-Sherry Kim-
.Happy Reading...!!!
Sepanjang malam pangeran Yunho tidak dapat tidur dengan nyenyak mengingat perdebatan dirinya dengan Jaejoong. Ranjang besar yang biasanya terasa nyaman entah mengapa berubah keras dengan selimut sutra tebal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.
Sungguh, belum pernah sebelumnya pangeran Yunho merasa segelisah ini. Bahkan tidak juga ketika Ayahnya, Raja Goguryeo menawarkan kesepakatan untuk melamar putri kerajaan Silla yang sebelumnya belum pernah ia temui.
Hanya karena Kim Jaejoong dan kedua pilihan konyol yang ia tawarkan kepada gadis keras kepala itu mampu membuat pangeran Yunho tidak tidur sampai langit terang menjelang fajar dan beliaupun bangun kesiangan.
Dan disini lah dirinya di pagi yang panas ini dengan matahari sudah hampir setinggi pandangan mata, berdiri di depan pintu kediaman Jaejoong, menunggu. Menunggu sampai dirinya mendengar suara atau sesuatu yang dapat ia dengar dari dalam yang sialnya tidak juga di dengarnya.
"Apakah Jaejoong belum bangun?"
"Maafkan hamba yang mulia. Nona Kim semalaman tidak tidur, baru ketika menjelang fajar beliau beranjak tidur. Beliau mengatakan tidak ingin di ganggu sampai Nona Jaejoong bangun dengan sendirinya." Pelayan wanita itu berkata ragu dan meringkuk ketakutan di tempatnya berdiri.
Sebersit kebahagiaan tumbuh di hati pangeran Yunho, mendengar gadis itu juga mengalami hal yang sama seperti yang ia rasakan, tidak dapat tidur semalaman. Namun, mendengar Jaejoong memerintahkan mereka dan tidak ingin di ganggu bahkan oleh pangeran sendiri membuat amarah pangeran Yunho kembali berkobar.
Ya Tuhan, ia bisa cepat tua seandainya terus berdebat dengan wanita muda keras kepala seperti Jaejoong lebih lama. Tanpa menunggu pelayan membuka kan pintu untuknya, pangeran Yunho menerobos masuk dan berniat menutup pintu besar itu.
"Jangan ganggu kami apa pun yang terjadi." Hanya itu yang Yunho katakan. Dan ia yakin tidak akan ada yang berani membuka pintu meskipun Jaejoong menjerit sampai wanita muda itu kehilangan suaranya.
Setelah pintu tertutup di belakang Yunho, kamar itu redup tanpa penerangan lilin atau jendela yang terbuka. Langkah pangeran Yunho terasa ringan melewati ruang depan dan masuk ke kamar wanita itu, dan ia tidak ingin mengganggu putri tidurnya yang masih bergelung nyaman si atas ranjang besar di depan sana.
Sialan wanita itu, dirinya hampir tidak bisa tidur dan lihat lah dirinya, tertidur begitu pulasnya di atas ranjang. Jaejoong tertidur bergelung di selimut merah muda dengan sebelah wajah cantiknya tersembunyi di bantal, wanita itu memakai pakaian yang sopan namun tipis dengan dada yang mengintip dari balik selimut yang menutupi hanya separuh dari dadanya yang ranum. Tangan pangeran Yunho gatal ingin menyentuhnya.
Duduk di sisi ranjang, pangeran Yunho menatap wajah damai Jaejoong, garis garis wajah wanita itu terlihat mempesona ketika tidur. Sangat berbeda dengan Jaejoong yang selalu menentangnya selama dua hari terakhir ini dalam segala hal.
Jemari pangeran menyingkirkan anak rambut panjang wanita itu, pangeran Yunho menundukan tubuhnya dan di sambut aroma manis yang menguar dari kulit Jaejoong, aroma yang menenangkan namu sekaligus menggelisahkan untuk seorang pria seperti dirinya.
Bahkan laki-laki manapun akan takluk kepada wanita itu seandainya sekali saja Jaejoong merayu mereka. "Kalau kau tidak segera bangun Jaejoongie, aku akan menciummu saat ini juga."
Gadis itu hanya melengguh malas dan memutar wajah juga tubuh kesisi lain ranjang memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus dengan sombongnya. Pangeran Yunho melihat jelas kulit lembut Jaejoong meskipun dalam remang remang pencahayaan minim kamar. Seakan mengejek dirinya untuk segera menyentuhnya menggunakan lidah dan giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pearl Jade ~YunJae~
Historical FictionGS. Sejarah, Romancae, Drama. Terinspirasi novel JL Han Jaejoong, putri mahkota kerajaan Sanko menyamar sebagai anak laki laki, menyusup kedalam kapal kakaknya ketika kapal itu akan berpetualang mencari harta karun. Akan tetapi kelompok mereka di se...