Complex

3.5K 90 8
                                    

Salma Diary

Alhamdulillah akhirnya sampai juga di apartemenku yang nyaman ini. Meskipun akhirnya harus naik taksi tapi aku lega karena tidak terganggu oleh ulah fans Zayn dan kawan-kawannya.  Aku mandi air hangat dan salat maghrib. Kemudian memesan via telpon kebab favoritku disebuah restoran Turki. Aku menelpon ummi dan mengabarkan bahwa aku sudah sampai di London. Menelpon Grandpa tentang kepulanganku ke London. Aku berbicara dengan Zainab, Grandmaku (dia meminta kami memangilnya Zainab bukan nenek). Zainab memintaku pulang ke Bradford weekend besok dan ku iyakan. Aku jadi ingat Zayn dan bertanya apakah ia mengenal keluarga Malik.

“ tentu saja” Zainab menjawab cepat. “ jangan bilang kau ngefans dengan cucunya  yang sekarang menjadi artis terkenal itu” Zainab berkata sambil tergelak

“ ah tidak, tadi aku satu pesawat dengannya dan dia bilang dia kenal dengan Grandpa” aku menjelaskan.  Zainab bercerita sedikit tentang keluarga Zayn dan menambahkan info tentang letak rumahnya yang ternyata tidak terlalu jauh dari rumah kakek. Zainab juga bilang aku pernah bertemu dengan saudara perempuannya . aku lupa-lupa ingat. Ada banyak gadis berwajah Arab dan Asia selatan di Brdaford. Jika ada perayaan semacam Ied atau Ramadhan kami sering mengadakan acara bersama di masjid. Tentu saja aku tak ingat semua gadis yang kutemui disana. Kuakui mereka cantik-cantik. Dengan wajah khas Timur Tengah, mata besar, hidung mancung dan tubuh tinggi menjulang. Berbeda denganku yang sangat Indonesah ini.  Tinggi pas-pas an dan sedikit beruntung karena berkulit kuning karena warisan dari ummi. Bahkan tadi Zayn benar aku terlalu mungil. Aku tertawa sendiri kenapa tadi aku malah berang ketika dia mengatakan aku imut dengan tubuh mungilku.  Aku mengakhiri perbincanganku dengan Zainab karena pesanan kebabku datang.

Setelah makan malam dan salat isya aku beranjak pergi tidur. Aku lelah sekali. Sebenarnya ingin mengecek twitterku apa benar Zayn memfollowku tapi rasa kantukku tak tertahankan.

Telepon yang berdering nyaring membangunkanku. Aku terkaget-kaget setengah mati. Sambil menguap melirik jam digital Angry Bird pemberian Dadz ternyata jam 3.48. ya ampun siapa sih yang menelpon subuh buta begini.

“ Assalamualaykum” aku mengucap salam sambil mata terpejam

“ wa;alaykum salam warahmatullah, Salma kau sudah di London?” suara abang Osamaku terdengar nyaring di telepon

Aku terkejut tumben abangku menelpon jam segini hanya untuk menanyakan kepulanganku

“ yeah, kemarin sore. Jangan khawatir oleh-olemu sudah kubelikan. Kaos mu akan kukirim ke Berlin setelah aku luang” aku menjawab sembari menggodanya.

“ buka twittermu, kau sekarang jadi tranding topic di twitter. Abang harap kau bias menjaga diri dengan baik. Apa maksudnya  foto berduaan dengan artis”. Ha aku sukses ternganga. Whattt…foto berduaan dengan artis. Jangan bilang ini ulah Zayn.

“ eh itu aku hanya bersebelahan dengannya di pesawat. Hanya sekedar say hi, not more” aku membela diri. Aku juga menjelaskan obrolan kami yang sekitar keluarga di Bradford.

“ lalu apa maksudnya dengan I Miss u, apakah itu juga sekedar Say Hi??” abangku bertanya lagi.  Hah, I miss u.  Aku jadi khawatir dengan poseku tadi. Perasan waktu temannya mengambil foto kami tidak terlalu berdekatan.  Aku selalu menjaga jarak. Bahkan aku sering menunduk jika bebincang dengannya. Jangan sampai kakek tahu soal foto ini.  Bisa kacau urusan. Kakek termasuk ketat untuk urusan pergaulan. Apalagi jika Ummi dan Dadz tahu tentang pose ini. Bias digantung di bawah pohon korma di belakang rumah di Dubai aku.

Rasa kantuku langsung terbang. Tergesa aku membuka ipad dan mengakses twitter. Mashaallah. Ada puluhan mention yang ditujukan untukku. Bahkan followerku bertambah hampir dua ratusan.  Yang benar saja. Aku termangu dengan fotoku yang diunggah oleh Zayn. Sebenarnya hanya  pose biasa. Kami berdua melihat kearah kamera karena foto diambil dari arah samping kami terlihat dekat. Padahal itu tidak seperti orang bayangkan. Mungkin kalimat I miss Unya yang membuat meriah.  Banyak penggemar yang menanyakan aku pada Zayn. Bahkan Timeline ku pun diserbu banyak pertanyaan.  Aku bingung harus menjawab apa. Jika ku jawab nanti dikira mendompleng tenar. Tak dijawab nanti keluarga berpersepsi macam-macam.  Sebenarnya aku tidak peduli seandainya keluarga ku tidak tahu tapi setelah telpon abangku tadi aku harus bersikap hati-hati.  Bagaimanapun kakekku seorang imam masjid di Inggris yang menjadi sorotan banyak orang.

Sepertinya besok aku harus menelpon Zayn. Ups, aku tak punya no nya.  Sambil berjalan ke kamar mandi aku memikirkan bagaimana cara menghubungi si Tuan Malik itu. 

Zayn Story

Selama seminggu ini tak ada kabar dari Salma. Tweetku dulu tidak di balasnya. Sepertinya dia tidak berminat meladeni candaanku. Candaan? aku tidak yakin itu sekedar bercanda. Jujur aku rindu padanya. Aku juga tidak berminat membalas pertanyaan para fans yang bertanya tentang siapa Salma.

Sampai akhirnya aku tertawa membaca tweet Salma di TL.

" Yuhuu, Go back. Bradford, I'm Coming"

kubalas " Aku ikuuut"

" ayooo Balapan" dia menjawab

" Siapa takut" balasku

" sepertinya kau akan kalah Tuan Malik, kau kan jarang berolahraga" tulisnya

" kalau bertanding dengan anak kecil aku masih menang" sahutku lagi. Aku yakin dia tersinggung. Dia sensitif kalau berurusan dengan tinggi badan. Benar dugaanku dia tak menjawab

aku me mentionnya

" hay jadi balapan kids?, kau duluan saja nanti kususul :P" aku tergelak sendiri membaca tweetku. aku yakin dia marah besar. Dia benar-benar ngambek. acara menjahilinya menjadi tak asyik lagi.

" okey See u in Bradford, miss u ^_^" aku terang-terangan mengungkapkan perasaanku padanya.

dan aku kaget ketika ada balasan

" :0...poor Zayn"...

aku tersenyum sendiri membacanya. Buat siapapun yang menemukan Twitter...aku benar-benar_ _ _ _ padanya.

Aku jadi berniat balik ke Bradford. Menengok keluarga sekalian bertanya-tanya tentang cucunya Tuan Wheeler itu. Kemarin aku sempat bertanya pada adikku Walhiyaa apa dia kenal Salma. ternyata keluargaku mengenalnya. Aku menyesal sering tak pulang ketika ada acara di Bradford. Aku ketinggalan banyak cerita tentang cucunya Tuan ahmad. Walhiyaa bilang coba saja kalau aku berani mendekati cucunya. Bersalaman dengan lelaki yang bukan mahram saja gadis itu tak pernah. dan Walhiyaa mewanti-wantiku jangan sampai pict. yang ku posting di twitter sampai ke tangan Tuan Ahmad bisa dijadikan campuran makanan onta aku. Hahaha. My Queeni I Miss U....

My QueenWhere stories live. Discover now