🌕 17. Red Turbans

97 14 16
                                    

Awal Musim Gugur, 1355

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal Musim Gugur, 1355.

Jelme mendengarkan dengan seksama semua penjelasan dari Tuan Zhang terkait usaha pertambangannya di kota Fengyuan ini. Sambil memperhatikan setiap pekerja disana, sesekali ia juga bertanya beberapa hal pada Tuan Zhang.

“Agasshi,” Tuan Zhang memanggil Jelme dengan hormat, berbeda halnya ketika memanggil Jelme di depan Wang Joon.

Jelme yang sedang menatap para pekerja dari kejauhan, menoleh pada Tuan Zhang. “Ya, Paman?”

Tuan Zhang terdiam sejenak, tampak memikirkan sesuatu. “Ada beberapa hal yang ingin saya jelaskan tentang pertambangan disini secara pribadi, tanpa harus diketahui oleh XIjing Wang ataupun Yi Joon.”

Jelme menatap bingung, tapi tidak berbicara.

“Selain masalah pajak, infrastruktur, sosial dan keamanan, masalah sumber daya manusia juga menjadi hambatan.”

“Kenapa? Apa karena mereka dipaksa bekerja tanpa diberi upah dan istirahat yang cukup?”

Tuan Zhang menggeleng pelan. “Tidak hanya itu. Ini juga terkait dengan salah satu kelompok yang mengancam Tuan Liu untuk memberikan sedikitnya penambang disini untuk bekerja di tempat mereka.”

“Kelompok… apa?”

Tuan Zhang menghela napas. “Anda pernah mendengar Sorban Merah?”

Jelme tampak berpikir, tapi kemudian menggeleng. Ini pertama kalinya ia mendengar nama itu.

“Mereka adalah kelompok pemberontak.”

Jelme membulatkan mata sambil menutup mulutnya terkejut, lalu ia sedikit mendekati Tuan Zhang. Khawatir ada seseorang di dekat mereka yang mendengarnya, meski sebenarnya tidak ada. Pelayan Wei ada di rumah, dan Meizi menunggunya cukup jauh dari posisi mereka sekarang.

“Maksud Paman, Sorban Merah itu pemberontak yang membuat usaha kita mengalami masalah seperti ini?” Jelme terdiam sejenak, ia pernah mencari tau tentang pemberontak dari wilayah Henan. “Aku pernah berbicara tentang ini pada Kakek, mereka dari Henan bukan?”

“Sebenarnya selama beberapa tahun terakhir ini ada banyak pemberontak yang muncul, mungkin salah satunya yang Anda sebutkan itu dan mereka saling berkaitan dengan Sorban Merah. Salah satu pemimpin militernya Kaisar Huizong pernah melakukan penyerangan pada kelompok ini di tahun lalu. Hanya saja mereka menyebar terlalu banyak di setiap daerah di Yuan.”

Jelme terdiam, tampak kaget dengan informasi tersebut. “Dan mereka mengancam Kakek?”

“Benar, Agasshi.”

“Kenapa? Dan… bagaimana bisa?”

“Mereka membutuhkan pekerja untuk membuat alat perang. Karena itulah mereka mengambil penambang kompeten dari sini.”

Jelme semakin tidak bisa berkata-kata. Entah kenapa ia jadi mengkhawatirkan kakeknya sekarang. Bagaimana jika pemberontak itu terus mengancam kakek dan neneknya? Bagaimana jika dua orang yang paling disayangi Jelme itu menjadi korban dari pemberontak tersebut?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOUND BY FATE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang