Terusung tanpa pemandu
Berat tanpa penumpang
Wujudnya di mata yang memandang
Ghaibnya di mata yang memendamLetaknya di dalam kerak bumi
Ditimbus berkali-kali
Hilang dari pandangan mata lainnya
Disangka tertanam semua
Namun kesyahduan masih bersisa
Walau terhias wangian kembojaKeranda kesedihan itu tak bisa tertanam
Selagi yang terpendam belum
dipadam.
YOU ARE READING
Monolog Jalanan
RandomRentetan kata yang tidak pernah habis disebalik paluan ayat manis, tentang perjalanan menuju Tuhan tentang kehidupan sa-orang insan