Levine menoleh ke arah pintu. Nafasnya seakan terhenti sesaat. Ia menghentikan kegiatannya mengepak beberapa setel bajunya. Ia mundur beberapa langkah ketika seseorang itu mendekatinya tanpa bicara. Matanya bergerak liar penuh gelisah dan ketakutan. Levine segera paham. Ia mengembalikan beberapa baju yang sudah tertata rapi di koper ke dalam lemarinya. Ia menyingkirkan kopernya, tersenyum kemudian duduk di tepi ranjang. Sementara seseorang itu masih berdiri mematung menatapnya tajam.
"Tidak. Aku tidak akan pergi meninggalkanmu. Tidak, aku masih dan akan tetap di sini bersamamu, Kak," ucap Levine pelan, menatap luruh mata Kakaknya.
Levine menghela nafasnya. Ia menggaruk kepalanya. Tidak ada harapan untuk menyiapkan segala perlengkapannya untuk keberangkatan besok pagi ketika melihat Esen kini meringkuk di salah satu sisi ranjangnya.
"Goshhh! Kau menghancurkan hidupnya, Kak Ara," geram Levine tertahan. Ia memejamkan matanya kuat.
Tangannya berkacak pinggang, frustasi. Ia hanya diam membuang nafasnya kasar. Matanya menatap luruh tubuh itu. Tak lama Kyle masuk ke kamarnya dengan tatapan penuh tanya. Levine mengendikkan bahunya, tak tau harus berbuat apa.
"Aku akan menyiapkannya untuk Kak Vine. Temani saja Kak Esen. Besok kau tinggal berangkat. Hanya perlu sedikit kerja sama dengan Paman Surya," bisik Kyle berbuah senyuman kelegaan dari Levine.
"Thanks," bisik Levine.
"Tidurlah. Bersikap biasa saja agar Kak Esen tidak curiga," pesan Kyle.
Levine menganggukkan kepalanya. Ia menatap luruh tubuh itu kemudian berbaring di samping Esen. Tapi matanya enggan untuk terpejam. Ia memiringkan badannya, menumpukan kepalanya dengan salah satu sikunya. Matanya menelusuri setiap lekuk wajah kakaknya yang terlelap tenang. Ia tersenyum samar.
Bahkan kau masih nampak tampan. Tidak berkurang sekiditpun dalam keadaan terburukmu seperti ini, Kak, gumam Levine dalam hati.
Ia bergerak mengecup pelipis Esen kemudian berbaring telentang. Matanya menatap langit-langit kamarnya.
"Kuharap kau akan baik-baik saja ketika kutinggal nanti. Aku berjanji akan segera pulang, tidak akan telat. Aku menyayangi keluarga kita sebagaimana kau sangat menyayangiku, Kak. Berjanjilah jika semuanya akan baik-baik saja," bisik Levine sambil melirik kakaknya. Ia mengembuskan nafasnya. Kedua tangannya terlipat ke belakang, menjadikannya sebagai tumpuan kepalanya.
"Vine?" Terdengar suara cemas seorang wanita mengetuk pintu kamarnya. Levine terbangun, membukakan pintunya.
"Kakakmu...,"
"Ada bersama Vine, Mom," jawab Levine pelan, tersenyum menenangkan. Wanita itu menghela nafasnya lega.
"Mom pikir dia pergi," bisik Anna cemas. Ia bahkan tanpa sadar menitikkan air matanya.
"Tidak. Dia bersama Vine. Ia menjaga Vine untuk tidak pergi besok. Dia tau kalau Vine akan pergi, Mom. Dan ia tidak ingin hal itu."
"Dia takut kau meninggalkannya," bisik Anna sendu.
"Ya. Vine mengerti."
"Kau berangkatlah. Mom pasti akan menjaganya," ucap Anna, menepuk-nepuk lembut punggung Levine. "Sekarang tidurlah. Sleep tight, Kiddo."
"Love you more, My Mum," ucap Levine mengecup pipi Anna cukup lama. Ia kemudian menunduk, menerima kecupan di ujung hidungnya.
***
"Hati-hati. Mom pasti merindukanmu. Jangan khawatirkan kakakmu," ucap wanita itu mengulum ujung hidung Levine dan mengecup wajah Levine berkali-kali.
Levine mengangguk. Ia segera masuk ke mobil bersama Paman Surya yang mengantarnya. Ia harus cepat berangkat sebelum Kakaknya terbangun dan menahan keberangkatannya. Di mobil, Levine menahan senyum gelinya. Ia mengeluarkan ponselnya. Mengingat Flavie, gadis yang mencuri perhatiannya sejak pertama bertemu, membuat Levine geleng kepala tak habis pikir. Ia bahkan nekat menyuruh seseorang untuk menggali informasi dari penulis romance itu. Termasuk menemui Sheva, sang editor yang ternyata bekerja untuk sebuah penerbit, salah satu hasil merger dari perusahaan yang Kyle tangani. Dunia begitu sempit! Tangannya kini iseng mengetikkan beberapa rangkaian kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Novel
ChickLitTentang Levine Jason Russel (Levine)--CEO muda-- yang akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Flavie Morison (Vie)--Penulis novel romance-- cover by: @phantomID *yang nunggu-nunggu abang Levine, adik dari Abang Esen, ini diaa.. Juni 2017