Siuman

775 37 0
                                        

Happy reading📖.
Tandai kalau ada typo...
.

.

.

.

.

Mata cantik Nani mulai terbuka, ia menerjapkan matanya beberapa kali saat cahaya matahari memasuki indera pengelihatan nya.

Nani merasakan seseorang mengenggam tangannya, saat ia melihat kebawah ternyata Dew yang sedang tidur. Dapat Nani lihat napas Dew yang teratur.

Nani melepas genggaman Dew dan mengelus surai Dew pelan, berharap sang empu tidak akan terbangun.

Dew merasakan seseorang sedang mengelus rambutnya. Ia menegakkan badannya dan melihat Nani yang sedang tersenyum kearahnya. "Maaf, kamu jadi kebangun..." Ujarnya.

"Nggak papa kok, kakak gimana ada yang sakit?" Tanya Dew.

Nani menggeleng "nggak ada yang sakit kok, cuma bagian perut agak nyeri kalau dibuat gerak..." Jelasnya.

"Beneran?" Tanya Dew, Nani menganggukkan kepalanya.

Cklek...

"Ah, tuan Nani sudah sadar..." Ujar seorang dokter yang membuka pintu.

"Iya dok..." Jawab Nani.

"Saya periksa dulu ya..." Ujar Dokter tersebut dan mulai memeriksa keadaan Nani.

"Keadaan tuan Nani sudah mulai membaik tidak ada yang perlu dikahwatirkan..."

"Em, dok saya udah boleh pulang?" Tanya Nani.

"Tunggu beberapa hari lagi ya tuan, kondisi tuan memang sudah membaik, tapi keadaan janin tuan belum stabil..." Nani mengerutkan dahinya.

"Maksud dokter, janin apa?" Tanya Nani bingung.

"Em, biar aku yang jelasin kak..." Ujar Dew.

"Baiklah kalau begitu saya keluar dulu... Tuan Dew yang akan menjelaskan..." Dokter tersebut keluar dari sana.

"Maksud dokter tadi apa Dew? Janin siapa yang ia maksud?" Tanya Nani tidak sabaran.

"Janin yang ada di perut kakak... Kakak lagi hamil..." Ujar Dew.

Nani terdiam sambil memegang perutnya. "Dew kamu serius?"

"Serius kak..."

"Eh, loh... Kak kok nangis sih..." Dew panik saat tiba-tiba Nani menangis.

Dew memeluk Nani. "Dew maaf, aku hampir aja bunuh dia..." Ujar Nani.

"Kakak nggak perlu minta maaf, ini bukan salah kakak.... Lagian dia baik-baik aja kok..." Ujar Dew sambil mengelus perut Nani.

"Aku tau, tapi andai aku lebih merhatiin diri aku, pasti hal kayak gini nggak bakal terjadi...." Ujar Nani.

"Enggak kak, kakak nggak perlu sedih. Lagian kan udah dia baik-baik aja, dia kuat karena bisa bertahan kak..." Ujar Dew menenangkan sambil memgelap air mata Nani.
.

Kompleks GMM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang