There is something beyond physical attraction

2.1K 60 11
                                    

akhirnya part ini bisa juga berlabuh dihadapan semua penggemar (sombong kauuuu ^_^ kayak ada yang nungguin aja)....semoga yang sedikit ini bisa mencerahkan..halagh apapula itu...tapi jujur saya tetap berprinsip..meskipun saya menulis fiksi tetap berusaha untuk menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat....seperti kata orang bijak..." jika kau mengambil yang baik maka akan menghasilkan kebaikan pula dan jika mengambil kejahatan maka tak jauh yang dihasilkannya kecuali sampah"...salam sayang dari keluarag Wheeler...happy reading...^_^

There is something beyond physical attraction....cinta yang tidak dilandasi oleh ketertarikan fisik biasanya lebih langgeng..(eits, jangan frotezzz disini)....pernah membaca bagaimana kisah salah satu pewaris tahta Inggris...yeps, Prince Charles....di usianya yang ke-60 tahun akhirnya dia menikah dengan cinta pertamanya...bayangkan bercerai dengan Lady Diana kemudian kembali pada pacar pertamanya (minta dijewer ustadz Felix Siau) si Camilla. coba kalian pikir..apa sih kurangnya Diana?..cantik iya, anggun, keturunan aristokat Inggris, kalem, selera fashionnya keren..pokoknya kayak anak kucing gitu..unyu-unyu #plakkk...kurang ajar...bandingkan dengan Camilla..yang periang, pandai berkuda, bawel (ups), menyukai tantangan, dan cara berpakaiannya malah sembrono mungkin.....tetapi pangeran Charles bilang dia menyukai Camilla karena apa adanya dia...si Camilla ini diajak ngobrol apapun nyambung, ya iyalah mantan jurnalis gitu loh, belajar sampai ke Swiss doi...tidak dengan Diana (ini kata Charles loh ya) yang pendiam, ho ah-ho oh, sering ga nyambungnya...#dilempar asbak sama pembaca....tapi gue jadi belajar bahwa cinta tidak semata dia cantik, tampan, unyu, cute, cool, keren, tapi cinta juga melihat sisi alamiahnya, semisal, bawel (ini mah gue), cerewet, kadang melakukan kesalahan juga....pokoknya sesuatu yang manusiawilah....so....jika cintamu baru berkisaran unyu, cute, cool, keren, itu artinya cintamu masih pada kulit luar....>.<

Doha, Qatar

Osama meletakkan gagang telponnya. Ia melanjutkan lagi pekerjaanya. Mengutak-atik desain didepannya. Ia diminta membuat desain untuk iklan perusahaan kontruksi Ben laden Corporation. Semua orang Arab tidak ada yang pernah menolak bekerjasama dengan perusahaan sekelas Ben Laden corporation. Diluar sana Osama ben Laden memang di hujat tetapi di Arab sini sebagian besar perusahan kontruksi adalah milik keluarganya. Bahkan perjanjian renovasi masjid Haramain (Baitullah) adalah milik keluarganya. Hampir semua lini usaha dimiliki oleh keluarganya. Dan mau diakui atau tidak Osama adalah pejuang bagi bangsa Arab. Memang barat sukses merusak citra Osama dengan sebutan teroris dan sebangsanya. Tetapi semua orang juga tahu bahwa ia orang pertama yang berani menentang hegemoni Barat yang menyudutkan islam. Dan jutaan pendukungnya baik terang-terangan mau pun yang diam-diam selalu memanjatkan doa untuk syeikh Usamah (begitulah sebutan untuknya).

Osama tersenyum. Bagaimanapun ia terikat dengan syeikh Usamah. Bukankah ia memiliki nama yang sama dengannya. Dulu waktu masih di Indonesia ia agak malu dengan namanya. Tetapi ketika ia tinggal di Dubai dan kemudian study di Eropa ia mulai menyadari betapa bangganya ia dengan nama itu.

Seperti kata Ummi dan daddynya. Hampir semua mereka yang memiliki nama Usamah adalah orang besar. Dimulai dari sahabat nabi yang mulia Usamah bin Zaid bin haritsah yang menjadi panglima perang kaum muslimin di usianya yang ke-16 tahun. Bayangkan diusia itu ia sudah memimpin penaklukan bangsa Romawi (Eropa). Tengoklah pemuda seumuran itu hari ini. Bisanya cuman bergalau di Facebook atau twitter. Tidak ada niatan untuk membuat dan menggoreskan sejarah atau kemuliaan. Benar-benar jungkir balik dengan para pemuda islam terdahulu. Dan Osama juga sadar ketika ia memperkenalkan diri semua orang pasti menengok ke arahnya. Betapa hebatnya nama itu.

Ketika ia kuliah di Berlin tidak pernah ada yang berani berlaku rasis terhadapnya. Kemungkinan besar karena embel-embel nama Osama yang melekat di ID cardnya. Bahkan ia pernah berurusan dengan kedubes AS hanya karena namanya. Semua orang tahu bahwa setelah Israel, AS adalah Negara paling ruwet untuk pemberian Visa perjalanan. Tidak pernah terdengar ada visa yang disetujui dalam waktu seminggu. (Ooyyyy yang nulis dengan gampangnya “besok gue mo terbang ke AS karena ada urusan mendadak” itu gue jamin belum pernah ngurus visa di dubes AS…wkwkwk…ketaun banget ngarang).

My QueenWhere stories live. Discover now