Chapter 24

2.7K 116 0
                                    

Author pov

Malam ini adalah malam diadakannya acara perayaan ulang tahun PT.Brackley Company.

"Do, ibu sama ayah berangkat duluan ya. Kamu sama Ray jangan telat. Selina langsung ke sana dari salon", kata Anjani.

"Iya bu". Ray tiba di Bali kemaren sore. Sudah seminggu yang lalu Blandina mengatakan pemutusan pertunangan itu dan seminggu itu juga Geraldo dan Blandina tidak berkomunikasi. Geraldo juga tidak menanyakan kepada ibunya tentang Blandina. Seminggu itu pula setiap malam ia habiskan dengan pergi ke club tetapi pada siang harinya, Ana meengajaknya berjalan-jalan.

Ana dan Geraldo hari ke hari semakin dekat.


Geraldo pov

"Ray, lo berangkat kesana luan deh. Pake mobil yang itu tuh", kataku.

"Emangnya lo mau kemana?", tanya Ray.

"Jemput Ana", kataku.

"Ok!", kata Ray.

Aku sudah putus komunikasi dengan blandina seminggu yang lalu. Bukan karena aku tidak mau menghubunginya tapi lebih karena dia yang tidak menghubungiku.

Dan selama seminggu ini aku terus pergi ke club setiap malam. Dan setiap siangnya Ana akan mengajakku keluar dari villa ini.

Aku tidak ingin memikirkan Blandina lagi. Akh katanya cinta? Tapi segampang itukah menghilangkan cinta? Dimana hatinya?

Drrttt

"Dimana kamu geraldo?"

'Sebentar lagi aku berangkat'.

Aku langsung melajukan mobilku. Dengan tuxedo hitam dan dasi kupu-kupu aku terlihat sangat tampan. Ah PD sekali aku.

Flashback on

Aku langsung segera menuju club dan disana aku tidak sengaja bertemu. dengan beberapa teman SMA ku yang kebetulan sedang berkumpul disini.

"Hei do!", sapa Franklin Kofani

"Hei", jawabku.

"Long time no see ya, kebetulan banget kita lagi ngumpul dan lo lagi disini juga", kata Rony Alexander.

"Iya", kataku singkat. Aku sedang badmood tingkat tinggi.

"Dimana lo sekarang?", tanya teman SMA ku yang lain namanya kalau tidak salah Aaron Juvan.

"Melbourne", kataku singkat.

Aku ingin menyendiri.

"Lo keliatannya lagu badmood, gabung aja sini. Cerita sama kita-kita dong", ajak Franklin.

Bener juga ya, mungkin aku bisa melupakan Blandina yang sangat menyebalkan itu. Bagaimana dia memutuskan keputusan tanpa minta persetujuan dariku itu yang selalu muncul di kepalaku.

Akhirnya aku bergabung dengan mereka, ada yang satu kelas denganku ada juga yang berbeda kelas dulu . Aku juga berkenalan dengan teman mereka juga. Disini sekarang ada Aku, Franklin Kofani, Aaron Juvan, Rony Alexander, Donnie Gurusinga, Reffo Nico, Immanuel Jody dan ada beberapa temen SMA ku yang cewe ada tiga orang yaitu Aurel Nathania, Yosephine Maria, dan Emiya Karina. Kami asik bercanda.

"Hei, apakah ini Geraldo", sapa laki-laki yang baru datang.

"Hei Ger, apakah kamu lupa? Ini Edward Josephta".

Aku mengingat-ingat.

"Oh ya, aku ingat. Apa kabar dengamu Edward?", kataku bersalaman ala pria.

LOVED or LOVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang