"Mobil anda sudah siap Tuan"
Pelayan itu menghampiri aku dan Avery mengatakan bahwa semua sudah siap.
"Ave berhenti merajuk dan lekaslah berangkat. Kita suda membahas hal ini berulang kali selama beberapa hari ini. Aku akan tetap pada jawabanku"
"Kalo begitu bisakah kau mengantarkan ku sampai airport?"
"Tentu Ave"
Kami berjalan menuju mobilnya yang sudah siap membawa kami ke airport. Di dalam dia tetap memeluk pinggangku erat dan tangan yang lain mengengam tanganku sambil menciumi jariku.
"Aku pasti akan merindukanmu"
"Aku juga. Jangan merajuk Ave kita sudah membahas ini berulang kali."
"Aku ingin bersamamu selalu"
"Aku di hatimu Ave"
"5 tahun aku janji. Akau akan kembali"
"Aku menunggumu"
Yang kami lakukan hanyalah saling menatap dan dia memberikanku kecupan krcupan kecil di seluruh wajahku. Aku mengusap rahangnya yang kokoh hidungnya yang mancung alisnya yang rapi bulu matanya yang lentik dan bibirnya yang merah aku mengingat semua bentuk wajahnya. Sekedar sebagai kenangan indah ku kelak. Sesampainya kami di bandara para wartawan sudah berbaris ingin mengambil foto cucu seorang billionare. Para bodyguard juga suda memasang badan untuk menghalau para wartawan yang akan menerobos.
"Kau yakin ka..."
"Kita sudah membahasnya berulang kali Ave"
"Aku pasti merindukanmu sangat merindukanmu"
"Kita bisa tetap berkomunikasi Ave"
"Peluk aku"
Kami kembali berpelukan aku tidak tau sampai kapan aku akan bertahan menahan air mata ini. Dia menguraikan pelukannya dan menatapku sambil menyatukan kening kami.
"I love you Flo. I love you"
Dan itu adalah kata kata yang mengakhiri pertemuan kami di hari ini dan esok kata pengantar untuk ku yang harus pergi meninggalkannya karna tidak sempurnanya aku.