🌿Heppy ending🌿
Vote dan komen
⚠️⚠️⚠️⚠️Selamat membaca!!!!!!!!
-
-
-Risa dan yang lainnya mengejar mobil yang telah menculik Elina. Sementara itu, Vania terus-menerus menghubungi Bara, namun tidak diangkat.
"Bagaimana?" tanya Biangka.
"Gue nggak bisa menghubungi Bara," jawab Vania.
"Coba lo hubungi Cakra atau yang lainnya," saran Kayla.
Sementara itu, Tasya menatap Bara dan Cakra dengan tatapan kecewa. "Gue nggak nyangka lo bakal melakukan hal ini ke gue," ucap Tasya.
"Kita tidak akan melakukan hal ini jika lo tidak memulainya," jawab Cakra dengan tatapan datar.
Dretttttt... dretttttt... dretttttt...
Cakra menatap ponselnya, tertera nama Vania di sana. Langsung saja, ia mengangkatnya.
"Hallo, Van," ucap Cakra.
"Cakra, Elina diculik," beritahu Vania.
"Apa?" Bara menatap Cakra dengan tatapan heran, begitu pun dengan Inti Black Moon dan Juan.
"Ada Apa?" tanya Bara saat Cakra mematikan panggilan tersebut.
"Elina diculik," jawab Cakra.
"Bagaimana bisa?" tanya Dewa, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
Cakra menceritakan semuanya kepada mereka. Bara yang mendengar penjelasan Cakra mengepalkan tangannya, marah dan khawatir.
Sementara itu, Tasya yang sedari tadi diam dan mendengarkan semuanya tersenyum tipis. "Hahahah..." Tasya tertawa begitu bahagia, membuat mereka semuanya menatapnya dengan tatapan heran.
"Ternyata Uncle Satria sudah memulai rencananya. Kalian semua sungguh bodoh," ucap Tasya dengan nada mengejek.
"Apa maksudmu?" tanya Juan dengan penasaran.Namun, Tasya hanya tersenyum tipis dan tidak menjawab.
"Lo pasti tahu di mana Uncle Satria membawa Elina," ucap Cakra dengan nada desak.
"Jawab, Tasya!" bentak Alvin dengan marah.
"Iya, gue tahu. Dan gue nggak akan pernah memberi tahu kalian semua di mana Uncle Satria membawa Elina," jawab Tasya dengan nada sombong dan tidak mau menjawab.
Plakkk
"Di mana Elina?" tanya Bara dengan marah setelah menampar pipi Tasya.
"Tampar gue sepuas Lo, jangan harap gue bakal memberi tahu Lo," jawab Tasya dengan nada menantang.
Bara yang sudah berada di puncak amarahnya mencekik Tasya, membuat mereka semua membulatkan mata.
"Bara, hentikan! Lo bakal membunuh Tasya!" teriak Kevin
"Tenang, Bara!" Mereka semua berusaha untuk melepaskan tangan Bara dari leher Tasya, mencoba untuk menenangkan Bara yang sedang marah.
"Arghhhh... Jawab gue, di mana Elina?" teriak Bara dengan marah. Namun, Tasya hanya diam sambil mengatur nafasnya, tidak menjawab pertanyaan Bara.
"Tasya, beritahu kita, di mana Elina sekarang?" tanya Kevin dengan nada desak. Namun, lagi-lagi Tasya hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Kevin.
"Tasya," panggil Bara dengan nada marah.
"Gue bilang, gue nggak akan memberi tahu. Sekali pun gue kasih tahu, lo semua pasti sudah terlambat," jawab Tasya dengan nada sombong.
"Apa maksudmu?" tanya Kevin dengan penasaran.
"Gue tahu di mana keberadaan Elina," ucap Dewa sambil menatap ponselnya.
Mereka semua menatap Dewa dengan rasa penasaran dan harapan, menunggu Dewa untuk melanjutkan kalimatnya.
"Risa mengirim alamat keberadaan Elina. Dan sekarang mereka juga ada di sana." Ucap Dewa
"Kita harus ke sana sekarang," ucap Cakra.
Tanpa berlama-lama, Bara langsung saja pergi berlari, meninggalkan mereka.
"Kalian pergi, biar Tasya saya urus," kata Juan.
Mereka semua mengangguk dan pergi menyusul Bara dan Cakra, meninggalkan Juan dan Tasya di belakang.
Tap
tap
tapSuara langkah kaki menuruni anak tangga dalam kegelapan. Langsung saja, mereka bersembunyi di balik sofa.
Namun, Bara dan yang lainnya bisa melihat sosok pria tersebut. "Uncle Satria," kata Dewa menatap pria tersebut.
"Bara, tunggu," cegah Cakra saat Bara ingin menghampiri Satria. "Tahan dulu emosi lo. Gue rasa Uncle Satria sudah mempersiapkan semuanya, dan kita harus berhati-hati," jelas Kevin.
"Gadis itu tidak akan selamat. Malam ini, lihatlah, Kak! Aku sudah membalas semua rasa sakitmu dan juga putri mu. Kini, Elina akan menderita selama hidupnya," ucap Satria tertawa keras.
"Siapa di sana?" teriak Satria.
•••••
"Kalian," ucap Satria sambil menatap Cakra dan yang lainnya dengan tatapan terkejut.
"Di mana Elina?" tanya Bara menatap Satria dengan tatapan tajam.
"Kau sedang mencari istri mu? Dia saat ini sedang merasakan 'surga dunia'," ucap Satria sambil tersenyum tipis.
"Serang mereka!" perintah Satria menatap anak buahnya.
"Bara, sebaiknya Lo selamatkan Elina. Biar gue dan yang lainnya mengurus mereka," ucap Kevin.
Bara hanya mengangguk. Suara berantem pun terdengar: "Hah! Hah! Hah!"
Di ruangan tertutup, Elina terus berteriak dan mohon untuk dilepaskan.
"Aku mohon, jangan lakukan," mohon Elina dengan air mata bercucuran.
"Kau sangat cantik, sayang," ucap pria tersebut sambil mengelus pipi Elina, membuat Elina terus memberontak.
"Bara, tolong aku. " batin Elina sambil memejamkan mata, saat tangan pria tersebut sudah mulai memasuki bajunya.
Brakk!
Pemandangan pertama yang membuat Bara membeku di tempatnya. Saat ia melihat istrinya menatapnya dengan tatapan kosong. Di hadapannya terdapat seorang pria yang terus melakukan aksi bejatnya.
"Elina," lirih Bara dengan air mata bercucuran.
Bugkk
Langsung saja ia berlari dan menghajar pria tersebut dengan brutal. Mata Bara terus menatap Elina, yang hanya terdiam dengan tubuh yang tidak baik-baik saja.
"ELINA!!" teriak Vania dan yang lainnya.
Tanpa berlama-lama, keempat gadis tersebut berlari menghampiri Elina. "Elina, sadar El," ucap Risa sambil terus menepuk pipi Elina. Namun Elina hanya diam, menatap lurus ke depan.
"Elina, gue mohon, bicara," ucap Vania dengan air matanya yang bercucuran.
"Kita bawa Elina keluar," ucap Keyla.
Keempat gadis tersebut membawa Elina keluar dari ruangan tersebut sambil menutupi tubuh Elina dengan jaket milik mereka Sementara itu Bara masih terus menghajar pria tersebut.
"Bara, cukup. Dia sudah mati," ucap Cakra menarik Bara menjauhi pria tersebut.
"Dia harus mati di tangan gue!" teriak Bara sambil menancapkan pisau di jantung dan mata pria tersebut.
"Bara, cukup! Elina saat ini membutuhkan Lo!" teriak Kevin, membuat Bara menghentikan aksinya.
•••
"Aku kotor Bar"
"Maaf, El! Aku terlambat"
"Pergi"
"Nggak, aku nggak akan pergi"
•••
Segini dulu ya. Jangan lupa Vote dan komen nya

KAMU SEDANG MEMBACA
ELBARA
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA JIKA SUKA CERITANYA⚠️⚠️⚠️⚠️ cerita ini menceritakan tentang seorang wakil ketua geng motor yang memiliki sifat begitu dingin dan kejam dalam menghadapi musuh nya. "Apapun bakal gue lakukan demi melindungi orang yang gue sayang...