Mereka berjalan menuju ruang ganti. Leni memasuki ruang ganti, Anne menunggunya di luar, bersandar di pintu. Di ruang sebelah pintunya terbuka, keluarlah Dandy bersama gerombolannya.
"Eh pacar, ngapain disini?" tanya Dandy sambil mencubit pipinya.
"Nungguin Leni," jawab Anne singkat.
"Yaudah gue duluan ya." ucapnya.
Diikuti teman-temannya dari belakang. Kak Agil, nampak cuek. Namun Bio dan Aldo nampak tersenyum pada Anne sambil berjalan melewati Anne. Leni telah selesai berganti pakaiannya.
"Kenapa Ne?" tanya Leni sambil merapihkan bajunya juga rambutnya.
"Enggak. Tadi itu Dandy dan kawan-kawan," jawab Anne cuek.
"Oalah."
Mereka berjalan menyusuri koridor naik ke lantai 2 menuju kelas mading.
"Thanks ya Le," ucap Anne yang bersandara di daun pintu kelas mading.
"Yelah selow, gue duluan ya." pamit Leni langsung berjalan kembali ke lapangan.
Anne sudah masuk ke kelas mading. Sudah satu setengah jam Anne di kelas anta barantah ini mendengarkan guru mading yang asyik bercuap-cuap itu membuat Anne merasa bosan, Anne memutuskan untuk izin ke toilet agar bisa membebaskan diri sejenak dari kelas ini.
Anne keluar kelas berjalan menuju toilet di lantai bawah. Anne melewati lapangan dan melihat Leni dengan para abas lainnya.
Leni langsung menghampiri Anne yang sedang berjalan dan langsung mengajaknya ke lapangan.
"Le gue bosen di kelas, bolos aja deh hehe," keluh Anne.
"Anak pintar!" puji Leni meledek Anne.
Dandy yang menyadari ada Anne di samping Leni dia langsung memainkan triknya yaitu mencari perhatian Anne.
Dandy yang sedang asyik bermain basket dengan gayanya yang sok agar dipandang Anne.
"Anne..." teriak Dandy memanggil Anne.
Anne menengok ke arah Dandy.
Dandy memberi aba-aba dengan bola basket yang sedang dimainkannya agar Anne mau memperhatikannya.
"Nih buat kamu," seru Dandy.
Dandy langsung beratraksi, dia lay up kemudian bola basket melayang dengan sempurna masuk ke dalam ring.
Dandy langsung kegirangan dengan gayanya layaknya seorang atlet basket sungguhan. Anne yang melihatnya dengan tampang biasa saja.
Dandy menghampiri Anne dan Leni, "Keren ga?" tanya Dandy membenarkan jambulnya.
"Biasa aja," jawab Anne cuek.
Saat itu Anne masa bodo dengan celotehan Dandy, sehingga fokusnya hanya sedang melihat abas-abas yang lainnya yang sedang bermain.
Sehingga mata Anne melihat saat Kak Agil menunjukan keahliannya sebagai seorang kapten yang sebenarnya lebih pandai cara bermainnya dibanding dengan Dandy yang kebanyakan gaya doang.
"Yah jahat lo Ne," ucap Dandy cemberut sambil lari meninggalkan Annne dan langsung menuju ke Kak Agil.
Dan langsung dibawanya Kak Agil ke hadapan Anne.
"Kak..... Kak Agil, masa kata Anne kamu keren sedangkan aku enggak?" kata Dandy dengan manjanya .
Kak Agil geli dengan sikap bawaan lahir Dandy yang sedikit kemahoan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih & Abu-abu
Teen FictionSatu hal yang Anne tidak sukai dari kehidupan SMA, tentang sombongnya anak borju, belagunya the most wanted, ngesoknya senior, dan menyeramkannya geng kapak. Perjalanan kisah SMA-nya dimulai ketika ia bertemu dengan Dandy yang mempertemukannya denga...