Dalam pikiran yang semakin kacau punggungnya dapat merasakan dorongan yang cukup kuat. Lantas semudah itu keseimbangan tubuhnya goyah dan membuatnya terjerebab di detik selanjutnya.
Gadis itu mengernyit menahan nyeri menusuk di salah satu lututnya yang bergesekan secara langsung oleh kasarnya aspal. "Sial!" geramnya, mengepalkan kedua tangan kuat-kuat seperti hendak melayangkan baku hantam ke si pelaku.
.Kepalanya diputar ke belakang, dan menemukan sepasang kaki yang berdiri tegak menghadapnya.
"Siapa kau sialan?"
Seorang laki-laki dengan angkuhnya, tak kenal takut, berkamuflase bak penjahat-penjahat di film. Mengenakan pakaian serba hitam, dan masker balaclava yang membikin sulit dikenali. Yang nampak hanya bibir dan sepasang mata.
Menggunakan sisa-sisa tenaga Sakura beranjak bangkit, tapi dengan teganya laki-laki itu mendorong kedua bahu Sakura tak kalah kuatnya dibanding dorongan pertama, sampai membuat pinggulnya kembali terempas keras di aspal.
"Apa yang kau inginkan dariku?"
Seringaian lebarnya menyurutkan keberanian Sakura.
Di situasi itu, Sakura sebenarnya tak memiliki kesempatan untuk mengedar pandangan ke sekeliling demi menemukan satu atau dua manusia yang bisa menjadi sumber pertolongan, tapi sialnya di area taman yang cukup luas ini sangat sepi. Meski di area ini tak ada ramai-ramainya tiap Sakura melintas.
Setelah harapannya pupus, pandangannya kembali mendarat ke si laki-laki yang tengah berjongkok mendekat. Demi menghindar, gadis itu membawa dirinya mundur beserta mendekap erat tasnya.
Instingnya mengatakan dia pelaku yang sama dengan si pembuat onar yang mengobrak-abrik unit apartemennya. Jika begitu gawat!
Segalanya tak berhenti sampai di situ, seakan membuat Sakura terluka tak membuatnya puas. Wajahnya dibuat semakin mendekat, tangannya meraih dagu gadis itu. Dapat dirasakan jari-jarinya yang keras dan kasar.
"Beautiful," bisiknya. Menjijikkan, apa maksudnya?
"Menjauh!" Gadis itu menjerit, seraya mendorong jauh-jauh wajahnya. Takut sekali jika hanya berpasrah dia bakal bertindak semakin gila. Jari-jarinya yang lain asik memainkan helai rambut panjangnya.
Rupanya kepanikan Sakura yang semakin menjadi-jadi menyulutnya untuk menggoda lebih banyak. Mengabaikan ancaman gadis yang tak sanggup tenang, dengan lancangnya ia mendekatkan wajahnya. Tak tahu apa yang akan diperbuat, ada rasa senang tak terdefinisikan ketika melihat gadis itu melawan dibajiri ketakutan.
Sakura kesulitan bergerak saat itu, tapi ia tak akan rela dirinya diintimidasi olehnya. Ketika mendapatkan kesempatan, dahinya ia benturkan cukup keras ke dahi laki-laki itu. "Rasakan brengsek!" Bahkan di tengah-tengah kesempitan, ia tak akan melupakan memiliki dahi lebar sekuat baja yang dilain waktu ia anggap sebagai kekurangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER || SasuSaku
FanficJadi dia yang mengagumi orang lain atau justru yang dikagumi? Dia stalking mangsanya, atau justru dia yang akan dijadikan mangsa? *** START : 27 SEP 2024 NARUTO Fanfiction Disclaimer : Masashi Kishimoto-Sensei Pair : Sasuke - Sakura Rate : 18+ Genre...