📼
Yolanda menghela nafas lega usai menuntaskan hajatnya. Tadi itu bukan alasan belaka, Yolanda memang merasa mules tidak bisa di tahan.
"Siap-siap bakalan jadi nyamuk na- DEK! HEY! MAU KEMANA KAMU?"
Kelegaan serta imajinasi indah Yolanda buyar begitu melihat Dean berjalan cepat ke arah pintu keluar. Wajahnya yang memerah dengan raut marah itu mengundang firasat buruk bagi Yolanda. Tampaknya usahanya memperbaiki hubungan keduanya malah menjadi malapetaka.
Wanita itu berlari mencegat Dean yang mengambil langkah besar. Nafasnya terengah-engah sembari menggapai bahu tegap sang adik yang tiba-tiba berhenti di tepi jalan.
"Dek-"
"Aku pulang naik taksi, minta adik ipar kamu nyetir."
Belum sempat mengatur nafasnya, Yolanda sudah di lempari kunci mobil oleh pria itu. Entah kejadiannya yang terlalu cepat atau Yolanda yang terlalu lamban menerima keadaan. Wanita itu bahkan sudah mendapati Dean pergi dengan taksi online yang dia pesan.
"Aduh! Ini gue mesti gimana? Sialan!" umpat Yolanda menyisir rambutnya frustasi.
Dia kembali berlari ke tempat Shella berada dengan terburu-buru. Jika terlambat satu detik saja, badai besar akan menghampiri. Wanita itu harus bergerak cepat sebelum semua prasangka buruk terjadi karena ulah adik durhaka nya.
Tepat ketika dia sampai di pintu mall, Shella berpapasan dengan Yolanda. Tanpa berlama-lama, Shella langsung di tarik menuju parkiran oleh calon kakak iparnya. Ada kebingungan yang tersirat di tatapannya melihat aksi mencurigakan Yolanda.
"Turunin aku di apartemen Dean, ada yang perlu aku ambil buat rapat malam ini," pesan Yolanda begitu mobil mulai melaju keluar dari parkiran.
"Tapi itu belanjaannya masih ada yang di dalem," celetuk Shella. Wanita itu baru ingin bilang kepada Yolanda. Tapi dia malah di tarik dan di paksa melajukan mobil dengan kecepatan penuh.
Yolanda meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang. "Paman, tolong ambil belanjaan ku sama Shella di tempat makan mall Tiara. Tasnya ada nama kami, terima kasih!" ucapnya kemudian langsung memutus panggilan tanpa menunggu balasan dari seseorang di seberang sana.
"Berarti mobilnya?"
"Nitip di rumah kamu dulu, besok pagi di ambil. Boleh kan?"
Shella tidak bisa menolak. Wanita itu pun melakukan sesuai permintaan Yolanda. Pikirnya mungkin Yolanda ada jadwal dadakan dan mengharuskan dia untuk cepat-cepat bersiap. Yolanda seorang model, Shella bisa maklum kalau memang wanita itu mendapat panggilan mendadak dari managernya.
Yolanda turun dari mobil. Senyum manisnya terbit dengan tangan melambai pelan. "Maaf ya! Besok pagi aku ajak ke gym seperti biasa, bagaimana?" tawarnya kepada Shella.
"Tidak ada kata sibuk untuk menghabiskan waktu bersama kakak cantik," balas Shella tersenyum senang.
Hubungan keduanya memang dekat sejak Dean memperkenalkan Shella sebagai kekasihnya. Hobi keduanya juga sama dan mereka hampir selalu menghabiskan waktu setiap ada waktu luang. Ralat, lebih tepatnya setiap kali Yolanda memiliki waktu luang.
Karena Shella akan dengan mudah mengosongkan jadwalnya setiap kali Yolanda meminta. Dia tidak keberatan. Bahkan sangat senang karena bersama Yolanda, dia selalu merasa tenang dan aman. Kehadirannya seperti seorang kakak bagi Shella yang berposisi sebagai anak tunggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong? [RORASA]
Fanfic(spin off "Married?!" Dean-Shella version) Dean berulang kali mendekati banyak gadis untuk di jadikan pasangan demi membatalkan perjodohan yang sudah di rencanakan. Namun, tidak ada satupun yang cocok dengan seleranya. Sampai akhirnya malam itu, seo...