"Kenapa kau menyukaiku"
"Karna kau adalah kau"
"Semudah itukah kau kau jatuh cinta kepada seseorang"
"ya semudah itu aku jatuh cinta padamu .. tapi hanya padamu"
"Kau pandai merayu"
"Percayakah kau bahwa aku berkata jujur?"
"Eeemmm ...."
"Taukah kau kejujuran seseorang bisa di lihat dari matanya. apakah kau mau mengujiku"
"Aku takut"
"Apa yang kau takutkan?"
"Aku takut tenggelam dalam gelapmu sampai aku tak mampu untuk bangkit"
"Maka tetaplah bersamaku""Sir kita sudah sampai"
Pria itu tersadar dari lamunannya.
"Tunggu disini"
Pria itu berjalan ke arah pemotretan seorang model. Mengawasi dari jauh. Memerhatikan seorang model menggunakan baju berwarna putih. Tanpa lengan dengan panjang selutut rambutnya Yang panjang tergerai Dan tersapu angin menampilkan lehernya Yang jenjang Dan putih. Cantik itu penilaiannya Dan dia ingin merengkuhnya kembali. Rasa itu membuatnya nyeri . Ini belum berakhir dia belum mencoba.
-----------------------------------------------------------------
"Oke hari yang sangat menyenangkan bisa memotretmu lagi Nat kau sangat mengesankan"
"terimakasih"
Dia membelai lengan atasku sambil tersenyum padaku. Aku menuju kursi istirahatku dan duduk.
aku tau dia ada disana memperhatikanku dengan mata hitamnya. Itu membuatku gugup. Aku tak pernah lupa bagaimana caranya dia memandang seseorang. Mengamatinya dalam diam seakan membawanya tenggelam.
"Oh Mr. Cetta ada yang bisa saya bantu"
"Aku hanya ingin berbicara dengan Miss. Natalia. Bisa tinggalkan kami?"
"Tentu Sir"
Kegugupan melandaku atau takut. Takut akan sikapnya yang seakan tak mengenalku dan satu persatu crew pun pergi meninggalkan aku bersama dia.
"Hai"
"Hai"
"Apakah kau ada acara setelah ini"
"Eemm maaf Sir saya masih ada beberapa sesi pemotretan lagi"
"Ikut denganku ada yang ingin ku bicarakan"
"Maaf Sir tapi saya tak bisa" jawabku gugup
"Batalkan semua acaramu setelah ini"
"Tak bisakah kita berbicara disini"
"Kau tau bagaimana membuatku tak emosi Flo"
"Tapi aku belum mengganti bajuku"
"bahkan Aku akan memecat siapapun yang melarangmu membakar baju itu "
"Tapi....."
Dia mengunci bibirku. Tak bisa menghilangkan kekagetanku. badanku menegang namun ini yang ku rindukan. Dia masih sama . Masih aroma yang sama. Masih dengan rasa bibir yang sama. Tangannya meraih tengkuk ku untuk memperdalam ciumannya.
Lalu dalam sekejap dia melepaskan semua membuatku limbung dan jatuh ke dadanya. Aku mendongakan kepalaku dan dia menatapku
"Ada banyak yang ingin ku katakan. Bisakah kau pergi denganku"
"Ya"
Dia menuntunku membawaku ke mobilnya. Membukakan ku pintu dan mendudukanku. Lalu dia masuk duduk disampingku lalu mengambil tanganku dan membawaku kepelukannya lagi. Hangat masih seperti yang dulu dan ingin kembali seperti dulu