Chapter 5

4.4K 198 0
                                    

Author pov

Hari ini adalah hari senin, Ana ada jadwal kuliah pukul 09.00 am. Dia sedang sarapan nasi goreng . Hari ini juga dia harus kontrol ke dokter seperti jadwalnya setiap tiga bulan sekali.

Dia segera menyelesaikan sarapan dan pergi dari apartement nyadengan cepat. Ia telat bangun hari ini sehingga dia melakukan kegiatan paginya dengan terburu-buru. Ana menggunakan long sleeve t-shirt berwarna coklat tua dan rok hitam mengembang sepanjang lutut. Yang mana kaosnya dimasukan kedalam rok.

Ana pov

Hari ini aku telat bangun gara-gara Grace ngajak begadang nonton film. Ah nyebelin... aku langsung mandi dan menyiapkan sarapan ku yaitu nasi goreng. Aneh ya? Udah telat eh masih bisa buat nasi goreng. Hahaha tenang-tenang aku punya jadwal sarapan yang harus kumakan setiap harinya apa kok. Ya kalau masalah telat sih itu salah akunya jadi mau ngak mau, aku harus masak apa yang dijadwalkan aja sih. Simple.

Aku menunggu lift nya terbuka.

When I'm lost in the rain

In your eyes I know I'll find the light

To light my way

And when I'm scared and losing ground

"Siapa sih nelpon pagi-pagi", kesalku sambil mencari Iphoneku didalam tas dan aku menemukannya sekaligus pintu lift terbuka.

Aku langsung masuk dan melihat nama Grace yang muncul di ponselku.
"Kenapa grace? Harus banget ya lo nelpon jam segini. Gue udah telat tau", semburku langsung.

Aku melihat tombol menuju ke loby sudah terpencet sehingga aku tidak perlu memencetnya.

"Ntar gue gak bisa nganterin lo check up na. Gue ada urusan. Ntar gue kasi tau deh kenapa", katanya dengan nada kesal.

"Ah santai aja kali Grace. Udahan ya! Bye."

Segera kututup telepon.

'ting

Pintu lift terbuka dan aku langsung lari. Aku melihat jam tanganku 8.50 aduh gawat. Aku tidak sempat menelepon taxi, pasti pada jam segini taxi susah untuk dicari.
Yang aku biasanya jalan kaki hanya 15 menit pasti kalau lari aku bisa memperpendek waktunya.

Aku mulai berlari sambil membawa botol minum dan notebook ditanganku. Namun di tengah perjalanan, asma ku? Aku melupakannya. Aku mulai keringat dingin dan sulit bernafas. Aku mencari tempat yang bisa dibuat duduk. Aku tidak bisa berjalan lebih jauh lagi dan akhirnya aku duduk di rumput. Aku menenangkan diriku seperti apa yang dikata dokter yang menanganiku dari aku kecil.

Setelah aku merasa tenang aku segera mencari obat ku. Kubuka kebagian yang paling tersembunyi dari tas. Dan....aku tidak menemukannya. Ah menyebalkan.

9.00 am. Aku tidak membawa obatnya dan aku sudah telat kuliah. Hari senin yang sangat menyebalkan. Aku masih mencoba menenangkan diriku agar nafasku kembali teratur.

"Hei", suara siapa itu?

Aku langsung mendongakkan kepalaku untuk melihat orang yang menepuk bahuku sebelah kanan. Aku memandangnya meneliti apakah aku mengenal dia?

"Are you okey miss?", katanya.

"Im okey. I think I feel a little malaise.", jawabku sambil memasang senyum.

"Where do you want to go?", tanyanya.

"I want to go to Campus but I think I'm late for the first subject", kataku masih dengan menetralkan nafasku. Untung saja aku masih bisa mengendalikan.

LOVED or LOVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang