Dia berdiri dan berjalan mengarah padaku. Aromanya memabukan tapi membuatku nyaman Dia mendekat dan tak menyisakan jarak akbisa merasakan peritnya yang keras dan dadanya yang bidang
"Apa kau sakit kenapa wajahmu pucat hhhmm"
"Aku baik baik saja Tuan"
"Avery namaku Avery kau harus menyebut namaku dengan itu"
"Avery"
"Bagus .. sekarang kau ikut denganku"
"Tapi aku belum selesai bekerja"
"Kau tidak perlu bekerja lagi"
"Aku yang akan menanggung semuanya yang perlu kau lakukan hanyalah mengemasi semua barang barangmu lalu kau ikut ke apartementku"
"No Ave aku punya flat yang aku sewa dan aku sama sekali tidak mengenalmu. Aku tak mengerti kenapa kau ingin aku menjadi milikmu sedangkan orang lain sama sekali tak ingin melihatku"
Yang aku lihat terakhir dia mendekatkan menempelkan keningnya ke keningku lalu menciumku dan semua gelap segelap warna matanya dan aku terbuai akan mimpi