Cinta sebenarnya sederhana, tetapi kitalah yang sering membuatnya rumit. Begitu juga dengan kisah Zayn dan Salma. Tanpa mereka sadari beberapa penggemar muslim yang bertemu dengan mereka di supermarket waktu itu memposting foto mereka berdua dan menunjukkan kegembiraanya mereka karena akhirnya Zayn dekat dengan seorang muslimah. tetapi isu yang berbau SARA ini akhirnya menjadi meruncing. Padahal tidak ada yang bisa menyalahkan seorang Zayn malik untuk berteman dengan siapapun. Meskipun demikian tweetnya sering dianggap Rasis. Padahal Zayn sendiri mengakui ia bukan seorang muslim yang taat. Tetapi ia tidak suka jika agamanya di bawa-bawa. Meskipun ia bukan muslim taat tapi ia bangga menjadi seorang muslim. dan hal ini banyak tidak disukai oleh para penggemarnya. padahal Justin Bieber saja sering mentweet kata-kata yang semisal love Jesus dan sejenisnya tapi ia tidak pernah dihujat. Zayn sendiri memilih bersikap berhati-hati tidak pernah lagi memanfaatkan twiiter untuk berkomunikasi dengan Salma. sedangkan Salma memilih bersikap defensif menjauh sebisa ia mampu. meskipun ia tidak menolak mengangkat telpon dari Zayn. Setelah beberapa bulan sejak pertemuan mereka media akhirnya menganggap hal wajar hubungan Zayn dan Salma seperti hubungan the Boys dengan teman wanita mereka. Meskipun Zayn tidak pernah membantah atau mengiyakan jika ditanya apakah Salma gadisnya sekarang. Karena jujur ia tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya pada gadis itu. melihat profile keluarganya Zayn yakin ia akan langsung ditolak. Tidak ada kamus pacaran dalam hidupnya.
Keluarga Salma pun memilih bersikap diam. Tidak menegur Salma. Karena selama ini hanya mendengar dari media. Umi dan daddynya pun tidak pernah bertanya tentang Zayn. Mereka tahu Salma sudah dewasa. Bisa memilih dengan bijak. Ajaran dan aturan hidup sudah cukup dikunyahnya. ia dididik lebih dari 19 tahun dalam Islam. Mereka hanya rutin mengontaknya menanyakan kabar, mengingatkan tentang menjaga kesehatan dan menjaga ibadah serta memilih teman yang baik. Salma memang rutin ta'lim di islamic centre di masjid London. Sisters disana selalu menyemangatinya untuk menjadi muslimah yang baik. Dan Salma menyukai itu. Mereka tidak pernah bertanya tentang Zayn. Karena mereka tidak pernah mau mempercayai media. Bagi mereka Salma cukup bijak dalam memilih teman dan mengambil keputusan
Hari itu Walhiya datang ke London. Ia berjanji bertemu dengan Salma. Ia minta ditemani jalan-jalan. Ia sebenarnya bisa saja minta ditemani oleh Zayn tapi ia malas karena harus mengikuti jadwal zayn yang sedunia-akhirat itu.
Akhirnya disinilah Salma dan Walhiya menikmati Steak salmon dan green tea mereka. di sebuah restoran steak halal milik seorang mualaf inggris. Bercerita banyak hal. Salma sampai sakit perut waktu Walhiya bercerita tentang kekonyolan Zayn semasa kecil. Salma pernah sih mendengar tentang zayn dari media. Hanya sekilas. Ia termasuk jarang mengikuti berita artis. Meskipun jujur ia menyukai suara Zayn. Rasanya jika Zayn memilih untuk menyanyi solo ia akan tetap populer mengingat suaranya amazing (hahaha..his voice so hoooot). Apalagi ketika Zayn memanggilnya dengan panggilan Queeni. Lekukan suaranya di huruf Q itu sangat enak didengar. Salma belum pernah menonton konser Zayn dan the boys dan tidak akan pernah. Keluarganya tidak mengenal musik dan kehidupan seperti itu.
Walhiya dan Salma mengobrol sampai lama. Sampai kemudian seorang pria dengan kaca mata hitam dan topi rajutnya mendekati mereka dan langsung duduk disamping Walhiya di hadapan Salma. Salma terlonjak. Itu Zayn
" Hi" Zayn tersenyum manis. Salma terkaget-kaget.
Walhiya tersenyum
" sorry Salma, aku tadi menghubungi Zayn untuk menjemput kita. tidak apa-apa kan. Kau tahu tidak katanya Zayn rindu padam..ugh" belum selesai Walhiya berbicara langsung dibekap Zayn mulutnya. Salma tersipu. Zayn cengar-cengir.
" kau sudah makan?" tanya Salma menghilangkan kecanggungan.
" sudah sih, tapi aku mau minum green tea saja" Zayn berkata kemudian memesan pada pelayan.

YOU ARE READING
My Queen
RomanceKemana takdir akan membawa kisah mereka. Cerita seorang Zayn Malik yang mencintai gadis jilbaber muslimah taat cucu seorang Imam Masjid Bradford di Inggris. Adakalanya kita harus berdamai dengan takdir. Seperti Kabut aku akan menyayangimu seperti...