(19) With You

171 30 0
                                    

Author POV

Jessa mengambil sebotol air putih yang hendak dilemparkan pada Leo. "Minum dulu nih. Gak capek apa udah 2 jam latihannya."

"Bentar lagi latihannya kelar kok. Gue tau lo bosen nunggu gue." Kekehnya sambil mengawasi anggotanya yang fokus bermain basket. Karena sejak tadi ia sudah ikut bermain, jadi Leo hanya mengawasi mengingat dirinya sudah sangat keletihan. Dan jujur latihannya akan segera ia akhiri.

"Kalau Eca mah nunggu sampai tengah malem pun dia mau banget." Troy memilih duduk disamping Jessa. Keringat telah membanjiri badan tegapnya itu.

"Apaan sih." Protes Jessa dengan semburan merah di pipinya. Ia memang menunda waktu pulangnya dan menunggu Leo latihan basket sore ini. Tanpa permintaan Leo, Jessa sudah duduk manis ditempat duduk sekitar lapangan basket. Gadis cantik itu terus memandangi Leo dengan perasaan yang bisa dibilang 'bahagia'. Mungkin Troy benar kali ini.

"Haha Eca malu tuh. Lo ngapain ganggu Eca, Troy? Babak belur ntar sama Leo." Ujar Albert menaikan alisnya. Dia juga telah duduk disamping Jessa. Jadi bisa dibayangkan Jessa berada diantara kedua cowok idaman disekolah itu.

"Heh, lo berdua ngapain duduk? Latihan masih lanjut tau." Bentak Leo dengan gayanya sebagai kapten. Melipat kedua lengan kekarnya diatas dada bidangnya.

"Bilang aja lo cemburu kita deketin Eca." Ujar Albert menyeringai. Jessa yang berada disampingnya langsung mendongak.

"Wah bener tuh. Haha Leo cemburu. Masa' sama kita aja cemburu? Kita kan bukan penikung, ya gak bro?" Troy mengangkat tangannya untuk berhigh five dengan Albert.

"Ya gak mungkinlah. Fitnah lo berdua." Jawab Leo sambil geleng-geleng kepala.

"Bodo amat deh. Gue capek nih, udahan dong latihannya." Keluh Troy sambil meneguk air putihnya.

Setelah menimang-nimang, akhirnya Leo mengabulkan permintaan Troy. "Ya udah, guys latihannya cukup sampai disini aja. Semuanya boleh pulang." Leo bersuara lantang sambil matanya mengarah pada anggotanya itu. Mereka mengangguk dan berlalu dari lapangan.

"Capek ya jadi kapten?" Tanya Jessa saat mereka berdua berjalan berdampingan menuju parkiran. Sementara Troy dan Albert udah duluan pulang. Niat mereka sih pengen biarin Leo sama Jessa berduaaan biar makin lengket kayak perangko.

"Enggak kok. Ini emang keinginan gue dari dulu." Leo tersenyum simpul. "Yuk, gue anterin pulang. Btw, makasih ya udah nungguin." Leo merangkul pundak Jessa lalu mencubit pipinya dengan gemas. Membuat Jessa sukses melayang-layang di udara.

***

Jessa POV

"Lo mau pesen apa?" Cowok tampan yang sedari tadi menggandeng gue mempersilakan gue duduk.

"Bakso aja deh. Kalau lo?" Gue balik bertanya.

"Oke kita sehati. Tunggu bentar gue pesenin my princess." Gue terkekeh pelan mendengar ucapan lembut Leo. Gak tau kenapa makin lama dia makin romantis aja. Bikin gue pengen terus ada disampingnya.

Banyak juga yang menduga kalau kita ini pacaran, padahal ya belum. Status gak jelas tapi kedekatan kami bisa dibilang lebih dari sepasang sahabat. Ya, Leo bilang gue ini sahabatnya, bagaikan duri yang nusuk-nusuk kalau dia bilang gitu. Andaikan aja dia nembak gue secara langsung dihadapan semua orang atau ngadain candle light dinner gitu. Atau mungkin nyanyi dengan gitar di depan gerbang rumah gue lalu nyatain perasaannya. Ahh ngayal setinggi langit amat. Yang ada Jake pasti nyiram dia dengan seember air penuh.

"Hei, Caca. Ngelamun aja." Ternyata udah 5 menitan gue bengong dikantin dan sekarang Leo datang membawa 2 mangkuk bakso yang bikin perut gue mengamuk gak jelas.

JESSALEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang