The Pearl Jade Chapter 11

5K 452 30
                                    

THE PEARL JADE
Sherry Kim

Happy Reading...!!!

Langit itu biru begitu pula lautan yang terbentang lebar tak terbatas sejauh pandangan mata. Sejauh apapun jarak yang terhalang oleh lautan bumi tetaplah menyatu menghubungkan antara daratan satu dengan daratan lainya menjadi satu bagian dari alam.

Jaejoong memandang jauh ke ujung kaki langit sana yang hanya menampakkan warna keabu abuan seperti asap tebal sejauh terjangkau mata, jauh di seberang laut sana adalah daratan China, rumahnya dimana keluarga yang ia rindukan berada.

Hankyung duduk di atas kuda dengan pandangan tertuju di tempat yang sama. Rumah mereka tak terlihat namun mereka yakin disanalah arah jalan untuk pulang.

Dalam diam ia memperhatikan adik kecilnya yang kini sudah tumbuh menjadi wanita cantik dan karena kesalahan yang dirinya lakukan Jaejoong di perlakukan tidak manusiawi oleh seorang Pangeran. Demi Tuhan, adiknya tidak pantas di perlakukan seperti itu meskipun Laki laki itu calon Raja Gogueryeo selanjutnya.

"Matahari sudah akan terbit, kita harus kembali sebelum seseorang menemukan kita disini. Tempat ini cukup berbahaya untuk kita." ujar Hankyung. Ia menatap Matahari mengintip dari arah lain di atas puncak gunung dengan malu malu.

"Rumah kita disana,"Jaejoong menunjuk lautan tak berujung yang terbentang lebar di hadapanya. "Kita tidak akan pernah bisa kembali sampai Ayah datang." Kenyataan itu menyayat hati Jaejoong kembali dan bagaimana jika mereka tidak bisa pulang karena surat itu tidak sampai atau tidak pernah sampai ke tangan Ayahnya. Apakah mereka akan tinggal di negeri ini selama sisa hidup mereka?

Pulang.
Belum pernah sebelumnya Jaejoong merindukan Istana Sanko seperti yang ia rasakan saat ini, Istana yang dulu ia anggap sebagai penjara dengan kerangkeng emas itu kini membuat dirinya sangat merindukan tempat itu bersama seluruh isinya, dayang dan prajurit yang ia anggap menyebalkan karena selalu mengikuti kemanapun ia pergi termasuk anggota keluarga yang suka mengatur kehidupan Jaejoong dengan melarang ini dan itu.

Hankyung mengulurkan tangan kiri untuk menarik Jaejoong ke atas kuda. Jaejoong memperhatikan wajah lelah Hankyung yang menunduk menunggu uluran tangan darinya. Jaejoong tahu Hankyung menanggung terlalu banyak beban akhir akhir ini dan ia menyadari Kakaknya itu terlihat semakin tirus akibat beban pikiran dan luka yang di alaminya.

Ia mengulurkan tangan dan melompat keatas kuda. Kuda itu melangkah perlahan menuruni bebatuan terjal antara jalan setapak dan tepian jurang untuk kembali ketempat persembunyian mereka di kaki Gunung.

Kali ini Hankyung memilih jalan berbeda dengan jalan yang mereka lewati tadi, jalan setapak yang akan mereka melewati kali ini perpenghuni tepatnya sebuah perkampungan dan pasar ikan yang belum pernah Jaejoong lihat sebelumnya. Hankyung ingin menghibur Jaejoong dan memperlihatkan keindahan pedesaan lain selain China hanya untuk membuat adiknya merasa nyaman dengan keadaan mereka yang sekarang dan dirinya akan melakukan apapun agar adiknya itu bisa kembali tersenyum seperti dulu.

Kapal kapal nelayan terlihat dari kejauhan dengan ujung layar di gulung menjulang di tepi lautan. Sebuah pemikiran menghampiri Jaejoong. "Apa kita tidak dapat meminjam kapal mereka untuk berlayar kembali ke China?"

Hankyung menatap kearah yang sama dengan Jaejoong. Sebelah tanganya yang terluka ia sampirkan di antara paha dan pelana kuda dengan tangan lain yg juga menahan tubuh mereka agar seimbang. "Tidak! Kapal mereka terlalu kecil untuk menyeberangi lautan dan kemungkinan kita tenggelam akan semakin besar ketika badai datang." Ia menjawab.

Jaejoong merasakan lengan Hankyung menekan perutnya semakin erat kearah diri dada bidang Hankyung yang masih belum sembuh sepenuhnya kuda mereka memasuki ujung Pedesaan. "Tetap pakai kerudungmu, jangan mendongak dan memperhatikan siapapun atau apapun. Tetaplah diam dan jangan bicara jika ada orang bertanya." Kakaknya itu berbisik di sisi telinga kirinya.

The Pearl Jade ~YunJae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang