CHAPTER 1

1.8K 202 137
                                    

Mata emerald-nya bertransformasi menjadi mata elang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata emerald-nya bertransformasi menjadi mata elang. Selayaknya penembak jitu yang siaga memantau target buruannya. Sesekali jari lentik berkuteks yang senada dengan warna rambutnya membenarkan kaca mata bening.

Kaki jenjangnya menyilang anggun. Adakalanya tetap mempertahankan kesan angkuh saat beberapa mata laki-laki mesum sempat mendarat bebas ke arahnya, dengan mata nyalang kelaparan seakan hendak melahapnya bulat-bulat, atau beberapa tak segan menatap erat seakan ingin melucutinya menggunakan tatapan mata. Tentu saja tak bakal digubris olehnya.

Baginya laki-laki seperti itu, di mana apa pun yang ada di dalam otaknya semudah itu tercermin dari wajahnya layaknya buku yang terbuka, tak akan pernah menjadi target buruannya. Tak menarik sama sekali dan tak pernah membuatnya penasaran, lantaran fokusnya hanya mengacu ke satu hal.

Hal itu lah yang membuatnya rela bangun pagi di akhir pekan, padahal paling enak bangun siang di saat tak ada jadwal kerja menunggu, dengan segala titah dari sang bos yang terkadang kerjaannya tak tanggung-tanggung, dan mendadak bikin tremor, sekaligus kepala kepanasan mengepulkan asap.

Baiklah, 1, 2,3 action!

Sakura Haruno segera membenarkan posisi duduknya, pura-pura mengetik brutal keyboard-nya supaya dianggap menekuni pekerjaannya, ketika target buruannya dalam satu tahun ini melintas santai di depannya, tak lupa dengan senampan sarapannya.

Tak peduli ribuan kali matanya melihat tetap saja hatinya meleleh, bagaimana tidak?

Siapa yang tahan oleh pesona laki-laki yang tatapan matanya setajam jaguar, tubuhnya sebagus model Victoria Secr*t, atau auranya bak old money.

Ya, Tuhan ... meskipun otak Sakura tinggal setengah, ia tak menyia-nyiakan pemandangan gratis di depannya.

Supaya kedoknya tak terbongkar, matanya memang dibuat sesekali saja menatap ke arah sana, biarpun hatinya ingin terus-terusan melihat ke arah itu. Asal tahu saja, ia tak bodoh untuk mengatur hasratnya supaya tak kelihatan seperti fangirl.

"Ah, sial! Mengapa dia memunggungiku? Aku 'kan jadi tak tahu apa yang dia makan, dan lakukan!" racaunya.

Agak berbeda dengan penampilan biasanya yang seringnya mengenakan setelan rapi, kali ini si pria hanya mengenakan pakaian santai. Kaos polo abu-abu dipadu dengan celana slimfit navi sudah mampu membuatnya ganteng abis.

Padahal sudah ditargetkan, paling tidak hasil penelusurannya berkembang. Seperti ia yang pada akhirnya mengetahui apa sarapan kesukaannya, pun makanan favoritnya.

Jika begini bakal rugi besar, akibat susah payah diam-diam mengikuti laki-laki itu sampai ke Fukuoka, pun menginap di hotel bintang lima yang sama. Meski dalam hati menangis jika mengingat dompetnya yang menipis seketika.

Ah, tapi katakan saja ini salah satu dari perjuangan cinta!

"Sakura!"

Mau tak mau gadis itu melepaskan matanya dari target, dan mendesis sebal ke dua orang yang dipenuhi wajah super mengantuk.

STALKER || SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang