Chapter 17. Nona Sarada

172 18 6
                                    

Maaf lama update-nya ya
Masih sisa-sisa liburan tahun baru 🤣🤣
.
.
.
CHAPTER 17. NONA SARADA

Siang Hari ....

"Enggg ..."

"Kakak sudah bangun?"

Manik biru itu berbinar cerah saat melihat remaja yang dijaganya mengerjap pelan. Selepas pembicaraan penuh emosional tadi, kedua orang tuanya meminta Himawari menunggu Boruto di ruang perawatan.

Keputusan itu dibuat dengan banyak pertimbangan, salah satunya respon sang kakak yang justru mengira bahwa sang adik bernasib sama sepertinya. Boruto belum juga menyadari bahwa dia ada di Konoha.

"Kakak?"

Himawari mencondongkan tubuh mendekat, tapi sosok yang dirindukan secepat kilat duduk beringsut ke sandaran ranjang, kaki diangkat  memeluk diri sendiri bagai benteng pertahanan, manik biru pun terpejam erat.

Sang Kakak terlihat ketakutan ...

"J-jangan mendekat!"

"Kakak kenapa?"

"Pergi!"

Usiran itu membuat Nona Uzumaki semakin tak mengerti, alisnya terangkat naik dalam kebingungan, padahal tadi tanggapan Boruto sudah bagus dengan mengenalinya sebagai adik, tapi kini menolak kehadiran dia juga.

"Kakak ... Ini Hima."

"T-tidak! Jangan menipuku."

"Tidak ada lagi yang menipu kakak. Ini kenyataan. Kakak sudah aman."

"Bohong! Pergilah. Kumohon ... Master akan marah jika aku berduaan dengan wanita."

"Tapi aku adikmu."

"B--bukan."

Himawari menghela nafas gusar. Meski tidak ikut dibenci tapi mengatasi masalah ini pun cukup sulit baginya, karena otak sang kakak sudah di brainwash untuk hanya mengingat segala aturan di ruang penyekapan.

Sosok 'Master' ini telah benar-benar menghilangkan kebiasaan Boruto selama menjadi Putra Uzumaki. Jangankan bersikap seperti biang onar, kesombongan ciri khasnya saja lenyap.

"Bukanlah mata kakak dan lihat aku," pinta Himawari.

"K--kumohon hanya pergi saja," elak Boruto.

"Tidak akan."

"T--tolong ..."

"Kenapa kakak seperti ini?" Nada itu berubah sendu sarat kekecewaan tapi tidak menghakimi korban, karena bagi Boruto justru kehadiran Himawari-lah yang salah.

"... Apa kakak tidak mengenali suara Hima? Atau tidak menganggapku adik lagi, ya?"

Boruto menggeleng ribut. "Himawari adalah adikku. Tapi kau bukan dia."

Puk!

"Kalau begitu lihat aku!" titah Himawari. "Katakan secara langsung bahwa aku juga palsu."

HATI YANG PATAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang