Untuk yang pertama dan terakhir kalinya
Kaki ini bisa menjejak kota kediaman Sang Mantan
Di setiap jerit bisuku mahunya saling berlaga bahu
Di setiap langkah kaki mahunya mengejar yang tak berlari
Berharapan sedarnya kau akan hadir aku
Meski aku bukan keutamaanmu tika ituSekecil harapan aku simpan dalam luas ruang dan peluang
Sekerdil jasad aku menanti pada yang tak akan pulang
Tetap terbatas penglihatan merayap segenap pandang
Mataku dikaburi jernihan kecundangKembali bertemu realiti
Kota Selatan aku tinggalkan
Bersama harapan yang telah aku kuburkan
Mungkin tidak berjodohan
Atau sememangnya bukan jodoh yang ditentukan.
Mungkin juga ini persinggahan
Sekadar memulangkan kenangan
Dan aku pasti melangkah pergi
Bawa pulang semula hati
Menjauh mimpi
Mencari Yang Paling Abadi.November 2014
Dalam bas
Dari Skudai ke Serdang
YOU ARE READING
Monolog Jalanan
RandomRentetan kata yang tidak pernah habis disebalik paluan ayat manis, tentang perjalanan menuju Tuhan tentang kehidupan sa-orang insan