Chapter 1

14.6K 418 9
                                    

Ana pov

Ana.... yaa biasa aku dipanggil
Ana oleh teman- temanku. Aku lahir di London, 5 Januari 1995 dan sekarang aku berusia 20 tahun. Aku asli orang Yogyakarta yang lahir di London, Inggris. Rambutku lurus sebatas bahu, aku cukup tinggi sebagai gadis Indonesia. karena tinggiku sekitar 168 cm. Warna kulitku putih pucat, mataku berwarna hitam dan bulat. Hidungku juga mancung. Aku tidak gendut dan tidak kurus, itu berarti aku cukup berisi. Aku tidak tomboy. Nenek bilang aku manis,ah... terimakasih nenek.

Dan ya, sewaktu itu papaku yang bekerja di Brackley Company yaitu perusahaan property terbesar di dunia harus dipindah tugaskan ke London, Inggris.
Entahlah bagian apa aku tidak begitu mengerti.

Aku adalah anak sulung dan anak bungsu dan itu berarti aku adalah anak tunggal. Papaku bernama Matthew Haga Hanggoro dan mamaku bernama Angela Mega Raharja. Aku bersekolah di Yogyakarta saat aku kelas 5 SD sampai lulus SMA. Bisa dikatakan aku cukup cerdas karena aku menempuh masa pendidikan SMP dan SMA ku dengan program akselerasi yaitu SMP 2 tahun dan SMA juga 2 tahun. Sekarang aku belajar di University of Melbourne Australia jurusan system Engineering.

Aku sangat sangat suka dengan yang namanya musik dan juga aku bisa memainkan beberapa alat musik seperti Piano dan Gitar, aku juga suka menyanyi dan aku penggemar berat musik-musik classic, Ludwig Van Beethoven, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Joseph Haydin contohnya. menurutku mereka orang-orang yang sangat keren. Namun tidak berarti aku tidak menyukai genre musik yang lain. Aku menyukai musik yang bergenre Jazz, Country maupun pop.

Kalau aku ada waktu luang aku akan menyempatkan diri berlatih piano. Berlatih lagu-lagu yang belum kukuasai begitupula memainkan lagu-lagu favoritku.

Di Melbourne aku tinggal di 500 Elizabeth St. Melbourne 3000 Tidak begitu jauh dari kampusku dan papa yang membelikannya. Awalnya papa dan mama tidak mengijinkanku tinggal jauh dari mereka namun, "please ma, this is mydream", itu yang selalu aku katakan ke mama sampai akhirnya orangtua yang paling aku sayang mengijinkanku kuliah di Melbourne. Alasan yang membuat mama dan papa tidak mengijinkanku adalah aku mempunyai penyakit bawaan kakek ku yaitu asma. Tapi aku selalu membawa obatku kemana-mana kok. Tenang aja, aku bukan orang yang suka bergantung kepada orang lain maka dari itu, aku tidak dikategorikan sebagai anak manja walaupun aku anak tunggal. Biasanya aku jalan kaki ke kampus.

Oya... kembali denganku, agak bingung ya aku lahir di London, aku pernah tinggal di Indonesia dan sekarang aku berada di Melbourne, Australia, dan dimana orangtuaku? Jawabannya adalah orangtuaku sekarang tinggal di Bali karena papa ditugaskan di Bali saat ini dan ya aku tinggal sendiri di Melbourne.

Teman-temanku SMA mengatakan kalau aku adalah orang yang sangat polos dan aku tidak berfikir kalau aku begitu. Pacaran? Aku pernah melakukannya sewaktu SMP satu kali dan itu membuatku tidak ingin berpacaran lagi. Dia orang yang sangat perhatian dan tampan menurutku, dia adalah kakak kelas ku dulu dan tentu saja yang tak pernah terlupakan adalah dia pergi entah kemana setelah mengatakan kalau aku hanya menjadi bahan taruhannya. Ah entahlah...aku tidak ingin peduli dengannya lagi , 'tidak ingin peduli?' Apakah sekarang aku peduli? Yang penting sekarang aku tidak pernah ingin tau tentangnya.

Satuhal yang perlu kalian tau aku mempunyai moto dalam hidupku.

' do the best to get succes '

Geraldo pov

Geraldo Adrian Brackley ya itu adalah nama panjangku, biasanya aku di panggil Gerald oleh teman-temanku dan orangtua serta saudara terdekatku memanggilku dengan sebutan Ado. Aku Lahir di New York, 23 Desember 1991 Aku anak bungsu dari pasangan Johannes Brackley dan Anjani Raharjeng, ayahku masih keturunan Inggris dan Ibuku orang Jogja asli. Aku mempunyai kakak perempuan yang bernama Gracella Ara Brackley dan sudah menikah tahun lalu pada usia 25 dengan Michael Jody. Dan mereka tinggal di Jakarta. Ayahku adalah pemilik dari perusahaan property terbesar di dunia dan aku sebagai CEO nya. Perusahaan ini tersebar luar di negara-negara besar.

Kata teman-teman ku aku adalah orang yang sangat cuek dan dingin. Entahlah...aku tidak merasa seperti itu. Tinggiku 185 aku mempunyai kulit seperti ibuku yaitu sawo matang. Warna rambutku hitam lurus yang selalu kusisir rapi kebelakang. mataku hitam pekat dengan hidung mancung. Aku suka berolahraga sehingga aku bisa mendapat badan yang tinggi tegap dengan otot-otot bisep yang pas ditubuhku. Aku tidak pernah merencanakan hal-hal seperti itu, aku hanya menjalaninya dan menikmati hidup yang diberikan Tuhan.

Aku lahir di New York dan tinggal disana sampai aku berumur 5 tahun. Lalu aku pindah ke London, Inggris karena Ayahku harus mengurus pekerjaan di pusat perusahaan kami ini. Dan saat itu, ibu mengajak aku untuk bersekolah di Yogyakarta saat SMA sekalian ayah mengurus pekerjaan yang ada di Ibukota Indonesia ini yaitu, Jakarta. Aku menempuh jalur akselerasi karena aku cukup pintar. Aku sangat ingin melanjutkan pendidikan setelah SMA ku dibidang seni musik karena aku sangat menyukai musik. Tetapi, ayah memintaku untuk melanjutkan perguruan tinggiku di Oxford University jurusan Business and Management. Ia memintaku untuk melanjutkan bisnisnya di bidang property ini, tentu saja aku tidak punya pilihan lain karena hanya aku anak laki-laki pasangan ini.

Dan sekarang aku meneruskan bisnis ayah yaitu menjadi CEO Brackley Company yang bertempat di Melbourne, Australia. Sibuk...sibuk..dan sibuk... itulah aku sekarang.

Aku tinggal di penthouse di 500 Elizabeth st. Melbourne 3000 lantai paling atas. Bangunan ini berada di pusat kota sehingga tidak susah untuk mencarinya.

Ngomong tentang musik, yaa aku salah satu penggemarnya. Aku adalah seorang pianist yang sangat handal. Aku mengikuti beberapa kompetisi mulai dari aku berumur 7 tahun sampai SMA. Aku penyuka musik classic. Dan minggu depan ada Classical Concert of Melbourne ini adalah konser musik classic yang ada ada setiap tahunnya. Biasanya ada bintang tamu yang akan bermain dengan pianist yang lulus audisi. Aku tidak berniat untuk mengikuti audisi dan aku akan hanya menikmati pertunjukan itu.

Yang mengikuti audisi itu adalah pianis-pianis terkenal dengan keindahan jarinya bermain tuts piano. Aku mengetahui itu karena aku selalu ingin tau siapa saja yang akan bermain di acara bergengsi itu. Pertunjukan ini diadakan pada bulan Maret dan di tonton dari berbagai penjuru kota di Australia maupun pengunjung dari negara-negara di Dunia.


Hello readers!
This is myfirst story. And I'm studying for writting.
Comment and Voted please
Thankyou for reading

Ig Gracialh

LOVED or LOVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang