pagi ini Salma sudah bersiap setelah menghabiskan pancake buatannya sendiri. Salma berencana ke toserba Makanan Halal milik kakeknya. Ia berjanji memeriksa beberapa label makanan yang diklaim halal buatan China (bener deh dimana-mana buatan China itu meraja, cmiww). Kakeknya dan Zainab pergi pagi-pagi. Mereka hendak ke Edinburgh kakeknya ada pertemuan dengan dewan syariah Edinburgh yang berkaitan dengan kuota jama'ah haji dari Inggris utara (hets, ribet bener gue cari alasannya, maksudnya biar ada alasan si Zayn berduan dengan Salma doank #plak). setelah menutup pagar kayu bercat putih rumah kakeknya Salma berjalan sendirian. hari masih pagi. Toserbanya sekitar 6 blok dari rumah. Kakeknya tadi menyuruhnya memakai mobil Bentley milik beliau. Tapi Salma menolak. Meskipun bisa menyetir Salma agak ragu dengan kemampuannya jika itu dicoba di jalanan padat Eropa. Berbeda dengan jalan-jalan di Dubai yang layaknya jalan tol bebas hambatan yang membuat orang tergoda untuk ngebut.
Zayn sedang berkeliling kompleks setelah jogging. Pemuda satu ini memang golongan gemar berolahraga. Ia sengaja berjalan memutar agar dapat melewati rumah keluarga Wheeler. Baru dibelokan pertama Zayn terkejut didepannya Salma berjalan sambil menunduk. Di Bradford termasuk kota dengan banyak penduduk Muslim. Meskipun begitu Zayn tahu yang didepannya itu gadis cucu keluarga Wheeler. Tergesa Zayn menyebrang jalan dan mensejajarkan jalannya disamping Salma. Salma terkaget-kaget dan reflek dia mengangkat tangannya didepan dada. Matanya tambah membulat ketika dia melihat Zayn tersenyum disampingnya
" Hay my Queen, alone?" Zayn menyapa dengan senyum lebar.
" Kau, kenapa kau bisa ada disini?" Salma balik bertanya dengan nafas terengah-engah.
" Hey aku bertanya padamu kau malah balik bertanya?, but its okay, aku baru selesai jogging tadi aku bersama Safaa tapi dia pulang duluan dan aku sengaja jalan memutar agar bisa bertemu denganmu" Zayn menjawab sambil mengedipkan mata (mbayangin Zayn ngasih kedipan mautnya serasa terbang ke bulan gue).
" Aku mau ke Toserba milik kakek ada yang mau kukerjakan disana. Mumpung masih pagi jadi aku bisa lebih leluasa. Kakek dan Zainab pergi ke Ediburgh". Salma menjawab dengan mengalihkan pandangannya ke samping Zayn. Zayn suka sekali dengan cara gadis ini menjaga pandangannya.
" Kau tidak bisa menyetir" Zayn bertanya dia mengikuti Salma yang ternyata berjalan cepat.
" yeah not so bad, tapi aku agak gugup jika bertemu mobil lain di jalan" Salma menjawab malu-malu.
" Jadi kau mau menyetir jika hanya kau saja pengguna jalannya. hahaha" Zayn mengodanya.
" ya bukan begitu, Aku bilang aku hanya gugup. Di Dubai aku selalu ditemani jika bepergian kemanapun bahkan jika aku membawa mobil pun selalu ada Dadz atau abangku yang menemani" Salma membela diri dia agak tersinggungan dengan ucapan Zayn. Dia tidak ingin di cap sebagai gadis egois dan manja.
" Oh begitu, aku mau menemanimu menyetir. Gratis malah" Zayn menggodanya lagi. Salma langsung berhenti berjalan dan menghadap ke Zayn tapi pandangannya ditujukan ke arah samping telinga Zayn.
" Mister Malik bisakah kau berhenti menggodaku. Bahkan jika kau sendirian di jalanpun, kehujanan, kehabisan uang, ketinggalan dompet, tidak mendapatkan taksi, mobilmu mogok, ban mu bocor, aku tetap tidak akan menghentikan mobilku untuk menolongmu" Salma berkata garang. Salma juga heran kenapa ia harus marah. jujur ia gugup godaan Zayn benar-benar menghanyutkannya.
" Sorry Quueni, aku tidak bermaksud begitu. Maafkan aku seharusnya aku tahu bahwa kau benar-benar gadis yang selalu menjaga diri. Aku hanya suka jika melihat kau tersenyum" Zayn berkata sambil menatap mata Salma lekat ia berharap Salma membalas tatapan matanya meskipun cuman sebentar. Ia benar-benar kangen dengan gadis ini. Salma menggigit bibir bawahnya dan diam saja. Ia berjalan lagi dan Zayn mengikutinya.

YOU ARE READING
My Queen
RomanceKemana takdir akan membawa kisah mereka. Cerita seorang Zayn Malik yang mencintai gadis jilbaber muslimah taat cucu seorang Imam Masjid Bradford di Inggris. Adakalanya kita harus berdamai dengan takdir. Seperti Kabut aku akan menyayangimu seperti...