Abang Marc Jatuh Cinta.

1.8K 91 0
                                        

Happy reading📖
Tandai kalau ada typo...
.

.

.

Marc sedang berada diruang keluarga bersama Mami dan Papinya. Mereka sedang menonton TV, Satang sedang pergi bersama Winny dan Lego bermain dengan Newyear dan Keen.

"Em... Mi, Pi ada yang mau abang omongin" Marc menatap takut-takut pada orang tuanya.

"Mau ngomong apa, bang? " Chimon bertanya pada sang anak.

"Anu, abang lagi suka sama seseorang tapi abang nggak tau gimana cara ndeketinnya"

Perth yang mendengar itu tertawa, " Astaga bang, kirain Papi sama Mami ada apa" Chimon yang melihat suaminya tertawapun memukul bahunya pelan, "Papi jangan gitu dong".

"Iya iya, maaf" Perth menghentikan tawanya.

"Terus abang mau minta bantuan Mami sama Papi? " Chimon bertanya pada Marc.

Marc mengangguk pelan, "iya Mi... Soalnya abang nggak pernah ndeketin orang".

"Itu gampang, nanti Mami bantuin kamu tapi sekarang Mami tanya siapa orang yang kamu suka? " Chimon menatap sang putra.

"Err, itu orang yang abang suka..... Kak Poon" Jawab Marc sembari menunduk.

"Poon anaknya Om Joss sama Tante Gawin, bang? " Perth bertanya pada sang anak, Marc menganggukkan kepala.

"Kebetulan banget dong, Papi sama Om Joss kan ada kerja sama bisnis nah niatnya mau jodohin anak kita gitu.... Buat mempererat kedekatan kita, ya itu pun kalau anak-anak mau sih..." Marc yang mendengar itu menatap Papinya berbinar, "kalau gitu jodohin kak Poon sama abang aja Pi"

"Er, gimana ya Papi sih oke-oke aja... Tapi kalau Poon-nya nggak mau gimana? " Perth menatap jahil sang anak.

"Y-Ya nanti abang berusaha buat deketin kak Poon.... Please Pi, bilang sama om Joss buat jodohin kak Poon sama abang aja" Marc memohon pada Papinya.

"Kamu tenang aja bang, kalau papi mu nggak mau. Nanti biar Mami yang bilang ke Tante Gawin buat jodohin kalian" Marc yang mendengar itu menatap sang Mami berbinar, "Wah, beneran Mi? "

Chimon mengangguk, "beneran lah, apasih yang nggak buat anak Mami"

"Mami memang terbaik, nggak kayak Papi" Marc melirik kearah Papinya.

"Iyadeh, kamu emang anak kesayangan Mami" Ujar Perth.
.

.

.

.

.
20.00
Saat ini Marc sedang berada di dalam kamarnya, ia baru saja menyelesaikan PRnya.

"Selesai, ngegame bentar lah" Marc mengambil HP-nya dan mulai bermain game. Beberapa menit kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok

"Masuk aja nggak dikunci kok" Marc berbicara sambil bermain game. Pintu dibuka dan masuklah Lego yang mengetuk pintu tadi.

Marc melirik kearah pintu, "kenapa dek tumben kekamar abang". Lego berjalan mendekati Marc dan duduk disebelahnya, "bang keluar yuk" Ujarnya.

Marc mematikan HPnya dan menatap Lego, "Keluar, kemana? "

"Nggak tau, tapi Lego pengen keluar sama abang... Ya ya ya ya, ayo bang kita keluar mumpung masih jam 8" Lego mengoyangkan tangan Marc.

Marc menghela nafas, "yaudah ganti baju sana" Lego yang mendengar itu segera berdiri, "Yess, kalau gitu Lego kekamar dulu" Lego berjalan keluar menuju kamarnya.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Saat ini Lego dan Marc ada di salah satu taman yang ada di kota Bangkok, suasana malam membuat taman menjadi lebih indah.

"Wah, udah lama nggak kesini.... Makin bagus tamannya" Lego memperhatikan setiap sudut taman.

"Dek kamu mau permen kapas nggak" Marc bertanya pada Lego saat tak sengaja melihat penjual permen kapas. Lego mengangguk, "boleh deh bang"

"Kamu tunggu disini aja, biar abang yang beli" Lego mendudukkan diri di salah satu bangku yang ada ditaman sembari menunggu sang abang membeli permen kapas.

Marc sudah berada ditempat sang penjual permen kapas ia sedang mengantri. "Pak permen kapasnya satu ya" Marc berbicara pada sang penjual.

"Ini mas, jadinya 50 THB" Marc mengeluarkan dompetnya dan mengambil satu lembar uang, "ini pak, kembaliannya ambil aja" Marc menyerahkan uang pada penjual.

"Wah, terimakasih mas... Semoga sehat selalu" Ucap sang penjual. Marc tersenyum, "sama-sama pak, kalau gitu saya permisi dulu" Marc meninggalkan stand penjual permen kapas tersebut.

"Nih" Marc menyerahkan permen kapasnya pada Lego.

Lego menerima dengan mata yang berbinar, "wah, makasih abang" Lego segera membuka bungkus permen kapasnya dan mulai memakannya.

"Abang mau" Lego melirik sang abang yang duduk di sebelahnya. Marc menggeleng, "kamu kan tau abang nggak suka manis"

"Oh iya, Lego lupa" Lego kembali memakan permen kapasnya.

Marc yang melihat itu tersenyum simpul, adiknya sangat imut, "habis ini kita jalan-jalan keliling taman bentar, terus pulang ya, udah mau jam 10 nanti, Mami khawatir lagi" Lego menganggukkan kepala. Setelah Lego menyelesaikan makannya, mereka berjalan-jalan sebentar mengelilingi taman. Lalu mereka segera pulang kerumah.

####
Special buat 100 vote 😁.
Jangan lupa vote, comment, dan follow 😁
Maapkeun kalau ada typo atau kata-kata yang kurang dimengerti 🙏🏻🙏🏻

See you....
Nantikan chapter selanjutnya, byee 👋👋.


Kompleks GMM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang