Realita Biru

552 43 0
                                    

Hey, would you believe me if I said we are here for a reason?

SEI POV (NORMAL)~

Sudah seminggu semenjak insiden penyelamatan Karma, aku akhirnya terbangun. Pertama yang kulihat hanyalah gelap. Namun, kudengar suara beberapa orang yang seperti mengkhawatirkanku. Aku menoleh kesumber suara dan bertanya, “Dimana Karma? Aku ingin menemuinya.”

Aku terdiam saat yang ada hanya keheningan. Ada apa sebenarnya? Sebelum aku bertanya kembali, kurasakan tanganku digenggam oleh telapak tangan kecil nan halus.

“Karma?” tanyaku dengan nada ragu. Kurasakan tubuhku dipeluk erat oleh seseorang. Aku tersenyum dan membalas pelukan itu. Aku mencium wangi stroberi kesukaanku dan mengelus lembut rambut halus Karma.

“Karma, aku menyayangimu… jangan tinggalkan aku, ya? Aku tidak tahu jika kamu meninggalkanku saat itu. Aku takut sekali...” aku semakin memeluk tubuh kecil itu dan kurasakan kepala Karma mengangguk pelan dan tubuhnya bergetar dan menenggelamkan kepalanya didadaku.

“Terima kasih, Karma…”

●●●

Diujung ruangan, Tante Sarah menahan isakan dengan sekuat tenaga didalam rengkuhan Virgo yang menatap kosong pemandangan didepannya. Raka membuang wajah lalu keluar dari ruangan tersebut dengan mata memerah. Seorang suster meraih remot TV dan mematikan acara yang berisi berita kecelakaan yang terjadi beberapa hari lalu.

Serenade tidak mengetahui, jika yang didalam pelukannya saat ini adalah…

Violet.

●●●

~ ~ ~ F L A S H B A C K ~ ~ ~

Karma membawa Violet kesebuah koridor sepi yang jarang sekali dilewati orang-orang. Ia memberikan tas ranselnya kepada Violet yang tentu saja membuat perempuan itu bingung.

“Apa ini, Karma? Kenapa diberikan kepadaku?” tanya Violet yang hanya dibalas senyum tipis dari Karma. “Buka aja,” ucap karma pelan.

Violet membuka tas tersebut dan terlihat bingung melihat sebuah handycam, sampo, parfum, dan buku harian milik Karma. Violet menutup kembali tas tersebut dan menatap Karma dengan penuh tanya.

“Aku ingin kamu memberikan buku dan handycam itu kepada Sei saat ia sadar nanti. Jangan lupa kamu pakai sampo dan parfum itu ya. Aku mohon padamu,” Karma menatap Violet penuh harap.

“Memangnya kamu mau kemana? Kenapa gak kamu kasih sendiri kepada Sei?” mendengar pertanyaan tersebut tidak membuat Karma langsung menjawabnya. Karma tersenyum manis dan memeluk Violet erat.

“Aku ingin menyelesaikan semuanya. Aku akan menemui Reika dan menyudahi masalah antara aku dan dia. Sudah saatnya aku berdamai dan melupakan semua yang terjadi walaupun kurasa tidak akan mudah,” ucap Karma yang membuat Violet melepaskan pelukan gadis itu. Violet menatap tidak suka kearah Karma.

“Aku ikut!" Tatapan Violet menajam, namun perlahan tatapan itu menjadi lembut saat menatap kedalam mata coklat Karma dan entah kenapa Violet merasakan sesuatu yang mengganjal dihatinya. "Perkataanmu barusan entah kenapa membuat perasaanku tidak enak,” Violet menyentuh dadanya sendiri dan seketika wajahnya menjadi sedikit pucat karna perasaannya begitu tidak enak dan menyesakkan.

“Tidak akan terjadi apa-apa,” Karma mencoba meyakinkan Violet. Padahal, jauh didalam hatinya, Karma juga merasa ragu dan takut menemui Reika. Firasatnya sangatlah buruk saat ini dan mengatakan jika ia tak perlu menemui Reika. Tak berbeda jauh dari apa yang Violet rasakan.

Glitter DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang