The Pearl Jade ~YunJae~

The Pearl Jade chap 22

THE PEARL JADE
Sherry Kim
.
.
.

Pangeran Hankyung sudah berusaha menghibur putri Jaejoong dengan mengatakan mereka telah menemukan bukti untuk menangkap orang yang telah mengurung mereka. Tapi, Raja, ayah mereka menyarankan petang nanti mereka bertindak demi menghormati pernikahan pangeran yang siang ini akan di laksanakan.

Sinar matahari belum cukup panas untuk melakukan perjalanan pagi ini. Raja Xiao Ming memutuskan melakukan perjalanan terlebih dahulu bersama Ratu beserta putri dengan sebagian besar prajurit. Meninggalkan sebagian prajurit lain yang akan di pimpin pangeran serta jenderal perang lain untuk melakukan penangkapan penjahat yang telah memenjarakan putra putri mahkota Sanko.

"Kau dengar Jae, kembalilah ke kamarmu dan bersiap siaplah. Tidak ada gunanya kau tetap di sini lebih lama hanya untuk melihat pernikahan pangeran Yunho." Ayahnya berkata.

Pernyataan terakhir itu mengakibatkan semua mata menatap kearah putri Jaejoong. "Aku tidak apa-apa, sungguh!" Semua orang tahu itu hanya sekedar kata penenang namun mereka kembali sibuk membahas dengan cara apa mereka akan menangkap dan menghukum penjahat tersebut.

Bukan hak kerajaan Sanko menjatuhkan hukuman, mengingat mereka masih berada di tanah kekuasaan Raja Goguryeo, namun tetap saja mereka merasa geram dan berhak mengajukan hukuman seberat beratnya karena kelancangan orang tersebut mengurung pangeran dan putrinya.

Putri Jaejoong menyesal memaksakan diri mengikuti rapat dadakan ini. Ratu Zao Wei keberatan atas tindakannya ini, tapi ia memaksa. Seharusnya ia berdiam diri di kamar bersama ibunda dan mencoba untuk tidur sepanjang hari dan tenggelam dalam mimpi, tapi ia berkeras ingin ambil andil dalam rapat itu yang pada akhirnya ia juga meninggalkan tempat rapat lebih awal untuk segera melakukan perjalanan.

Kyuhyun mengantar putri Jaejoong sampai ke kamar putri di bangunan lain. Tangan petarung kerajaan itu mengambang di udara sebelum mendorong pintu. "Apa kau yakin baik-baik saja? Hanya butuh satu kata dan kau bisa mendapatkan dia." Kyuhyun tidak perlu mengatakan siapa dia itu, karena Jaejoong tahu dengan jelas siapa yang sedang mereka bahas. "Meskipun aku membencinya tapi kami bisa menculiknya sebelum mengadakan upacara pernikahan siang nanti."

"Tidak!" Jaejoong menolak tegas. "Aku baik-baik saja. Mereka sudah akan menikah dan sekarang sudah terlambat, bukan?"

Kyuhyun mendengus. "Kau tahu pasti pernikahan ini belum sah meskipun sudah melakukan upacara pernikahan jika malam pengantin belum di laksanakan dengan sempurna." Tentu saja! Tapi apa yang bisa ia harapkan ketika semua sudah berjalan sebagaimana seharusnya.

"Aku sangat bahagia kita akan kembali ke China Kyu, semoga nanti malam kalian berhasil, berhati hatilah." Putri mendorong sendiri pintu tersebut sampai terbuka dengan pelan.

Sekuat apapun kau mengabaikan hatimu, kau tidak akan bisa mengelak. Sayatan itu telah berhasil melukai sampai berdarah darah. Sehebat apapun kau menutup mata dan mencoba tetap buta, telingamu masih bisa mendengar dengan samar suara keramaian di istana utama. Pembukaan upacara pernikahan pangeran yang sudah di mulai sejak pagi ini.

Jaejoong mencoba tegar di hadapan keluarganya agar air matanya tidak mengalir dengan lancang. Tapi tetap saja, air mata itu dengan lancang turun membasahi wajahnya saat pintu kamar tertutup di belakangnya.

Sepanjang malam kemarin ia telah berhasil mengabaikan tikaman demi tikaman di jantungnya sampai ia nyaris mati rasa untuk dapat merasakan apapun yang lebih sakit dari pada ini. Upacara pernikahan pangeran sudah akan di laksanakan. Pesta besar besaran akan di adakan selama berhari hari di istana yang mengundang seluruh rakyat untuk hadir. Bahkan, samar samar Jaejoong mendengar iringan musik bahagia semua orang yang sampai ia berpikir betapa kejam dirinya jika menggagalkan pernikahan ini kemarin. Mereka semua berhak bahagia mengingat bertikaian kedua kerajaan telah menyiksa rakya dari kedua belah pihak selama puluhan tahun.