The Pearl Jade chap 20

6.2K 721 148
                                    

THE PEARL JADE
Sherry Kim
.
.
.

Jaejoong mencengkeram kuat ikatan tali yang sudah lepas dengan tangan gemetar. Ia menahan nafas melihat bayangan mendekat ke arah pintu penjara di mana ia dan kakaknya di kurung.

Samar samar ia mendengar kakaknya berbisik. "Tenang, tutup matamu." Hankyung mencoba menenangkan. "Semua akan baik baik saja."

Doe Jaejoong tak mampu menutup mendengar langkah kaki mendekat dan suara seseorang merintih kesakitan dan mengumpat sebelum bayangan itu terlihat nyata. Cahaya lampu menerangi wajah yang Jaejoong kenal. Ruangan menjadi terang kala beberapa prajurit yang ia kenali itu menyalakan obor.

Jenderal Shim berdiri disana dengan beberapa prajurit berseragam, prajurit Goguryeo.

"Jenderal Shim." Jaejoong menyuarakan nama itu lirih, terkejut atas kehadiran Jenderal perang itu di tempat ini. Mungkinkah?

Hankyung menyandarkan tubuh pada dinding, menatap pintu yang terbanting keras. Seseorang yang berpakaian rakyat jelata yang sudah babak belur di lempar ke dalam sel penjara.

"Lawan atau kawan?" Hankyung mengangguk kearah pria yang terbaring tak berdaya di hadapanya. Ia menendang lengan pria yang tak bergerak itu lirih

"Lawan." Jenderal Shim berkata tegas. "Bawa mereka berdua keluar." Perintahnya kepada prajurit Guryeo.

Beberapa prajurit menghampiri Hankyung dan Jaejoong. "Kenapa?" Langkah kaki Jenderal Shim terhenti. "Kenapa kau menangkap kami?" Jarjoong tidak percaya Jenderal itu melakukan ini.

"Jaejoongie." Hankyung menggeleng. Beberapa prajurit berniat membantunya berdiri namun ia tolak. "Kami bisa sendiri." Hankyung bangkit untuk membantu Jaejoong berdiri.

Mata bulat adiknya masih menatap lurus ke arah Jenderal Shim dengan tatapan tidak percaya. Jenderal itu adalah kaki tangan Yunho, bagaimana mungkin?

"Bukan dia yang menangkap kita." Hankyung berkata lirih, melempar tali sembarang dan membimbing adiknya keluar. "Mereka menyelamatkan kita."

"Benarkah?" Anggukan malas kakaknya membuat Jaejoong menghela nafas lega. "Syukurlah." Tubuh Jaejoong bersandar sepenuhnya kepada kakaknya saat prajurit membawa mereka keluar dari pejara bawah tanah.

Jenderal Shim memimpin di depan tanpa berkata sepatah katapun, menuntun mereka menaiki tangga kayu tua yang sudah mulai lapuk, terus berjalan menyusuri lorong yang membawa mereka keluar ruang bawah tanah.

Kedua kakak beradik itu menutup mata saat melihat silau matahari senja di ufuk barat menyilaukan mata. Memayungi mata dengan tangan, keduanya menyadari adanya sekelompok prajurit lain sudah menunggu dengan beberapa kuda dan kereta kuda tidak jauh dari sana. Seorang prajurit lain membuka pintu kereta kuda untuk mereka.

Hankyung membantu Jaejoong masuk sebelum memperhatikan sekeliling. Mereka berada di pedalaman hutan yang jauh dari Istana, namun masih dalam gerbang istana, ia yakin itu.

Seakan tahu apa yang membuat Hankyung terdiam, Jenderal Shim angkat bicara. "Tempat ini penjara bawah tanah yang sudah tidak lagi di gunakan, dulu Raja mengurung penghianat kerajaan di sini sampai mereka mati, tapi tempat ini sudah sangat lama tidak di gunakan lagi."

Hankyung mengangguk. "Kau tahu siapa yang menangkap kami." Melihat anggukan singkat Jenderal Shim Hankyung menyerigai. "Dan kalian tahu siapa kami." Sekali lagi jenderal perang itu mengangguk, kali ini lebih lemah dari sebelumnya.

Hankyung tidak lagi bertanya dan melompat ke atas kereta, dimana Jaejoong menatapnya curiga. "Apa yang kalian bicarakan?"

"Tidak ada, aku hanya bertanya siapa yang menangkap kita."

The Pearl Jade ~YunJae~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang