Chapter 12

3.4K 169 0
                                    

"Sudahah Ray, tidak mungkin juga aku membiarkanmu sendiri", jawabku.

Aku merasa sangat lelah. Aku bersandar pada sofa dan aku pikir aku terlelap di sofa itu

Flashback off

----

Semenjak saat itulah aku dan Ray sangat dekat. Kami sering bercerita masalah teman kami juga. Ah... dia orang yang nyambung diajak berbicara denganku.

Malam ini om Henry mengundangku untuk menghadiri acara kecil-kecilan dirumahnya. Tante Dora istri dari om Henry ulang tahun. Aku yakin om Henry juga mengundang Ana.

Ana tidak mengubungiku berarti dia akan berangkat sendiri.

I met this girl late last

She said don't you worry if I

Dering telfon dari Iphoneku langsung ku angkat. Tidak ada nama yang tertera dalam contact ku ini.

'Hello? Whose speaking?', tanyaku

'Hi Grace!', sepertinya aku mengenal suaranya.

'Ray?', tanyaku ragu

'Ya kau benar sekali. I got your number from uncle Henry'

'Oh ya? Emm... ada apa Ray? Kenapa kau menelpon? Apakah terjadi sesuatu?'

'Tidak terjadi sesuatu yang buruk Grace, dengan siapa kau akan pergi ke acara om Henry?', Tanyanya

'Entahlah, sepertinya sendiri soalnya sampai saat ini temanku tidak menelponku dan menanyakan acara nanti malam. Mungkin dia berangkat sendiri akupun juga begitu', jelasku panjang lebar.

'Ah ya, apakah kau mau datang bersamaku?'

'Memangnya kau tidak pergi dengan temanmu yang tampan itu? Walaupun aku belum lihat dan hanya mendengar apa yang kau ceritakan sepertinya ceritamu tentang lelaki tampan itu benar-benar nyata. Aku tidak sabar melihatnya',

'Sepertinya dia akan datang dengan tunangannya, tadi tunangannya menelpon dan katanya akan datang sore ini',

'Aku kira dia belum mempunyai pacar. Yah sayang sekali', jawabku sambil bersiap-siap untuk keluar dari rumah ingin membeli kado untuk tante Dora.

'Mereka di jodohkan Grace, entahlah mungkin orangtuanya  sangat ingin dia  segera menikah',

'Kasihan kali dia. Yasudah aku mau membeli kado dulu', kataku

'Baiklah, aku akan menjemputmu jam setengah tujuh ya. Daaa!', pamitnya

'Bye Ray', aku memutuskan sambungan teleponku.

Ana belum juga meneleponku.

----

Aku sudah membeli kado dan bersiap untuk pergi ke rumah om Henry malam ini.

Aku melihat penampilanku di kaca.

Aku memilih dress berwarna putih lengan panjang yang panjang dress itu 10 cm di atas lututku. Dress itu mengembang dibawahnya. Dress putih ini juga mengekpose bagian punggungku. Kalau memakai dress berwarna putih ini aku jadi ingat Ana saat bermain piano di Classical concert of Melbourne. Aku memoleskan make up yang natural. Rambutku kubiarkan terurai. High heels berwarna hitam 10 cm yang menyempurnakan diriku. Aku membawa tas tangan berwarna senada dengan sepatuku. Tidak lupa aksesoris kupakai.

I'm ready.

Ting tong

Suara bel rumah om ku ini berbunyi segera aku keluar dari kamar setelah memasukkan barang-barangku.

LOVED or LOVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang