welcome to the next part
🪐
•
•
•
•
•
happy reading∞
Pagi-pagi sekali saat Hilal mengambil ponselnya yang sedang ia isi daya, Hilal mendapati dua nomor tidak dikenal terpampang dihalaman kunci layar. Hilal mengabaikannya. Ia memilih untuk membersihkan dirinya dahulu. Setelah subuh tadi ia tertidur lagi. Tubuhnya terasa remuk setelah mendapat cambikan kemoceng semalam."Ayah sama ibu habis ini mau berangkat, jangan lupa habis makan dicuci piring-piring kotornya," ucap Hendra yang terlihat usai meneguk segelas air. Arunika juga berada disana mengakhiri sarapannya. "Kamu kapan ujian semester?" tanyanya.
Hilal yang berniat melanjutkan langkahnya terhenti kala ayahnya bertanya demikian. Seperti biasanya dengan kepala yang tertunduk Hilal menjawab pertanyaan ayahnya. "Dua minggu lagi, Yah."
"Pastikan nilaimu bagus."
"Iya in syaa Allah, Ayah." Hilal kembali melanjutkan niatnya.
Selang beberapa menit Hilal telah kembali dari kamar mandi. Ia membuka kunci layar ponselnya lanjut meng-klik aplikasi hijau di sana. Satu pesan dari seorang lelaki tadi malam dan satu lagi Hilal tidak mengetahuinya. Hilal membuka lebih dulu pesan dari seseorang dengan nama Ken itu.
< 👤 +62857**** 📞➕ ミ
bro?
are you okay?
itu suara apa barusan?
kok kek pukulan
lo ga diapa²in kan?Setelah Hilal lihat, ternyata ia tidak sengaja mengirimi sebuah pesan suara padanya. Pesan yang Ken kirim juga sedari tadi malam. Ia segera menghapusnya dan membalas pesan yang Ken kirim. Namun sebelumnya ia menyimpan nomor milik Ken terlebih dahulu.
< 👤 ken 📞➕ ミ
tidak
saya tidak apa²jujur sama gue gapapa
lo diapain
dari semalem gue kepikiran sama lo
suara pukulan itu masih terngiang di telinga gueterima kasih
berkatmu saya sedikit mengerti rasanya diperhatikan
saya ingin siap² untuk sekolah
Hilal keluar dari halaman pesannya dengan Ken. Ia membuka sebuah pesan dari nomor tidak dikenal lain.< 👤 +62822**** 📞➕ ミ
alden
beritahu sekarang keberadaan Ken
ini saya ayah KenKala membacanya Hilal teringat pesan yang Ken kirimkan padanya semalam. Perihal seseorang yang ingin Ken hindari entah sebab apa.
< 👤 +62822**** 📞➕ ミ
maaf saya tidak tahu Ken berada dimana
permisi izin blokiryou blocked this contacts
∞
"Ingat anak-anak, jangan lupa belajar buat ujian dua minggu lagi. Pastikan nilai kalian bagus yaa, kalo bisa jangan ada yang remed." Berucap seorang wanita yang menjabat sebagai wali kelas tersebut. Ia mengakhiri pelajaran sore ini dengan memberikan semangat kepada murid-muridnya. "Semangat anak-anak ibu. Jangan lupa PR yang ibu kasih dikerjakan yaa. Ibu akhiri di sini, selamat sore."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me and Destiny
Teen FictionBetween Me and Destiny Terkadang takdir tak selalu tepat dengan apa yang kita inginkan. Bukan. Bukan berarti kita harus membenci takdir yang telah ditetapkan. Kadang kala, kita memang diharuskan untuk berjuang demi mendapatkan sebongkah b...