6. Salah Paham

1K 30 0
                                    

Aku merasa gembira sekali hari ini. Itu semua karena Janter ada didekatku. Hatiku bersenandung indah. Setelah begitu lama aku tidak pernah merasakan perasaan yang seperti ini, rasanya enggan hal ini cepat berlalu. Kupandangi wajah Janter yang sedang menyuapkan nasi ke bibirnya, dan mengunyahnya dengan gaya yang sangat jantan. Jantungku berdebar-debar berada didekatnya.

"gila.... Masakan kamu memang benar benar enak!", kata Janter sambil menambah Capcay kedalam piringnya. Aku senang sekali mendengarnya. Dia menyukai rasa masakanku. Tidak sia-sia aku capek memasak. Kulihat dia memang memakannya dengan sangat lahap.

"kalau suka kamu habiskan saja.", kataku sambil mengunyah daging cumi.

"beneran nih?", tanyanya tak yakin dengan alis terangkat memandangku.

"habiskan saja!", aku meyakinkannya.

Langsung dituangnya semua Capcay yang tersisa didalam mangkuk ke piringnya. Memang aku tadi memasak tidak banyak cuma dua porsi lebih sedikit. Takutnya Janter tidak suka memakannya dan tidak serasi dengan rasa masakanku. Tetapi setelah dia mencicipi dan menyukainya, aku merasa begitu senang sekali.

Rasanya setiap hari pun aku mau memasak untuk dia. Memilih-milih resep yang dia sukai. Asalkan wajah tampan itu bisa tersenyum kepadaku setiap hari. Dan memuji aku. Itu membuat aku merasa sangat bersemangat dan lebih hidup. Aku merasa sangat beruntung bisa berkenalan dengannya dan dia langsung akrab padaku. Mengapa kebetulan sekali dia datang kerumahku hari ini. Disaat pikiranku dipenuhi bayangannya. Disaat aku memikirkannya. Aku senang sekarang dia telah menjadi temanku.
Walaupun perasaanku menyukainya melebihi seorang teman. Ataupun sahabat sekalipun. Tetapi biarlah aku memendam perasaanku sendiri. Aku tidak mau dia menjauhiku apabila dia tahu perasaanku. Aku tidak perlu terang terangan menunjukkan perasaanku. Lagipula belum tentu dia menyukai hal itu. Dia lelaki normal. Dan aku pun baru menyadari kalau aku memang memiliki perasaan yang ganjil, Asalkan dia senang dan ada bersamaku, Bagiku itu sudah lebih dari cukup.

selesai makan. Kami mengobrol di teras belakang Sambil duduk memandangi ikan Koi yang sedang berenang, memandang sisiknya yang berwarna-warni. Janter juga suka memandangi ikan-ikan itu. Kami berdua ngobrol dengan asik. Banyak hal yang kami bahas. Dari film-film terbaru. Otomotif hingga tempat tempat favorit yang paling kami berdua sukai. Tidak terasa hari sudah sore. Janter berpamitan karena dia mau mandi. Sebenarnya aku masih ingin bersamanya, Belum mau dia pulang secepat ini.Waktu terasa begitu cepat berlalu. Masih ingin aku berdekatan dengannya seperti ini. Menghabiskan waktu membahas yang indah-indah. Tetapi aku tidak bisa egois. Dia tentu punya kehidupan sendiri, Dia juga ada kesibukan sendiri. Akhirnya dia pulang setelah mengucapkan terimakasih untuk makan siangnya. Dan dia juga mengatakan akan main lagi kesini kalau aku tidak keberatan. Tentu saja aku tidak keberatan. Karena hal itu yang paling aku inginkan. Tinggal disini pun aku tidak keberatan, justru aku senang, Tentu saja itu cuma aku ucapkan didalam hati.

Aku memandang mobilnya yang meninggalkan pekarangan rumahku hingga menghilang diujung jalan. Rasanya waktu begitu cepat berlalu hari ini. Aku masuk kedalam rumah dan menutup pintu depan. Hari sudah jam lima sore.
Saatnya aku harus mandi. Selesai mandi aku berpakaian. Mengenakan baju ku yang dibelikan oleh Astri minggu kemarin. Baju kaus warna Orange dengan aplikasi di bagian ujung lengan berwarna Coklat Tua. Sungguh serasi aku memakainya.

Astri memang pintar memilihkan baju yang bagus dan sesuai untuk aku pakai, setiap baju yang dia belikan pasti sesuai untukku. Aku memakai Gel rambut dan menata rambutku agak diacak. Setelah itu memakai minyak wangi Burberry Weekend. Aku berkaca dan memandangi wajahku sendiri didalam cermin. Umur ku sudah ⚂30 tahun sekarang. Tetapi banyak yang bilang kalau wajahku seperti baru berumur 25 tahun. Tinggi badanku 178 cm, Kulit ku putih bersih karena nenekku dulu cina. Jadi aku agak agak berwajah oriental. Secara keseluruhan penampilanku lumayan.

Biarkan Aku MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang