14. Untuk yang terakhir.

542 32 0
                                    

    Setelah selesai buang air kecil di toilet, Anne masih merapihkan seragamnya, dan bersiap untuk segera pulang. Lalu ia keluar dan betapa terkejutnya ketika ia melihat Agil sudah berdiri bersandar di depan tembok pembatas toilet laki-laki dan perempuan.

"Heh lo mau ngintip ya?!!" tegur Anne memergoki kaget.

"Kagak!! Kagakk!" tukas Agil tidak membenarkan.

"Dasar mesum!" decak Anne langsung berjalan cepat dari hadapan Agil.

"Ehhh! Tunggu! Gue mau ngomong sesuatu!" seru Agil bersusah payah mengejar Anne.

    Agil menghalangi jalan Anne tepat di depannya, ramainya siswa pulang sekolah menjadikan mereka dilihat oleh banyak pasang mata.

"Mau ngomong apa?" tanya Anne.

"Gue udah coba temuin Bianca," cetus Agil.

"Bagus dong?" balas Anne.

    Anne yang terus berjalan ke depan, sedangakan Agil terus berjalan menghadap ke arah Anne.

"Dan kita selesai." jelasnya pasti.

"Maksud lo?" tanya Anne sekali lagi.

"Yaudah, gue sama Bianca udah selesai," ucap Agil menegaskan.

"Ya terus maksud lo??" tanya Anne lagi.

"Ki--ta bisa mulai lagi?" pinta Agil agak gugup.

    Anne tersenyum menyeringai, "Sorry Gil. Tapi gue bukan figuran yang bisa jadi cadangan ketika pemeran utama lo nggak ada!" tegas Anne ditekankan.

"Buu-kaan.. Bukan gitu maksud gue!" sangkal Agil mencoba meyakinkan Anne.

"Ternyata serendah itu lo memandang perempuan?!" ketus Anne begitu kecewa, tanpa memperdulikan Agil lagi, ia beranjak pergi dari hadapan Agil.

"Anne!" panggil Agil cepat mengendarai motornya untuk menyusul Anne.

    Cepat juga ternyata Anne pergi menghindar, Agil sampai mengejarnya ke halte. Benar saja ternyata dia memang berada halte, karena ia selalu menunggu ojek jemputannya.

    Agil memarkirkan motornya tepat di depan halte, Anne yang sedang duduk sendirian menyadari kehadiran Agil lagi, matanya mendelik malas.

"Udah, jangan menghindar terus! Pengin banget gue kejar? Berasa di film-film?" celetuk Agil dingin.

"Hih!" desis Anne jengkel.

    Tiba-tiba handphone Agil bergetar ada panggilan masuk, saat itu juga Agil langsung mengangkatnya.

"Bentar," pesannya kepada Anne.

"Halo... Hahh?! Iya secepatnya saya akan kesana." sontak Agil kaget menerima telepon dari seseorang.

"Nanti aja gue jelasinnya, gue mau pergi." putus Agil langsung bergegas.

"Lo mau kemana?" tanya Anne jadi panik.

"Bianca masuk rumah sakit lagi!" jawabnya panik.

"Gue ikut!" pinta Anne.

    Agil telah menunggangi motornya lebih dulu, tinggal satu tancapan gas pun dia bisa secepatnya pergi meninggalkan Anne. Namun Anne memaksanya untuk ikut menjenguk Bianca di rumah sakit.

"Gue kira lo masih ngambek. Yaudah buruan!" perintah Agil mempercepat Anne.

"Nggak lucu!" decak Anne sinis. Anne langsung ikut duduk di jok belakang motor Agil yang besar diboncenginya.

Putih & Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang