21. mengumpulkan

46 34 0
                                    

welcome to the next part
🪐





happy reading

     Seseorang baru saja pulang entah dari mana. Netranya tak sengaja menangkap figur lelaki yang tak lain adalah teman kelasnya. Dahinya berkerut heran.

     "Itu Hilal, kan?"

     "Ngapain tu anak dari rumah gue?"

     "Tau dari mana rumah gue?"

     Lelaki itu memasuki rumahnya dengan tangan yang menenteng sekantong kresek yang tak diketahui isinya. Di dalam, ia telah mendapati seorang gadis yang sepertinya tengah mengerjakan tugas. Mereka saling melempar senyum ramah. "Eh, ada Sandra?"

     "Hehe, iya, Kak."

     Mereka telah lama saling kenal sebab adiknya, Keisya, dengan Sandra telah bersahabat sejak lama. Terlebih lagi Sandra sering ke rumah Keisya untuk bermain dan terkadang mengerjakan tugas bersama. Mereka juga biasa bercanda satu sama lain.

     "Kesini sama siapa? Di depan gada motor keknya," tanya Kevin. Bersamaan dengan itu gadis yang merupakan adik Kevin itu datang dengan se-teko minuman serta beberapa camilan di atas nampan.

     "Sama cowok aku," jawab Sandra. Spontan kakak beradik itu menganga serta mata yang membola mendengar jawaban Sandra. Bagaimana tidak, selama ini Sandra tidak pernah mempunyai atau dekat dengan lelaki manapun. Kontan juga hal itu mengundang tawa sepasang saudara kandung di sana.

     "Bhahahah ... Lawakanmu jauh banget, Ndra," kata Keisya dengan tawa yang masih meledak. Sama halnya dengan Kevin, kakaknya. "Sandra kalo lagi bercanda, bercanda banget, ya, Kei."

     "Orang ga lagi bercanda malah ketawa," sanggah Sandra.

     Sentak kedua orang itu terdiam dengan mulut yang ternganga. Keduanya sama-sama tidak percaya akan apa yang gadis itu ungkapkan. "Jadi beneran sama cowok?" tanya Keisya meminta kepastian. Sandra mengangguk tanpa ragu.

     "Pasti kak Kevin lihat laki-laki pake motor hitam ada hijaunya tadi di depan, kan?" Kevin mengiyakan pertanyaan berupa pernyataan dari sahabat adiknya itu. Tempurung kepalanya terisi oleh beberapa pertanyaan seketika. "Si Hilal?" batin Kevin. "Itu cowok kamu?" tanya Kevin kembali. Sandra lagi-lagi mengangguk.

     Hari kian berganti malam. Seorang lelaki tengah bersiap hendak pergi. Terdapat juga seorang wanita yang sedang memoles tipis wajahnya agar tampak segar.

     Ken dan Anora, mereka berdua akan berkunjung ke rumah Bisma yang mana juga rumah Anora untuk mengambil beberapa barang yang tertinggal. Tak banyak, hanya sisa beberapa.

     "Udah, Sel?" tanya Ken.

     Anora mengangguk kecil. "Bentar ambil handphone sama tas dulu."

     "Gue tunggu bawah, ya." Ken melenggang meninggalkan kamar. Beberapa menit setelahnya Anora menyusul usai dirinya merasa tidak ada yang dilupakan. Kedua insan itu lantas pergi menggunakan sepeda motor saja.

     Usai sekian menit berkendara, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Keduanya sama-sama melangkah memasuki pekarangan rumah tersebut. Mereka mendapati tiga remaja yang sedang berkumpul di sana. "Ayah keluar, Kak," ucap seseorang yang tak lain adalah Zidan. Mendengar itu lantas Anora menjawab, "Kemana?"

     "Ga tau, mau ketemu sama temennya keknya." Anora hanya membulatkan bibirnya sebagai tanggapan.

     Sepasang suami istri itu melanjutkan niatnya. Karena sebenarnya hanya Anora yang mempunyai perlu tersebut, oleh sebab itu Ken hanya menunggu di ruang tamu dan membiarkan si perempuan mencari apa yang diperlukan.

Between Me and Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang