Saat jam pelajar, di ruang kelas XI IPA 1.
"Nih tipe x-nya, siapa si nama lo?" tanya teman kelas baru Anne itu sambil melemparkan tipe x milik Anne.
Anne menengok merasa ada yang memanggil namanya, kemudian dia tersenyum dengan senyum renyahnya.
"Gue," balas Anne.
Anne berusaha ramah di lingkungan kelas barunya sekarang dia kelas 2, dan mendapatkan teman yang baru pula.
Anne tahu siapa cowok yang tadi memanggilnya itu dia dari geng abas, siapa yang ga kenal geng abas, mau pura-pura enggak kenal juga pasti ujungnya ya kenal juga. Nama si cowok itu Dandy.
Sejujurnya Anne rada risih di kelas yang barunya sekarang ada 5 anak basket dari geng yang belagu yang paling Anne selalu jauhi, tapi takdir menyuruh Anne untuk dikelaskan disini. Ya walaupun rasanya tidak adil karena sahabat Anne sendiri masuk kedalam geng abas.
Dandy memperhatikan Anne.
Leni terus saja cengengesan melihat tingkah Dandy yang sangat begitu memperhatikan Anne.
"Kenapa si lo? Risih gue liat lo cekikikan ga jelas!" bisik Anne kepada Leni, Anne yang sedang sibuk menulis jadi merasa risih dengan tingkah teman sebangkunya itu.
"Enggak, itu si Dandy itu ngeliatin lo mulu!" kata Leni cekikikan geli.
"Berisik lo!" desis Anne mendelik malas.
Ketika waktu istirahat jam pelajaran telah memanggil para siswanya untuk segera mengistirahatkan sejenak otaknya dari padatnya jam belajar.
"Eh eh Leni!" panggil Dandy kepada Leni.
Leni memang sudah sangat populer di sekolah karena dia juga ikut bergaul dengan anak anak basket, anak anak nakal, anak anak paling famous. Tapi herannya dia masih tetap setia jadi sahabat Anne, yang segitu dia udah punya temen yang sangat banyak.
Leni menengok Anne yang di sampingnya pun refleks untuk menengok "Yo?" saut Leni.
"Eh temen lo namanya siapa si?" tanya Dandy.
"Oh ini Anne." kata Leni mengenalkan Anne.
Anne tersenyum tipis. Dibalas cengiran lebar dari Dandy.
"Kok lo senyum mulu si? Tapi wajah lo senga tau!" cibir Dandy meledek nyebelin.
"Ya Dandy baru kenal udah modus aja lo!" cibir Leni geli.
Lagi-lagi Anne hanya membalas dengan senyuman tipis.
"Yaudah Le gue ke lapangan dulu ya!" pamit Dandy langsung berlari ke lapangan.
"Yoi."
"Lho Dandy orangnya kayak gitu si? Gue kira orangnya jaim kan biasanya geng abas pada jaim dan sombong gitu," tanya Anne aneh, karena baru tahu aslinya.
"Diantara abas yang ga jaim cuma Dandy," jawab Leni memberitahu.
"Eh dia udah punya pacar alumni sekolah ini," jelas Leni.
Anne terkejut, "Iyakah? Kok bisa-bisaan modus?" tanya Anne masih tidak percaya.
"Ya cowok mah gitu sifatnya, apalagi Dandy pacarnya malah dicuekin, dia godainnya cewek lain." ujarnya Leni lagi.
"Idihh." Anne bergidik.
"Nih ya Ne gue udah bilang dari dulu ke elo jangan terlalu menunjukan rasa kebencian kita pada seseorang maupun orang banyak. Nanti rasa itu pasti akan berubah!" pesan Leni waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih & Abu-abu
Teen FictionSatu hal yang Anne tidak sukai dari kehidupan SMA, tentang sombongnya anak borju, belagunya the most wanted, ngesoknya senior, dan menyeramkannya geng kapak. Perjalanan kisah SMA-nya dimulai ketika ia bertemu dengan Dandy yang mempertemukannya denga...