Cahaya Perak

722 37 0
                                    

The only people up at midnight are in love, lonely, drunk, or all three.

Sudah 20 menit semenjak pertemuan dengan Reika, tapi Karma masih duduk termenung diatas kasurnya. Gadis itu menarikku dan berlari seakan Reika adalah sosok monster yang mengerikan dan seakan bisa memakannya kapan saja tadi.

Aku hanya diam duduk dikursi sambil memperhatikannya. Tanganku menggenggam erat kedua tangan yang sedikit dingin dan gemetar itu.

"Karma tenanglah," ucapku sambil mengusap tangannya. Karma menatapku takut-takut dan dengan suara yang terdengar bergetar ia bertanya, "...Kamu kenal orang tadi? Dimana dan kapan?"

"Ken-" belum selesai aku menjawab, Karma menatapku tajam dan berteriak frustasi, "CEPAT JAWAB!!!"

Aku tersentak mendengar teriakkan itu, ditambah dengan mata yang memerah dan air mata yang berkumpul dipelupuk matanya. Belum pernah kulihat Karma seemosi ini.

"Aku bertemu dengannya belakangan ini saat baca buku ditaman," jawabku yang membuat Karma melepas paksa tangannya yang kugenggam. Gadis itu mengacak rambutnya dan menariknya.

"Sebenarnya ada apa?" tanyaku yang dibalas erangan frustasi dari Karma. Aku membungkam mulutku saat setetes air mata jatuh dipipi pucat gadis itu.

"Jangan pernah bertemu dengan Fujimoto Reika lagi!" perintah Karma dengan wajah ketakutan yang kentara dan suara gemetar.

"Memangnya kenapa dengan Reika?" Karma hanya diam dan berbaring membelakangiku dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, "KELUAR!"

Aku sedikit berjengit mendengar teriakkan itu. Apa-apaan gadis ini? Kenapa emosional sekali hari ini? Lagi PMS atau gimana? Tanpa berkata lagi aku keluar dari kamar itu.

●●●

Aku yang masih penasaran berencana menanyakan hal ini kepada Violet dan Raka. Jadi disinilah kami bertiga berkumpul dikamarku.

Aku menatap kedua orang didepanku dengan serius. Kedua orang itu terlihat tidak sabar dan wajah yang terlihat lelah.

"Kenapa manggil kita, Sei? Capek nih tadi banyak pasien. Gue mau cepat-cepat tidur," Raka melemaskan badannya disofaku dan Violet mengangguk menyetujuinya.

"Aku manggil kalian karna ada hal yang mau kutanyakan pada kalian tentang Karma," mendengar hal itu membuat kedua orang itu memberi perhatian sepenuhnya kepadaku bahkan Raka menegakkan tubuhnya kembali.

"Bisa kalian beritahu kenapa Karma sangat ketakutan dengan seorang gadis bernama Fujimoto Reika?" Seketika kedua orang didepanku menegang dan wajah mereka mendadak pucat. Violet menatapku ketakutan dan tertawa hambar, "...darimana kamu tau nama itu, Sei?"

"Aku bertemu dengannya tadi sore dan beberapa hari yang lalu," jelasku yang membuat mata Violet dan Raka terbelalak. Ada apa dengan Reika sebenarnya? Batinku dengan bingung.

"J-j-jangan bilang Karma bertemu dengannya?" Violet bertanya dengan gugup dan ketakutan yang kentara. Saat aku mengangguk sekali, kedua orang itu berlari dengan tergesa-gesa keluar kamarku sekilas kudengar Raka berucap panik, "Ini gawat!"

Aku menaikkan sebelah alis saat mendengar hal itu, tanpa berpikir lagi aku mengejar kedua orang itu.

●●●

Aku terdiam didepan pintu saat melihat dihadapanku Raka mencoba mendobrak pintu kamar mandi Karma. Disampingnya Violet telah menangis dan berdoa agar Karma baik-baik saja berkali-kali. Bahuku terdorong oleh Virgo yang dengan terburu-buru masuk dan merangkul erat Violet. Akhirnya pintu kamar mandi pun terbuka dan ketiga orang itu dengan cepat masuk kedalam kamar mandi, selanjutnya teriakkan Violet bergema yang meneriakkan nama Karma membuatku penasaran dengan apa yang terjadi.

Glitter DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang