Vika - Black Holes and Revelations

228 18 3
                                    

Music for the chapter                 
> Starlight (Black Holes and Revelations) - Muse

Vika - Black Holes and Revelations

VIKA

Hal ini memang ide buruk.

"Setelah ini kau akan menjelaskan semuanya!"ucap May jengkel.

Ya.

Kami berlari dari sekumpulan asap beracun. Seperti yang ada di film Catching Fire. Michelle sudah terkena sedikit dikakinya.

"I really doesnt expecting this!!!" Daniel jengkel sambil mempercepat larinya.

Kami berlari ke tempat perlindungan dimana semuanya sudah ada. Kurasa.

Tapi kami dihentikan oleh seorang perempuan. The woman like witch.

Saat kami berhenti si perempuan mengeluarkan tongkat sihirnya - yang seperti milik Maleficent - semua kabut yang mengejar kami masuk ke tongkat itu.

Baiklah, ini semua mulai tidak jelas.

Ini bukan Science Fiction
Ini Fantasy

Aku benci fantasy dan segala hayalan disney itu. May mengeluarkan sesuatu yang disebut bonding, dan mengarahkannya pada si wanita. Kutebak dari gerak tangannya May tidak tau apa kegunaan benda itu.

Wanita itu tertawa. Yang pasti tawa penyihir yang seperti hantu itu.

Wanita itu terlihat muda. Sangat muda tidak sampai 30'an. Masih 25'an keatas kira kira. Tapi dengan dandanan ala penyihir dan tongkat sihir Maleficent itu menyamarkan wajahnya.

"Want you want?" tanya Army geram.

Aku mengeluarkan pedangku. Itu satu satunya pertahananku. Karena kurasa pistolku jatuh saat berlari tadi.

Wanita itu tertawa lagi. "Ask slowly, soldier!"

"Stop your game blondie, before i crash your body, burn it and blend it with sand of time." Daniel berusaha terlihat galak.

May mengetuk kepala Daniel. Mereka cocok. Jika saja May berumur sama dengan Daniel.

Maksudku Sand Of Time?
Apa itu yang film orang persia itu.
Benar gila.

Wanita itu berjalan mendekatiku. Aku hendak mundur ke belakang May, anak itu pertahanannya luar biasa. Tapi isyarat Army adalah menyuruhku tetap diposisi.

Wanita itu menyentuh daguku dengan tangannya yang... Bersih

"Revelations. You must believe what you see."

Wanita itu mundur dan melihat May. May balas melihat. Kurasa ini akan jadi kontes menatap. Boring.

Wanita itu membuat kabut. Tapi tidak mengenai kami. Namun menutupi dirinya dan wanita aneh itu hilang.

Aku masih bingung 'Revelations'

~~~~

"Black Holes and Revelations." Marie dengan santainya mengeluarkan kata kata itu dari mulutnya. Lagi. Aku hanya terbingung.

"Apa maksudmu?"tanyaku tanpa mengalihkan mataku dari android baruku. Akhir akhir ini dia sering berkata begitu.

"Dengar lagu ini." Marie melepas earphone di telinga kananya dan memasang earphone itu di telinga kiriku.

Lagu itu bagus. Ada lirik yang menyebutkan 'Black Holes and Revelations'

Aku tau pendirianku tentang semua hayalan itu dianggap orang lain sebagai 'Munafik'. Tapi Marie tidak menganggapnya begitu. Dia selalu berkata itu bukan Munafik tapi Black Holes and Revelation. Yang aku sendiri tidak tau artinya.

"Understand?" Marie kembali bertanya dengan bahasa inggris. Kukira rusia adalah bahasa yang bagus untuknya. Tapi kami lebih sering bicara dengan bahasa inggris.

"Not."jawabku.

"Vika!" Marie jengkel dan mengambil android yang ada ditanganku.

"Marhienne Lefhichovska, aku benar tidak mengerti."

Marie terlihat bingung. Seperti Alice Cullen di Twilight. Tapi jangan kira aku suka film Vampir tanpa pertarungan sengit itu. Marie yang memintaku menontonnya. Marie sempat bilang padaku dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Marie berkata dia sering merasakan deja vu. Seakan dia itu visioner yang hanya ada di film fantasy, adventure dan paranormal termasuk Twilight.

"Kau merasakan itu lagi?"tanyaku prihatin

"Kurasa kita memang tidak perlu pergi liburan ke US."jawab Marie.

"Aku sudah membuang uangku. Sangat banyak. Kita tidak bisa buang begitu saja." Jelasku.

"Tapi aku tidak pernah salah." Marie menjawab memelas.

Sulit bagiku untuk menolak. Tapi apa boleh buat. Uang tidak dapat ditarik kembali.

"Kita akan pergi. Dan kita akan terus memastikan bahwa kita terus bersama."

~~~~~~

"Vika? You're okay?" Mina melihatku bingung.

"Ya."jawabku.

Pintu tempat perlindungan dibuka.

Ingatan itu kembali. Aku seharusnya menurut pada Marie dan tidak pergi ke US.

"Ada yang salah?"tanya Army.

Aku menggeleng.

May menggeser Army dengan santai lalu mendekat padaku. "Kalau ada masalah tentang Marie Lefhichovska. Ceritakan saja padaku."bisik May.

"Kau tau darimana?"

May menunjuk pergelanganku.

SKAAYA & LEFHICHOVSKA
SISTERS AT ♡ HEART

"Gelang ini gelang persahabatan, kan?"tanya May.

"Kami seharusnya tidak pergi kesini. Sama sekali tidak. Seharusnya kami menetap di Moskow."jelasku.

Sesuatu terjadi di semak tak jauh dari kami May berdiri dan menyiapkan pisaunya.

"Kurasa kalian juga tidak akan selamat di moskow."

#ToBeCountinued
Date : Selasa, 23 Juni 2015

[[ Chapter ini memang lebih panjang dari yang lain. Tapi chapter ini adalah chapter terbagus - sejauh ini - yang kubuat.

Tentang woman like witch kutahan dulu sampai masalah ini selesai. Masalah : Apa yang terjadi di tempat lain? Ini berhubungN sama si mak lampir itu.

Setelah itu masalah selesai aku bakal ngelanjutin si mak lampir satu itu yang ngga jelas ceritanya dan alasannya.

Cerita ini ditulis dengan perspective yang sangat banyak. Untuk tau berapa. Liat aja yang ada di cover, ada berapa cast yang dipasang fotonya. Sebanyak itulah perspective yang ada.

Baca juga ceritaku yang lain Before I Go & Disappear dan After I Go & Disappear.

- Jode.                                                                 ]]

Broken City (#2 Survivors Trilogy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang