Catatan ini buat mereka yang namanya sentiasa ada dalam hati juga minda
Catatan ini juga membawa aku ke satu dimensi yang penuh 'kita'
***********
Kita ini, tidak aku ketahuan gelarannya apa. Sahabat, teman, kawan atau sekadar kenalan biasa. Kerana wujudnya kita dari ruang yang berbeza. Asing, langsung tidak ketahuan dari mana.
Rumpunnya kita entah bila. Sekelip mata sudah sebati setiap rasa, sekepala bersama.
Kita ini tidak pernah sama sisi semua, cuma rasa luar biasa itu wujudnya saat fikiran kita semua saling berantakan, dan sering menjadikan kita sehati sejiwa pada satu dimensi, bahagia tingkat tinggi.
Dan kita bersama membelah tiap-tiap hari tanpa terbagi, menghirup nyaman udara, mencerna tiap ilmu dunia, membedil rezeki menyambung nyawa walau kadang mengikat perut terpaksa.
Langkah kaki kita seiring walau ada yang jalannya sumbing. Genggam jemari kita erat tersimpul rapi kuat walau ada yang mengaduh penat tetap kita terikat ketat.
Kita sudah sebati. Tembus kulit masuk ke isi, terus ke hati. Merebak menjadi barah, tapi kali ini tidak parah. Tiada mudarat, malah azimat.
Meski tika ini jarak kita jauhnya berbatu, tidak pernah putus doa-doa rindu. Setiap nama-nama memenuhi ruang nyata, terhias di kaki bianglala menyeri dunia aku yang masih setia dikejauhan rasa.
Hanya dengan kemaafan bersama rasa cinta aku mohon, biar rasa ini tidak mati, melainkan roh terpisah jasad, meninggalkan semua berbaki.
Rindu itu selalu ada. Sayang tetap selamanya. Cinta penguat jiwa. Moga Tuhan jaga kita, dari mula hingga ke akhirnya.
YOU ARE READING
Monolog Jalanan
RandomRentetan kata yang tidak pernah habis disebalik paluan ayat manis, tentang perjalanan menuju Tuhan tentang kehidupan sa-orang insan