without you

2.3K 58 8
                                    

Salma berdiri di tepi pagar di suatu pantai landai. Sepertinya ini di Dubai. Entahlah Salma tidak ingat. Hari sudah hampir senja. Ketika menoleh ke samping ada Zayn di sana tersenyum manis ke arahnya. Jarak mereka berdua hanya sekitar tiga meteran. Salma membalas senyum Zayn kemudian menunduk. Ia malu.

“Queeni, I love You” suara Zayn terdengar indah sekaligus sendu. Salma tersipu

Tetapi kenapa Zayn berbalik dan menjauh.

“ Zayn, kau mau kemana?” suara Salma tercekat. Ia tidak bisa bersuara.

Ia ingin mengejar Zayn tetapi kakinya berat

“ Zayn, kumohon tunggu!” Salma berteriak dalam hati

“ Zayn” Salma mencoba bersuara

“ ZAYN” suaranya tetap tidak bisa keluar. Dan sedihnya Zayn semakin menjauh.

Salma hanya terdiam menggigit bibir dan menahan isakan. Buliran bening mengalir di pipinya

“ Zayn” suaranya terisak. Disana, didalam hati.

Di ruang perawatannya. Salma masih tertidur. Obat penenang  masih bekerja dengan sempurna.  Kemarin ketika sadar ia menjerit ketakutan. Kemungkinan kata dokter yang merawatnya ia masih trauma.

Jason Wheeler membelai  tangan putrinya. Mencium tanganya dengan penuh pengharapan. Semoga putrinya kembali sehat. Ia baru saja meminta Zayn menjauhi putrinya.

“ Hm” suara Salma terdengar pelan.

Ayahnya langsung mengelus punggung tangan anak gadisnya mencoba menenangkan. Tapi ia terkejut ketika melihat butiran airmata mengalir dari matanya yang terkatup. Deras dan membasahi bantal RS. Hati Jason Wheeler langsung terenyuh. Ia tahu, ia sudah menyakiti hati putrinya dengan apa yang baru dilakukannya pada Zayn.

Tiga minggu kemudian

Salma berdiri disamping ranjang RS. Semua barang-barangnya sudah di bereskan. Ah senangnya hari ini ia diperbolehkan pulang. Tadi kedua sahabat karibnya, Linda dan Fateema mengunjunginya. Hampir setiap hari mereka berdua bertandang ke RS. Beberapa teman sekelasnya juga menjenguknya. Seperti Tarikh misalnya. Tapi tak ada Zayn. Ia seperti menghilang. Hanya sebuah karangan bunga yang pernah datang. Bertuliskan “from Zayn”. Hanya itu. Hati Salma berbunga melihat rangkaian bunga baby white rose itu. Bahkan ia sempat mengabadikan di ponselnya. Meskipun dengan tangan kiri yang yang canggung. Karena tangan kanannya belum pulih benar.

Umminya memintanya melupakan Zayn. Kata ayahnya mungkin Zayn sedang sibuk,

“ Dia kan artis?” abang Osamanya menyahut cepat perkataan daddynya.

Salma hanya diam. Ia tidak ingin berdebat. Ia mendapat iphone baru karena telepon genggamnya yang lama rusak ketika peristiwa naas itu. Bahkan nomor Zayn entah mengapa sudah tak ada. Sampai sekarang Salma masih trauma jika mengingat malam itu. Yang ingin diingatnya di malam itu adalah ia mendengar Zayn mengucapkan I Love You padanya. Hanya itu kalimat yang diingatnya. Ia ingin melupakan yang lain. Berbulan-bulan kemudian ia berharap bisa melupakan Zayn tapi tetap tidak bisa.

Salma juga baru tahu kalau ternyata keluarganya juga memindahkan ia ke flat yang baru disekitar pemukiman muslim di wilayah London. Ia tinggal disebuah pavilliun milik keluarga Zainab. Tuan Ar-Rifi adalah sepupu dari Zainab, neneknya. Ia tinggal bersama istrinya dan seorang cucu perempuannya yang masih duduk di primary school. Sejak pindah ke situ Salma sering bermain bersama Ameera, nama cucunya tuan Ar-Rifi. Ia tidak pernah lagi bertemu dengan Zayn. Apalagi kemudian ketika bulan Ramadhan ia memutuskan pulang ke Dubai. Ia juga jarang pulang Bradford. Kakeknya melarangnya pulang ke Bradford dengan alasan keamanan Salma.

Salma menyadari keluarganya tidak menyukai hubungannya dengan Zayn. Dan Salma bisa menerima itu. Meskipun ketika sendiri Salma masih sering teringat dengan Zayn. Tetapi itu tak membuatnya sedih. Ia hanya ingin mengingat hal-hal baik yang pernah dilaluinya bersama Zayn. Ia pernah membuka twitternya dan mencoba menengok TL  Zayn tapi seringnya disana tak ada apa-apa. Akhirnya Salma pun jarang membuka Twitternya. Ia sibuk kuliah.

“ Zayn, apakah kau melupakanku?” Salma berbisik didalam hati ketika melewati sebuah poster besar One Direction di sebuah baliho.

 Entah mengapa ada yang sakit di dalam sana. Di poster Zayn terlihat tampan, matanya nampak sendu. Salma cepat menoleh ke arah lain. Ia menjadi sedih. Berlalu dari keramaian.

Kadang di saat senggang Salma makan kebab di restoran Turki favoritnya. Tempat dimana ia pernah makan kebab bersama Zayn. Kadang tersenyum ketika mengingat tingkah konyol Zayn yang menggodanya.

Rasanya sakit mengingat semua hal indah yang pernah lewat dan tahu bahwa kau tak mungkin lagi dapat mengulangnya.

Ditempat Lain

Seorang pemuda tampan memandang keluar jendela dengan pandangan kosong. tangannya bertopang di dagu. Menatap daun-daun yang mulai berguguran menyambut autum. banyak orang bilang musim paling indah  adalah musim gugur. Tetapi sekarang kenapa jadi tak indah lagi. Rasanya aneh ketika melihat seluruh daun-daun di pohon berubah warna menjadi merah. atau karena ada yang memerah juga di dasar sana. Di hatinya yang paling dalam.

Seharusnya seperti kata tuan Jason padanya. Ia akan mudah melupakan gadis itu dan beralih pada jutaan perempuan yang menjerit memanggil namanya ketika ia muncul di panggung. tetapi sekarang ia seperti tak mengalami kemajuan apapun. setiap melihat gadis berjilbab di jalanan kota London hatinya langsung berdebar berharap itu adalah gadisnya. Namun ia sering kali kecewa.

" Queeni, I miss u" jeritnya didalam hati.

My QueenWhere stories live. Discover now