Senyum Grizzly menerkah , memandang hamparan bunga bunga cantik di depannya dengan mata berbinar binar.
"Wahh..." Kekaguman tak bisa di sembunyikan dari raut wajahnya itu, bahkan mulutnya masih terbuka lebar tanpa sadar.
Grace yang sedari tadi ada di sebelah nya terkekeh geli, melihat tingkah konyol Grizzly.
"Dasar"
Setelah selesai sarapan, Grace menawarkan Grizzly untuk melihat lihat kediaman nya.
Semua tempat sudah mereka kunjungi, yang terakhir adalah taman bunga di samping kediamannya.
Bunga di taman itu beragam jenis dan warna. Mulai dari bunga Rose, Camelia, Lily, anggrek dan yang lainnya.
"Permisi nona, tuan grand duke meminta anda menemui nya di ruang kerja" ujar salah satu pelayan pada Grace. Grace mengangguk sekilas, lalu menoleh menatap Grizzly yang masih sibuk dengan dunianya.
"Griz.."
"Pergilah grace, aku masih mau di sini. Pemandangan nya sangat cantik, dan aku mau menikmati nya sejenak " mulut Grizzly sedikit kaku saat menyebutkan kata 'aku' , mungkin karena dia yang sudah terbiasa berucap kasar dan tak sopan di dunia nya.
"Baiklah, Anna akan menemanimu si sini" ujar Grace masih merasa tak enak hati
"Huum " Grizzly berdehem acuh, masih sibuk menghirup aroma bunga yang beragam.
Grizzly memejamkan matanya, menghirup aroma bunga yang menggelitik hidungnya dengan tangan nya yang terbuka lebar.
"Hmm, Wanginya" bisiknya pelan.
"Hamba memberi salam kepada tuan muda Gerland dan tuan muda Killian , semoga dewa selalu memberkati"
Mendengar itu, Grizzly lantas membuka matanya dan menatap sejenak pada dua pemuda itu sebelum memberi salam , menuruti pelayan tadi.
"Hamba memberi salam kepada tuan muda Gerland dan tuan muda Killian, semoga dewa selalu memberikan"
"Hm, bangunlah" Grizzly perlahan bangun dari crusty nya, lalu memandang pelayan yang ada di sisi nya.
"Ayo kita pergi" bisiknya pelan namun masih terdengar
Mendengar bisikan itu , mood Gerland dan Killian memburuk seketika, baru kali ini ada orang yang terang-terangan menolak keberadaan mereka , sang tuan muda yang tampan, terkenal, juga kaya.
Killian berlalu setelah mendengus dingin diikuti oleh Gerland. Grizzly yang melihat itu menyernyit kan dahinya bingung. Namun dia mengendikkan bahu nya acuh, tak terlalu peduli.
...
"Salam kepada ayahanda dan ibunda" Grace melakukan crusty dengan sopan pada orangtuanya.
"Mendekatlah nak" panggil grand duke Phillip yang di angguki oleh istrinya.
"Ada apa ayahanda memanggilku?" Tanya grace setelah duduk di sebelah ayahnya.
"Ayah akan bertanya padamu. Apakah kamu benar-benar mencintai pangeran ke dua?" Tanyanya yang di angguki oleh Grace ragu ragu.
"Tapi kamu sudah dengarkan nak, kalau pangeran ke dua tidak baik untuk mu. Menurut ibu, pertimbangkanlah lamaran yang akan datang nanti dari Duke muda yang di maksud Grizzly. Ini rasa , dia benar benar tulus padamu nak" jelas sang ibunda mencoba meyakinkan anaknya.
"Aku juga sedang memikirkan nya ibu. Aku rasa tak ada salahnya jika menerima lamaran yang akan datang nanti. Sepertinya Duke muda itu adalah pria yang baik" jawab Grace tersipu.
"Bagus nak. Putri kesayangan ayah berhak bahagia . Kamu pantas di ratukan oleh orang yang mencintaimu" grace semakin tersipu saat sang ayah melontarkan kata 'mencintaimu' .

KAMU SEDANG MEMBACA
Jualan Seblak di Kediaman Duke
Teen FictionGrizzly adalah seorang gadis cantik yang hendak pensiun ke kampung mendiang mamanya, dengan alasan karena penghianatan dari pacar dan sahabatnya. Namun, saat sedang menunggu taksi yang di pesannya, tiba-tiba ada gempa bumi dan angin yang berhembus k...