They Don't Know About Us

3K 62 4
                                    

Salma memutuskan mematikan semua alat komunikasi di flatnya. Ia tahu jika beritanya tadi tersebar di media paling tidak abang Osamanya akan menelpon. Setelah mandi Salma membongkar semua tugas kuliah yang menumpuk. Mengerjakan laporan sampai tengah malam (emang bener deh jadi mahasiswa itu sebenernya pekerja rodi terhormat,..:0).

 Pagi-pagi belnya berbunyi. Didepan pintu Linda berdiri sambil berkacak pinggang

" Macem mana boleh lah awakne buat macem ni?" Linda masuk tanpa disuruh. Salma mengernyit. Apa maunya orang awak satu nee.

" Kau tahu tidak your pict. tersebar di twitter and media" Linda berkata kemudian membanting tubuh diatas sofa.

" Ohya, aku belum melihat berita" Salma menyahut asal. Ia sedang malas berdebat. Apa an sih?. Sekereta dengan Zayn Malik bisa-bisanya menghebohkan orang se-British Raya. Yang di kereta kan ga cuman gue.

Linda berdiri menghadang langkah Salma didepan pintu kamarnya

" Kau tak ingin mengklarifasi sedikitpun? Kau tidak ingin membela diri? atau apapunlah yang memang seharusnya kau ucapkan?" Linda menatap Salma lekat

Salma menggeleng

" No, whateverlah. I Don't Care. Jika keluargaku merasa terganggu pasti mereka sudah menghubungiku. Aku bukan artis jadi merasa tidak perlu klarifikasi" Salma menjawab dan berlalu masuk kamar.

" Aku percaya padamu. Tadi malam Fateema menelponku. memintaku kesini pagi ini. Dia bilang dia khawatir jika kamu sendirian. Kau tak tahu bagaimana gilanya para Directioner" Linda berkata dan kemudian duduk lagi di sofa. Salma hanya menggeleng didalam kamar. Ia tahu Linda tidak melihat gelengan kepalanya tapi ia yakin Linda mengerti bagaimana dirinya.

Di Dubai Mister Wheeler mencoba menghubungi Salma tetapi semua line mati. Osama menelponnya dari Berlin bercerita tentang foto-foto Salma dan Zayn. Umminya sampai tegang. Karena mendapati beberapa twit yang ditujukan untuk anaknya di twitter. Dan parahnya Salma tidak mengerti tentang ini.

Di London Salma sudah bersiap berangkat ke kampus. Bersama Linda menuju kampus untuk kuliah pagi. Bertemu beberapa mahasiswa lain dilorong dan mereka dengan terang-terangan melirik ke arah Salma. Ada yang tersenyum ramah tetapi lebih banyak yang memandang aneh. Salma benar-benar tidak berminat menghidupkan Iphonenya. Ia tidak tahu jika Zayn mencoba menghubunginya berkali-kali. Zayn tidak berani mengambil resiko menghubunginya via twitter. Itu sama dengan bunuh diri. Zayn khawatir dengan gadis itu. Ia berharap gadis itu sedikit berhati-hati dan tidak berharap semua orang sebaik dirinya. Para fansnya bisa melakukan apa saja. Ia terkejut ketika tadi Harry menunjukkan padanya twit seorang fans @salma03 go to helllllllllll..ya ampun. Dan parahnya tidak hanya satu twitt yang membully, ada banyak yang berisi makian dan ancaman. Terutama melihat Salma yang berjilbab rapat. Gadis itu tidak tahu apa-apa. Untungnya seharian Salma berkutat di kampus tak ada yang aneh. Sampai ketika sorenya hendak mengunci loker seorang gadis mendatangi Salma dan melemparnya dengan gelas plastik yang berisi kopi separuh. Membasahi jilbab segi empatnya. Sempurna membentuk motif mozaik di warna biru muda kain itu. Salma melongo ia belum sempat bereaksi gadis itu sudah pergi meninggalkannya.  Dan sebelum pergi jauh ia berbalik dan menatap Salma garang " Go to hell terorist, b_ _ __" Salma sampai beristighfar. Ya Allah. Apa ini.

Ia meninggalkan kampus dengan menahan sesak didada. Bukan karena kotoran yang melekat di jilbabnya tapi sumpah serapah yang ditujukan untuknya. Seumur hidup baru kali itu ia di juluki dengan julukan itu dari orang yang tidak dikenalnya sama sekali.  Untungnya Linda dan Fateema tidak tahu kejadian tersebut. Mereka berdua pulang duluan karena ada keperluan.

Salma terisak setelah berada dibalik pintu kamarnya. Setelah membasuh muka ia menghidupkan handphone dan menemukan banyak panggilan dan sms untuknya. Dari abangnya, ummi, Dadz, Fateema dan Linda. Salma menemukan panggilan dari Zayn dan sms

My QueenWhere stories live. Discover now