Le Chamber.
Club malam yang sebenarnya belum pernah Y/n datangi. Namun terpaksa harus dirinya kunjungi setelah Gyuvin memberitahunya di mana tempat yang biasa Renjun datangi.
Kaki jenjangnya melangkah memasuki salah satu tempat hiburan malam yang ada di Gangnam itu.
Atensinya menelusur mencari keberadaan pria yang terakhir kali ditemuinya saat acara reuni sekolah mereka.
Seraya berjalan menuju pria yang duduk di dekat meja bar dengan penampilan yang sedikit berantakan itu. Y/n menyemprotkan kembali parfume yang pernah dibelikan Jaemin untuknya.
Kurang ajar sekali ya.
Dari ujung kaki hingga ujung kepala mengenakan semua barang yang diberikan oleh pria yang ingin menikah dengannya. Namun dirinya malah mendatangi pria lain dengan berniat menggoda pria itu.
"Tequilla."
Y/n memesan minuman pada bartender setelah meposisikan diri duduk di kursi tinggi tepat di samping Renjun.
Hapal dengan suara khas wanita itu. Sontak Renjun menoleh, namun tidak ada raut terkejut sama sekali.
Otak pintar pria itu masih tak berubah dalam membaca situasi. Tau ini memang akan terjadi karena gilirannya masuk ke permainan telah tiba.
"Kenapa datang ke sini?" tanya Renjun basa basi. Padahal tau arti tersembunyi dari kedatangan Y/n.
Hanya saja penasaran. Jawaban seliar apa yang akan wanita itu berikan.
"Menemani mu minum. Minum sendirian itu 'kan tidak enak."
Tequilla. Minuman dengan kadar alcohol tinggi pesanannya itu telah datang.
Y/n mengambilnya dan mengubah duduknya agar menghadap langsung ke Renjun. Setelahnya baru meneguk minuman itu.
Dengan cara minum yang berantakan, beberapa tetes air jauh dari sudut bibirnya dan mengalir ke leher jenjangnya.
Setengah gelas itu telah masuk ke tenggorokannya, baru dia melepaskan mulut gelas itu dari bibirnya.
"Atau bagaimana kalau kau mabuk parah? Barang kali aku bisa menolongmu untuk pergi... ke kamar misalnya?"
Pancingan kecil dia berikan.
Renjun meresponnya dengan lebih berani.
Pria itu menyeka sudut bibir Y/n, bukan dengan jarinya, namun dengan lidahnya sendiri setelah mencondongkan tubuhnya lebih mendekati Y/n dan memberikan kecupan singkat di bibir wanita itu.
Jika Y/n tidak menahan tangannya di pundak Renjun, bisa dipastikan pria ini akan bertindak lebih jauh.
Renjun menyeringai, mendapati sedikit penolakan dari wanita yang dihadapannya ini. "Kau ini bagaimana, sih? Tadi menggodaku, kenapa sekarang kau jadi menolak sentuhanku?"
"Buru-buru sekali," Y/n terkekeh, "aku tidak ingin pertemuan kita hanya terjadi malam ini saja. One night stand terlalu biasa," kali ini dia berbisik ke Renjun, "berikan aku nomormu, supaya aku bisa menghubungimu dan mungkin bisa berkali-kali melakukannya denganmu."
Y/n merogoh saku roknya, dia memberikan ponselnya ke Renjun.
Ketika tangan pria itu menggenggam ponsel tersebut, muncul notifikasi pesan masuk dari Jaemin.
Ah, insting orang yang nasibnya akan diselingkuhi sekuat ini ternyata.
Renjun terlihat kesal saat membacanya. Y/n menekan icon back, memiilih mengabaikan pesan Jaemin.
"Kau tidak mau membalasnya? Nanti Jaemin curiga."
Y/n menggenggam tangan Renjun dan meremasnya pelan. "Nanti saja. Aku 'kan sedang bersamamu. Tidak usah pikirkan Jaemin, toh aku belum menikah dengannya ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bondage » Dark Side Series
FanfictionDark Side Series WARNING! Rating 24+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** 10 tahun sudah berlalu sejak hari di mana dirinya menjadi korban pemerkosaan oleh tiga lelaki yang bahkan tidak begitu dikenalnya. Karena strata sosial yang tinggi. Ketigany...