Happy reading📖.
Tandai kalau ada typo...
.
.
.
.
.
Phuwin bangun dari tidurnya sambil memegangi perutnya yang nyeri. "Aduh, kok sakit banget ya perutku"
Ia melirik ke arah Pond yang masih tertidur pulas. "Phi, bangun..." ujar Phuwin sambil menguncang tubuh Pond.
"Masih pagi Phu. Tidur lagi ya" balas Pond dengan mata yang masih terpejam.
"Ihh, phi.. Perut aku sakit, kayaknya adek mau lahir deh" ujar Phuwin sedikit kesal.
Pond yang mendengar itu, kaget setengah mati. "Hah, sekarang banget nih" kaget Pond.
"Iyalah... Shh, tuh kan phi. Tambah sakit perut aku"
"Oke², kita ke rumah sakit sekarang. Bentar..." Nahkan jadi panik sendiri si Pond nya.
"GEMINI...." Teriak Pond memanggil putranya tersebut.
Gemini datang dengan muka setengah mengantuk. "Ada apa sih, dad... Pagi² udah teriak aja"
"Ini Momma kamu mau lahiran" Ujar Pond sambil menujuk kearah Phuwin yang tengah kesakitan memegang perutnya.
"Hah, apa..." Teriak Gemini.
"Malah teriak. Kamu sekarang kebawah, suruh supir buat siapin mobil. Sekalian ini bawa ke mobil" Pond melemparkan sebuah tas yang berisi perlengkapan bayi.
"Oke dad... Gemi kebawah sekarang..."
"Sayang, ayo aku gendong kebawah" Pond menghampiri Phuwin dan menggendong nya ala bridal style.
Aku skip aja ya waktu Phuwin melahirkan nya. Jujur aku bingung mau nulis gimana, soalnya aku nggak pernah lihat orang lahirnya secara langsung...
.
.
.
.
.
"Chen, bangun... Ayo kerumah sakit..." Dunk menguncang tubuh suaminya yang masih tertidur itu.
"Kenapa sih, Nat? Masih pagi juga..." Joong membuka matanya dengan malas. "Ayo, kita ke rumah sakit... Phuwin udah lahiran!" Dunk menyampaikan dengan nada geram.
"Loh, aku kira masih minggu depan?" Joong bertanya, kini sudah sadar sepenuhnya.
"Ya, aku nggak tahu. Tadi Pond nelpon dan ngasih tahu semuanya," Dunk menjelaskan, suaranya masih terdengar tergesa-gesa.
"Gimana kondisinya?" Joong bertanya sambil bangun dari tempat tidur.
"Belum tahu, ayo cepat!" Dunk mendesak, kesabarannya mulai habis.
"Sabar sayang, aku cuci muka dulu..." Joong berjalan menuju kamar mandi.
"Jangan lama-lama, ya!" Dunk berteriak dari luar kamar mandi.
"Iya, iya, sabar!" Joong menjawab sambil mencuci muka dan berganti baju.
Dunk kemudian pergi kekamar sang anak dan membangunkan Fourth, yang masih terlelap tidur. "Fot, bangun! Momma Phuwin udah lahiran!" Dunk menggoyang-goyangkan tubuh Fourth dengan lembut.
Fot membuka matanya yang masih berat. "Huh! Momma Phuwin?Siapa?" Fot bertanya dengan suara parau.
"Astaga, momma Phuwin, Fot... Kamu kok jadi pikun sih" Dunk menepuk keningnya pelan.
"OHHH, APA? MOMMA PHUWIN UDAH LAHIRAN..." Teriak Fourth. Dunk membungkam mulut putranya tersebut dengan tangannya. "Kok teriak sih Fot..."
"Hehe, maaf Mimma..."
Dunk memutar matanya malas "udah sana cuci muka, ganti baju... Kita ke rumah sakit!" Ujar Dunk.
"Siap, laksanakan Mimma" Fourth bangun dari tempat tidur dengan semangat. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan adik Gemini.
.
.
.
.
.
Disinilah Joong, Dunk dan Fourth berada. Didepan pintu rawat Phuwin.
Dengan tidak sabaran, Dunk membuka pintu dengan sedikit kasar. "Phuwin..." panggilanny sambil berjalan menuju bangsal Phuwin.
Phuwin yang sedang berbaring di bangsalnya tersenyum kecil saat melihat sahabatnya itu. "Gimana keadaan lo? Pasti sakit ya, habis operasi..." Tanya Dunk, dengan nada sedikit khawatir.
"Em, gua nggak papa kok, udah nggak sesakit tadi..."
"Congrats ya Phu..." Ujar Joong sambil membawa beberapa hadiah untuk purti Phuwin yang baru lahir.
"Ini hadiah dari gua dan keluarga..." Sambung Joong meletakkan hadiah tersebut ke meja.
"Nggak perlu repot² padahal.."
"Nggak repot kok..."
Sedangkan Fourth dari tadi ia menatap ke seluruh penjuru ruangan. "Em, momma... Dedek bayinya dimana? Fot mau lihat..." Ujarnya sambil memanyunkan bibirnya.
"Ada di ruang bayi. Gemini dan Daddy Pond sedang mengambil dia. Bentar lagi pasti mereka sampai..." ujar Phuwin.
Tak lama kemudian, Gemini dan Pond masuk kedalam ruang rawat Phuwin. Tidak lupa seorang bayi mungil di gendongan Pond.
"Eh, ada Joong, Dunk, sama Fot nih.." Ujar Pond sambil berjalan mendekati Phuwin. Ia meletakkan bayi kecil itu ke dekapan hangat sang Momma.
"Ihh, ini dedek bayinya, Dad? Gemes banget..." Fourth tidak bisa menahan kegemasanya pada adik Gemini itu.
"Kamu nggak kalah gemes kok, Fot..." Ujar Gemini yang berdiri disebelahnya.
"Apaan sih..." Ujar Fourth.
"Namanya siapa?" Tanya Dunk penasaran. Pond dan Phuwin saling berpandangan sejenak.
Kemudian Pond berseru. "Namanya Ilona Narawin Lertrakosum..." Ujar Pond.
"Ihh, bagus banget dedek Ilona..." Ujar Fourth.
"Ada artinya?" Tanya Joong. Pond mengangguk, "tentu saja..."
"Ilona berarti cahaya. Kami berharap Ilona bisa jadi anak yang penuh kasih sayang dan menjadi cahaya terang bagi banyak orang. Narawin itu nama gabungan Naravit dan Phuwin. Sedangkan Lertrakosum itu, marga gua..." sambung Pond.
Mereka yang mendengar itu tersenyum puas. "Artinya bagus banget, dad..." Ujar Gemini. Pond yang mendengar itu tersenyum puas. "Iyalah, daddy gitu yang buat..."
Welcome to World Dedek Ilona.
#####
Ada yang masih nyimpen book ini kah?
Maaf baru update, lagi sibuk²nya..
Em, kayaknya book ini bakal tamat beberapa chapter kedepan. Aku udah kehabisan ide soalnya.
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompleks GMM (End)
أدب الهواة#FOLLOW DULU SEBELUM BACA# keabsrudan dan kegilaan 6 pasangan muda dan anak mereka di Kompleks GMM. #joongdunk #pondphuwin #perthchimon #firstkhaotung #jimmysea #ohmnanon #geminifourth #winnysatang #dewnani 🚫HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT🚫.
