"Selamat belajar sayang" dia mencium keningku lama sambil memelukku
"Terimakasih kau juga harus ke kampus Ave"
"Aku rasa aku akanpindah kesini saja dan mengambil jurusan dan kelas yang sama denganmu agar aku bisa selalu bersama mu sayang" oh dia mulai merajuk ku lagi. Semenjak saat itu semua orang yang berada disini menundukan kepala jika bertemu denganku. Dan semua tampak takut padaku. Ketika aku berada di suatu tempat semua orang akan pergi atau membuat jarak beberapa meter seakan aku ini wabah yang harus di hindari. Tapi aku tak ingin mengatakannya pada Avery aku tak ingin dia mengamuk lagi. Setelah hal itu keesokan paginya dia mendatangi rektor dan mengancam akan mencabut semua dana yang diberikan keluarganya dan alhasil semua orang mengenalku dan selalu menganggukan kepala tanda hormat dengan ekspresi wajah takut dan sukses seakan akan aku ini mafia dan itulah yang kurasakan selama hampir 6 bulan ini.
"Aku akan menjemputmu nanti jangan pergi kemana-mana sayang" katanya sambil tersenyum menampilkan giginya yang putih yang hanya untukku dan membuatku merona
"Tidak akan. Aku akan menunggumu dikelas seperti seorang anak yang menunggu ibunya"
"Aku mencintaimu sayangku"
"Aku juga mencintaimu" lalu dia kembali mengecup keningku lalu masuk ke mobil dan aku masih disini menunggu sampai mobilnya sama sekali tidak terlihat
Aku tak tau sejak kapan aku merasakan cinta ini padanya entah sejak dia mengatakan aku adalah miliknya atau sejak dia bilang hai setelah kepergiannya dari Flatku.
hari hari yang ku lalui bersamanya terasa menyenangkan dia membuatku merasa di cintai dengan segala perhatiannya dan sekarang sudah membuatku yakin bahwa aku mencintainya bolehkan aku berharap lebih untuk hubunganku yang pertama ini??______________________________________________
"Benarkah?"
"Ya nyonya"
"Seberapa istimewanya gadis itu sampai cucuku sebahagia ini Roger? Setelah sekian tahun dia tahu bahwa ibunya tidak mati tapi pergi darinya baru kali ini aku melihat binar kebahagian tercetak di wajahnya."
"Semua tentang gadis itu sudah saya tuangkan di dalam map ini nyonya"
Lelaki yang bernama Roger itu menyerahkan map berwarna biru kepada wanita berambut coklat yang sudah terdapat uban di bagian atasnya
"Terimakasih Roger. Siapkan saja semua yang sudah aku perintahkan. Aku akan mengunjungi mereka setelah semua urusanku disini selesai. Kita lihat sampai mana cinta bisa menyelubungi mereka"
"Saya permisi Nyonya"
lelaki itu pergi meninggalkan wanita tua itu tanpa melihat seberapa licik senyum dan rencana yang sudah tersusun rapi dalam pikirannya.