Jack - Starts Of Broken City

183 17 0
                                    

Music for the chapter                                 
>  Catching Shadows - Felicia Barton

Jack - Starts Of Broken City

JACK

Aku berjalan ke tempat semua orang berkumpul. Kulihat May datang. Tapi ada yang beda dengan anak satu itu. Sebuah tongkat. Aku berjalan. Ada sebuah buku di depanku. Entah datang darimana. Aku melihat sekeliling.

Buku itu terlihat aneh. Berdebu. Sampulnya tebal. Terlihat tua. Dan lumayan tebal 200'an halaman.

"Apa yang akan kita perbuat dengan benda ini?"tanya Connor.

"Patahkan." Nikolas berseru.

"Bakar."jawab Michelle santai.

"Buat jadi tongkat sihir."
Well, itu Daniel. Sejauh yang kukenal... Dia terlalu banyak menghayal.

Aku membuka buku itu. Ada sebuah tulisan disana.

"Itu akan jadi tongkat sihir kecuali kau bisa menyentuhnya."

Connor berjalan mendekatiku dan melihat buku ditanganku. "Darimana kau dapat ini?"tanya Connor.

Aku menunjuk lantai. "Lantai?"tanya May tidak percaya.

"Maaf, tapi semua yang ada disini memang aneh."jawabku sarkas.

May mendekatiku dan ikut melihat buku ditanganku. Saat May melihat lembar buku itu terbuka sendiri.

Di halaman yang berhenti ada sebuah tulisan M M C S

Aku berusaha mengingat apa itu. Benda? Bukan. Film? Bukan. Pasti nama.

Aku melihat May. Dan mengingat...

I'm Maynolds M.C Samuel

M M C S

"Itu namamu, kan?"tanyaku pada May.

May terlihat bingung. "Apa maksudmu?" May kesal.

"Itu namamu saat kau mengenalkan diri ke komando kontrol. Maynolds M.C Samuel. M M C S?"

May terlihat seperti orang yang berusaha menyembunyikan sesuatu.

"Apa itu nama tengahmu?"tanya Daniel pada May.

"Ya."jawab May santai.

"Kenapa namamu seperti anak laki laki?"tanya Si ninja rambut merah pada May.

"Terserah aku! Yang punya nama aku. Kenapa kau yang sibuk?"jawab May santai. Nikolas terkekeh.

Lembar buku itu terbuka lalu berhenti.

"Halaman kosong?"tanya Connor.

Perlahan tulisan mulai muncul.

Itu bukan tulisan...
Itu sebuah gambar.

"Ini gambar di laptop Michelle."

Michelle segera maju dan melihat buku di tanganku. "Itu kordinat kita."ucap Michelle sambil menunjuk gambar dibuku.

"Apa maksudnya?"tanya May.

Lembaran buku itu terbuka.

Ada gambar sebuah kota. Kota bagus dengan penduduk yang hidup sejahtera seperti yang ada di film Disney.
Tiba tiba gambar itu bergerak.

~~~~~~~~~~

Penduduk itu melakukan kegiatannya. Lalu tiba tiba sesuatu terjadi. Para penduduk itu mati. Ada seorang perempuan memegang sebuah tongkat. Tongkat yang dipegang May. Wanita itu terlihat jahat. Dan kenyataannya dia memang jahat semua orang didesa itu dibunuhnya dengan tongkatnya.

Wanita itu melihat ke sebuah cermin. Rambut coklat, mata hitam legam yang mengerikan, wajah yang lonjong, bibir tipis. Wajahnya terlihat menua. Wanita itu melihat seorang perempuan sedang bersembunyi di balik sebuah dinding dengan ketakutan.

Si wanita menghancurkan dinding itu dan melihat si perempuan sedang ketakutan.

"Berdiri."ucapnya.

Perempuan itu berdiri.

"Siapa namamu?"tanya si penyihir.

"Dhrafirc."jawab si perempuan - Dhrafirc - dengan ketakutan.

"Nama macam apa itu?" Si penyihir merendahkan. "Zqarafhime Of San Venganza." Si penyihir - Zqarafhime - mengenalkan diri.

Dhrafirc semakin ketakutan saat mendengar nama kota San Venganza. Legenda menyebutkan kota itu sudah tenggelam. Karena darah orang kota itu sendiri.

"Ada apa?"tanya Zqarafhime pada Dhrafirc.

Dhrafirc melihat tongkat Zqarafhime dengan takut yang luar biasa. Setelah itu Dhrafirc melihat wajah Zqarafhime yang berubah menjadi mengerikan. Yang awalnya cukup 'cantik' sekarang menjadi seperti makhluk neraka. Dhrafirc pingsan dan jatuh ketanah.

Zqarafhime melihat Dhrafirc. Zqarafhime mengeluarkan roh Dhrafirc dari tubuhnya. Lalu Zqarafhime masuk ke tubuh Dhrafirc dan meninggalkan tubuh lamanya.

Zqarafhime berjalan ke cermin.

Rambut pirang terang hampir keemasan, wajah putih dan bersih, mata bewarna biru gelap dan tubuh tinggi. Zqarafhime menghancurkan roh Dhrafirc beserta seluruh penduduk desa itu. Zqarafhime mengubah desa itu menjadi, Brocken Village.

Zqarafhime menghalangi seluruh kota itu dengan portal sihir. Dan mengubah seluruh desa menjadi sebuah kota. Kota sepi.

Sebuah papan di depan bangunan pertama kota itu ada tertulis nama kota itu

Broken City

~~~~~~~~~~

"Apa kita baru saja bermimpi?"tanya May sambil melihat buku itu.

Aku melihat para citizen dan menatap monitor. Mereka melihatnya dari monitor? Tapi bagaimana. Tidak ada kabel atau benda apapun yang menyambungnya ke monitor.

"Apa itu sejarah kota ini?"tanya Nikolas.

"Kurasa."jawabku.

"Berarti kita harus pergi."ucap May sambil bersiap untuk mematahkan tongkat itu.

Cklak!!

Tongkat itu patah menjadi dua. Sebuah berlian yang kurasa adalah mahkota tongkat itu melayang dengan sendirinya ke depan May dan berubah menjadi pecahan kecil. May mengambil sebuah korek api dan membakar tongkat itu beserta berliannya.

Setelah 3 menit semuanya menjadi abu. May menginjaknya hingga bercampur menjadi debu. Tidak bersisa.

Aku sedikit bingung dengan sikapnya.

"Apa mungkin isi buku ini adalah Dystopia?"tanyaku.

"Apa itu Dystopia?" Jade bingung.

"Futuristic. Semacam gambaran masa depan."jawabku.

"Tapi itu masa lalu, Jack."ucap Skyler.

"Dari masa lalu kita bisa belajar masa depan, Sky!"jawabku.

"Apa bumi akan hancur karena sihir?"tanya Emily yang duduk di lantai bersama para citizen lainnya.

"Mungkin."jawab Doyle.

"Tapi sekarang kita harus pergi. Maksudku benar benar pergi. Siapa yang tau kalau roh wanita itu masih ada?" May menyiapkan barang barangnya.

"Kita akan pergi dengan apa?"tanya Trevor.

"Apa ada bus?"

#ToBeCountinued
Date : Rabu, 24 Juni 2015

[[                                       Ini adalah chapter yang menjelaskan bagaimana terjadinya Broken City. Mungkin tidak diceritakan dimana tempatnya. Dan kalau tanya tentang nama nama yang kupilih. Itu aku cuma sembarangan aja.

Lagipula sudah few chapter to the end.
Stay tuned ya...

- Jode                                                                       ]]

Broken City (#2 Survivors Trilogy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang