(21) Nginap

205 27 0
                                    

Jessa POV

"Gue harap selama kalian disini, jangan bikin hancur rumah gue." Gue berdiri ditengah mereka yang lagi nyantai di sofa.

"Sip, buk. Pidatonya udah selesai kan? Gue capek banget ni pengen molor sumpah." Troy mengucek matanya dan perlahan ia udah menguap berkali-kali.

"Masih sore udah mau tidur aja. Jangan cuma numpang tidur tau." Gue memilih duduk disamping Leo yang lagi asik rapiin quiffnya.

"Tau tuh. Bikin Caca kesel aja." Timpalnya sambil mengusap-usap punggung gue.

"Tidur aja sana dikamar bagian belakang. Dan jangan prores!" Gue menunjuk kamar yang letaknya agak dekat sama dapur. Kamar yang cocok buat seorang Troy yang pengganggu.

Dengan seluruh kekuatan yang ada dan melawan rasa kantuknya, ia tergopoh-gopoh membawa satu koper tasnya. Gila kayak mau mudik aja.

"Btw, kakak lo beneran udah pergi?" Pertanyaan Albert menyelidik bener. Takut kali ya kepergok sama si Jake.

"Iya udah. Gue anter ke bandara tadi." Jawab gue sambil meraih setoples kue nastar.

"Yang didepan itu mobil dia kan? Keren juga." Albert mengedipkan matanya pada Leo dan Rion.

"Selama dia gak disini, gue berhak makai Bugatti Veyronnya itu." Gue tersenyum licik, mengerti dengan maksud mereka bertiga.

***

"Puterin kaset Twilight dong." Bujuk gue pada Rion.

"Sumpah Ca udah puluhan kali lo nonton film itu. Gak bosen apa?" Rion mengacak-acak berbagai kaset yang ditemukannya dimeja disamping tv. Memilih kaset mana yang pas untuk diputar.

"Lo jangan gitu dong sama tuan rumah." Leo menoyor kepala Rion yang sukses bikin gue ketawa ngakak liat reaksi Rion.

"Ca, ada makanan gak? Waktunya jam makan malam gue ni." Troy menepuk-nepuk perutnya yang menandakan bahwa ia sedang lapar.

"Makanan ada kok, cuma yang masih mentah. Masak aja sendiri. Bi Sum lagi pulkam juga." Gue menjawab tanpa meliriknya sedikit pun. Masih sibuk berantem milih kaset sama Rion.

"Gue masakin deh. Kalian duduk manis aja." Albert melipat kedua lengan kemejanya hingga sikunya. Hebat ya, udah ganteng, jago masak pula.

"Mikirin apaan?" Leo nyenggol siku gue. Mungkin dia tau apa yang gue pikirin.

Gue menggeleng dan mengulum seulas senyum padanya. Lalu gue ngerasa ada yang narik tangan gue buat pergi. "Kemana?"

"Jangan banyak nanya, ikut aja." Leo berdiri tegap sambil nunggu gue ikutan berdiri.

"Tapi filmnya.." Belum selesai ngomong, dia udah ngajakin gue ke kamar aja. Ke kamar gue lebih tepatnya.

"Mau ngapain Lele?" Gue heran pas Leo lagi ambil gitar yang letaknya disisi tempat tidur gue.

"Kok lo bisa tau dikamar gue ada gitar?" Dan lagi dia gak menjawab pertanyaan gue sama sekali. Justru gue disuruh duduk disampingnya diatas tempat tidur.

My life is brilliant.

My life is brilliant
my life is pure
I saw an angel
of that I'm sure,
She smiled at me on the subway,
she was with another man
but I won't lose any sleep on that
cause I got a plan.

You're beautiful
You're beautiful
You're beautiful, it's true
I saw your face in a crowded place
And I don't know what to do
cause I'll never be with you.

JESSALEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang