The Pearl Jade ~YunJae~

The Pearl Jade 19

THE PEARL JADE
Sherry Kim
.
.
.

Jenderal Kim Bersandar santai pada bingkai jendela kamar putri Ga Eun. Pria itu tanpa rasa takut ataupun malu memasuki kamar putri tanpa seijin pemilik kamar.

"Kau tahu apa yang kau lakukan Jenderal Kim?"

"Aku lebih suka mendengar kau memanggil namaku, Kim Hyunjoong." sahutnya santai.

Putri Gae Eun mendesis marah. "Apa kau pikir aku akan mempercayai apa yang sudah kau katakan?"

Putri menatap wajah Jenderal perang Goguryeo dengan tatapan tajam. Pria itu dengan sangat lancang memasuki kamar ketika semua pelayan keluar untuk menyiapkan air mandi Putri.

Putri Ga Eun mengangkat dagunya angkuh, menantang. "Pangeran sudah berjanji kepada Raja untuk tidak menemui Jaejoong sebelum pernikahan di laksanakan. Dan aku yakin pangeran bukanlah pria yang suka mengingkari janji yang sudah beliau ucapkan."

Tidak mudah untuk dapat masuk ke dalam kediaman seorang putri, dan Hyunjoong akan mendapatkan apa yang di inginkan sebelum keluar. "Itu jika Pangeran mencintaimu." Jenderal Kim dengan santai mendekati meja rias, bersandar pada sisi meja, meneliti apapun yang ada di atasnya. Jemari pria itu dengan lancang memilah benda benda yang berada di kotak perhiasan putri Ga Eun.

Merasa tersinggung atas apa yang di ucapkan Jenderal Goguryeo, putri berjalan menghampiri Jenderal Kim untuk merebut sisir berhias permata indah yang pria itu pegang dengan kasar.

"Keluar!"

Bibir Hyunjoong melengkung. "Jika aku menolak."

"Aku akan memanggil pengawal untuk menyeretmu keluar dari kediamanku."

Sebuah ancaman kecil yang sedikitpun tidak membuat Jenderal perang itu gusar. Medan perang ribuan kali lebih mengerikan dari ucapan putri cantik yang saat ini menatapnya dengan wajah merah padam. "Kau yakin? Dengan pakaian yang kau kenakan saat ini?"

Kelembutan kulit bahu telanjang putri terasa menyenangkan di bawah jemari telunjuk Jenderal Kim kala jemarinya mengukur jarak antara bahu dan lekukan leher putri. "Jauhkan tanganmu." kata itu di ucapkan dengan tegas sampai Jenderal Kim menarik kembali jemarinya.

Bukan karena takut, tentu saja!
Hanya saja akan lebih baik jika tidak ada orang yang mengetahui dirinya berada di kediaman putri saat ini. Bahkan dayang sekalipun. "Kau tahu lebih banyak dari yang kau perlihatkan padaku putri. Mata mata itu... " Jenderal Kim sengaja menggantung kata katanya.

Semburat ketakutan dalam mata putri terlihat begitu jelas untuk meyakinkan Hyunjoong bahwa mata mata itu adalah kiriman putri Ga Eun. "Astaga, jadi benar mata mata itu suruhanmu!" Tak heran mata mata itu sangat bodoh dan tidak melihat keberadaan Jaejoong dan pengembara itu ketika melewati mereka.

Keduanya memiliki hubungan yang tentunya tidak akan membuat Pangeran Yunho senang. Hankyung dan Jaejoong, namun tidak juga membuat dirinya bahagia. Selama bertahun tahun Hyunjoong menunggu kesempatan ini. Kesempatan di mana dirinya mampu membuktikan pada putri kerajaan Silla bahwa dirinya bukan hanya seorang Jenderal biasa yang dulu pernah di tolaknya. Kedatangan Jaejoong di dalam istana membuat dirinya bahagia sekaligus menderita.

Bagaimana tidak. Wanita muda itu bertekat merebut pangeran dari putri Ga Eun namun tidak melakukan apapun untuk menarik perhatian keluarga kerajaan. Hyunjoong yakin akan sangat mudah jika wanita muda itu mau mengambil tindakan pada malam di mana Pangeran Yunho mencumbu gadis itu habis habisan.