke," jawabnya, sebelum bergerak mendekat dan menyeret gadis itu menjauh diliputi perasaan kesal.

Dilihat pula Kakashi menceramahi gadis itu, meski Sakura tak tahu benar apa yang benar-benar mereka perbincangkan. Tak jauh dari mereka ada si laki-laki pucat yang hanya menonton perdebatan mereka seperti Sakura.

Tak lama kemudian seorang petugas menghampiri Kakashi dan gadis itu. Menyampaikan bahwa pasokan darah yang sesuai untuk Sasuke kosong, sedangkan laki-laki itu kehilangan cukup banyak darah. Omong-omong memang rumah sakit terdekat dari apartemen Sakura tak terlalu besar, jadi wajar jika persediaan kantong darah bisa kosong sewaktu-waktu.

"Golongan darahnya apa, Paman?" Akhirnya Sakura beringsut mendekat. Lihat menyedihkan sekali, Sakura bahkan tak tahu golongan darah Sasuke.

"O, Sakura apa golongan darahmu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STALKER || SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang