"Kau bisa ikut bersamaku kesana aku tidak mungkin meninggalkanmu"
"Ave.. aku aksn menunggumu disini. Aku bukan orang ysng mampu menyesuikan diri di tempat asing."
"Dan aku ga mungkin ninggalin kamu disini. Kita akan belajar disana kau meneruskan kuliahmu disana dan aku bisa sambil melanjutkan pendidikanku sekaligus bersamamu"
"Ave aku merasa nyaman disini"
"Aku tidak akan pergi"
"Aku tau kau sudah sempurna. Tapi kau akan mewarisi kerajaan bisnis nenekmu dan beliau ingin kau lebih menguasainya Ave. Apa kaubtak ingin melihatmu bangga padamu lebih dari ini?"
"Benarkah??"
"Tentu Ave aku menunggumu"
Dia merunduk dan menyatukan kening kami aku bisa menghirup nafasnya yang beraroma mint. Sekuat tenaga aku menahan air mataku bahwa aku takut kehilangannya karna aku tau setelah dia pergi maka aku pun harus pergi.
"I love you Flo"
"I love you too Ave . More than you ever know"
"Kau berjanji akan menungguku?"
Aku tak mampu mengatakan YA tapi ya aku akan menunggunya entah bagaimanapun caranya. Dia semakin mengeratkan pelukannya padaku. Sesak yang ku rasakan semakin menyiksaku. Sekuat tenaga aku menahan isakanku. Bagaimana aku mampu bertahan tanpa pelukan hangatnya. Bagaimana aku mampu bernafas tanpa melihat senyuman megawatt nya yang dipersembahkan hanya untukku. kau membuat hati penuh dengan cintamu tapi secara bersamaan pula kau menimbulkan lubang dalam hatiku. Lubang yang kau gali sedalam mungkin untuk kau tempati sendiri.