"Maaf aku mengambil gambarmu tanpa ijin aku seorang fotografer.. eemmm bolehkah aku tau namamu?"
"Flo"
"Apa yang kau lakukan disini"
"Duduk"
"Kau sangat irit berbicara Nona. Eemmm Mau kah kau menjadi modelku??"
"Maaf tapi aku tak bisa"
"Kau sempurna Nona wajahmu penuh ekspresi dan itu terasa hidup"
"Aku tak bisa dan aku tidak menarik"
"Itulah yang dikatakan orang pada dirinya sendiri untuk menutupi ketakutannya sendiri untuk menunjukan pada dunia bahwa kita punya cara tersendiri untuk menampilkan bahwa kita menarik. Aku akan membantumu yang perlu kau lakukan hanyalah larut pada perasaanmu ikuti perasaanmu. Kau tak perlu menjawab permintaanku sekarang tapi jika kau berubah fikiran kau bisa menghubungi. Dan mari kita tunjukan pada semua orang bahwa kau menatik. Hubungi aku jika kau membutuhkanku. Kau bekerja dimana?"
"Aku tidak punya pekerjaan"
"Kau bisa menjafi modelku Nona agenku akan membayarmu sesuai jam terbangmu dan jika kau mampu menarik beberapa sponsor tentu itu akan menjadi nilai tambahmu"
"Aku masih kuliah"
"Itu tidak masalah Nona. Kau bisa bekerja setelah kuliah"
"tapi aku sama sekali tidak bisa modeling"
"Ini kau bisa menemuiku disini agen ku yang akan menjelaskan semuanya. Hubungi aku jikakau ingin mengetahui semuanya. Tenang aku bukan orang jahat. maaf Aku harus pergi sekarang sampai jumpa besok"Pria itu meninggalkanku berjalan menjauh dariku. Aku menatap kertas yng tertera namanya dan serta dimana dia menjadi fotographer. Aku mulai berpikir aku taklagi bekerja di cafe setelah aku keluar dari penthouse Avery lalu darimana aku mampu mencukupi semua kebutuhanku jika aku tak bekerja?
Aku memasukan kertas itu ke dalam tasku. Aku mulai berjalan menuju apartementku. Aku merasa lelah dan hanyalah rumah tujuan akhir ku sekarang.